Ecobiz.asia – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menawarkan kemitraan untuk mengelola sumur idle sebagai salah satu upaya peningkatan produksi minyak dan gas (migas) dalam rangka mendukung swasembada energi nasional.
“Diharapkan, dengan bantuan mitra yang mempunyai kemampuan yang baik dari sisi teknikal, safety maupun keuangan , upaya reaktivasi sumur idle ini dapat berkontribusi dalam upaya peningkatan lifting minyak nasional secara berkesinambungan,” kata VP Production & Project PHE Benny Sidik dikutip, Kamis (30/1/2025).
Sebelumnya PHE menggelar kegiatan Sosialisasi Konsep Kerja Sama Pengelolaan Kemitraan Sumur Idle Kepada Calon Mitra/Penyedia Teknologi di Jakarta, Jumat (24/1/2025).
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh lebih dari 98 perusahaan calon mitra/provider teknologi.
Benny menjelaskan sesuai arahan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, sumur idle yang berada di wilayah operasional Subholding Upstream Pertamina dapat direaktivasi melalui skema kerja sama dengan pihak ketiga.
Selama ini, jelas Benny, banyak bentuk kemitraan yang sudah dijalankan oleh Pertamina, diantaranya Participation Interest (PI), Kerja Sama Operasi (KSO), Pengelolaan Sumur Tua, Kerja sama KUD/BUMD, dan Network Collaboration for New Potential (NCNP).
Saat ini, kemitraan sumur idle sudah ada yang berjalan sejak tahun 2024 di Regional 1 (Sumatra).
Baca juga: Dorong Industri Hijau, Kemenperin Mulai Proyek Percontohan Implementasi Teknologi Penangkapan Karbon
PHE sudah mulai menginventarisir sejumlah sumur-sumur idle yang ada di wilayah kerja Subholding Upstream yang bisa dimitrakan.
Menurut Benny, pada tahun 2025, PHE akan menggelar 2 Batch penawaran sumur idle. Pada Batch 1 ini, PHE berencana menawarkan sekitar 251 sumur kepada calon mitra. Diharapkan jumlah sumur yang ditawarkan akan bertambah di Batch 2 nanti. ***