MORE ARTICLES

Huayou Raih Tiga Penghargaan Prestisius, Marvel Hu: Berkat Tim dan Seluruh Karyawan

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – PT Huayue Nickel Cobalt, anak usaha Huayou Indonesia berhasil mendapatkan tiga pengakuan dari tiga lembaga yang berbeda memasuki kuartal IV 2024.

Pertama, Sertifikat Sistem Manajemen Kepatuhan ISO 37301 untuk Smelter Nikel Laterit. 

Kemudian ada Sertifikat Penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemenaker), dan penghargaan salah satu Wajib Pajak dengan Kontribusi Terbesar dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan I.

Baca juga: Huayou Bocorkan Rahasia Produksi Nikel dengan Jejak Karbon Terendah Sedunia, Ada Pemanfaatan Keunikan

“Terima kasih kepada seluruh tim dan karyawan yang terlibat atas diperolehnya 3 penghargaan dalam kategori bidang yang berbeda. Hal ini tentuk tidak akan membuat kami terlena atas keberhasilan yang diperoleh, tetapi kami jadikan sebagai momentum untuk melanjutkan komitmen yang telah ada. Kedepannya, semoga Huayou dapat terus menghasilkan hal-hal baik lainnya,” ujar Marvel Hu, Chief Representative Office Huayou Indonesia, dikutip Sabtu, 28 September 2024.

Sertifikat Penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk Sektor Industri Pengolahan dan Permunian Logam Dasar diterima Huayue pada 6 Agustus 2024.

Hasil penilaian pelaksanaan audit eksternal SMK3 Huayue ebesar 85,54% menggunakan Kategori Tingkat Lanjutan (166 Kriteria) yang akan berlaku untuk jangka waktu 3 tahun sejak tanggal dikeluarkannya sertifikat.

Pencapaian ini sekaligus menjadikan Huayue sebagai perusahaan pertama di antara lebih dari 50 perusahaan dalam Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang mendapatkan sertifikasi tersebut. 

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012, SMK3 di Indonesia merupakan inisiatif pemerintah untuk memastikan perlindungan menyeluruh bagi pekerja di lingkungan kerja, serta untuk mencegah risiko keselamatan dan kesehatan kerja.

Huayue juga berhasil melewati audit Sistem Manajemen Kepatuhan (Compliance Management System) ISO 37301:2021 dan memperoleh sertifikat pada tanggal 30 Agustus 2024, menjadikannya perusahaan pertama dalam industri pengolahan dan pemurnian bijih nikel laterit di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ini. 

Sejumlah area yang turut termasuk dalam audit penilaian meliputi tata kelola perusahaan, regulasi ekspor dan sanksi ekonomi, anti-suap, serta anti-korupsi. 

Read also:  Penanaman Pohon Serentak Nasional Kemenhut, Pertamina Hulu Mahakam Tanam Bibit Unggul Lokal

ISO 37301:2021 adalah standar internasional yang dirancang untuk membantu organisasi dalam membangun, menerapkan, memelihara, dan meningkatkan sistem manajemen kepatuhan, dengan tujuan memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, kode etik, dan kebijakan internal, serta terus meningkatkan kemampuan manajemen kepatuhan. 

Baca juga: Sebut Peran Penting Indonesia dalam Pasokan Nikel Global, Bos Eramet Bicara Pentingnya Praktik ESG pada Pertambangan

Pencapaian sertifikasi internasional yang diakui ini tidak hanya menandakan langkah maju baru bagi Huayou dalam bidang manajemen kepatuhan, tetapi juga menunjukkan tekad Huayou untuk berkomitmen terhadap operasi yang sesuai dengan hukum di Indonesia serta meningkatkan tingkat manajemen perusahaan.

Lebih lanjut, Huayue mendapat penghargaan sebagai salah satu Wajib Pajak dengan Kontribusi Terbesar pada Tahun Pajak 2023 dari Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan I.

*** 

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...