MORE ARTICLES

ABB Perkuat Dukungan bagi Indonesia dalam Transisi Energi Menuju Net Zero 2060

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Perusahaan teknologi global ABB menegaskan komitmennya untuk mendukung target emisi nol bersih Indonesia pada 2060 dengan menghadirkan solusi elektrifikasi, otomasi, dan digitalisasi guna meningkatkan efisiensi energi dan keberlanjutan.

President Energy Industries Asia ABB, Anders Maltesen, menyatakan bahwa transisi energi Indonesia, yang mengandalkan tenaga surya, air, dan panas bumi, memerlukan solusi efisiensi energi agar dapat mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimiliki.

“Transisi menuju energi hijau membutuhkan waktu dan investasi. Namun, mengurangi emisi dari sumber bahan bakar yang ada saat ini adalah langkah penting untuk menjembatani kesenjangan menuju masa depan energi yang lebih bersih,” ujar Maltesen di Jakarta, Selasa (4/5/2025).

Baca juga: ABB dan PLN Sepakati Perjanjian Baru untuk Modernisasi Infrastruktur Energi

ABB berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan guna mendukung agenda pemerintah dalam efisiensi energi. Rangkaian solusi otomasi, elektrifikasi, dan digital yang ditawarkan ABB diharapkan dapat membantu industri mengoptimalkan konsumsi energi serta meningkatkan efisiensi operasional.

Indonesia masih bergantung pada hidrokarbon dalam bauran energinya. Oleh karena itu, menurut Maltesen, upaya menekan jejak karbon dari sumber energi yang ada menjadi semakin krusial, terutama dalam menghadapi tantangan aksesibilitas dan ketahanan energi di berbagai wilayah.

Sepanjang 2024, ABB Energy Industries telah berperan dalam modernisasi fasilitas energi, baik berbasis bahan bakar fosil maupun energi terbarukan, melalui integrasi sistem otomasi canggih. Pembaruan ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan pembangkit listrik, memperluas akses energi, serta mengurangi gangguan teknis guna menciptakan infrastruktur energi yang lebih efisien dan tangguh.

Baca juga: ABB dan SKF Bangun Kemitraan untuk Tingkatkan Otomasi Industri dan Efisiensi Energi di Indonesia

Wakil Presiden Energy Industries Asia Tenggara ABB, Abhinav Harikumar, menambahkan bahwa digitalisasi menjadi faktor penting dalam mengatasi tantangan industri energi, seperti ketidakefisienan, tingginya biaya pemeliharaan, dan praktik yang kurang berkelanjutan.

“Dengan solusi digital canggih, industri dapat meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi operasional, serta beralih menuju sistem yang lebih otonom. Pemantauan aset utama dan metrik kinerja juga membantu perlindungan jaringan dan memastikan keandalan operasi pembangkit listrik, sehingga mengurangi risiko pemadaman yang tidak terduga,” jelas Abhinav.

Read also:  Xurya Berhasil Operasikan 100 MW PLTS di Tahun 2024, Ciptakan Lebih dari 2.000 Green Jobs

Baca juga: ABB Indonesia: Leading the Way in Energy Efficiency, Digital Infrastructure, and Industrial Growth

Menurutnya, sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, konsumsi energi Indonesia diperkirakan hampir tiga kali lipat pada 2050 akibat pertumbuhan populasi, urbanisasi, dan industrialisasi. Untuk mencapai keseimbangan antara ketahanan energi, keberlanjutan, dan keterjangkauan, diperlukan kolaborasi dan kemitraan strategis antarnegara, regional, serta lintas industri.

“Tidak ada solusi tunggal untuk semua tantangan energi. Namun, dengan berbagi wawasan dan saling belajar, kita dapat memperkuat bauran energi demi masa depan yang lebih berkelanjutan,” pungkasnya. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...