Verra Gandeng S&P Global Kembangkan Registry Generasi Baru Pasar Karbon

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Verra menjalin kolaborasi strategis dengan S&P Global untuk mengembangkan next-generation carbon registry yang diyakini akan menjadi fondasi baru percepatan penerbitan kredit karbon berbasis data langsung.

Kolaborasi ini diungkapkan oleh Regional Representative Asia & the Pacific Verra, Win Sim Tan, dalam Global Carbon Summit Indonesia 2025 yang diselenggarakan Ecobiz Asia di Jakarta, 26-27 November. Ia menyebut pengembangan registry generasi baru sebagai langkah penting untuk membawa pasar karbon ke fase pertumbuhan berikutnya.

“Saat ini, proyek energi terbarukan bisa membutuhkan waktu tiga hingga empat tahun sebelum kredit diterbitkan. Dengan sistem baru, proses itu bisa jauh lebih dinamis,” kata Tan.

Read also:  Carbon Youth Challenge Buka Jalan Generasi Muda Masuki Ekonomi Karbon, Ini Dia Pemenangnya!

Melalui integrasi data langsung ke dalam registry, proyek karbon ke depan berpotensi menerbitkan kredit secara berkala, bahkan dalan periodisitas bulanan sesuai dengan ketersediaan data produksi atau kinerja emisi.

“Jika data produksi energi sudah tersambung langsung ke registry, kredit bisa diterbitkan kapan pun dibutuhkan pasar,” ujarnya.

Pendekatan ini dinilai akan mengubah secara fundamental cara pasar karbon bekerja, dari sistem berbasis dokumen statis menjadi sistem berbasis data real-time. Verra menyebut kolaborasi dengan S&P Global memungkinkan penguatan infrastruktur data sekaligus meningkatkan kepercayaan pasar.

Read also:  EcoSecurities Dukung Inisiatif Indonesia–Inggris Kembangkan Pasar Karbon Berintegritas Tinggi

Tak hanya untuk proyek energi terbarukan, Verra juga tengah mengeksplorasi penerapan pendekatan serupa pada proyek kehutanan dan penggunaan lahan. Pemanfaatan data satelit, penginderaan jauh, serta pemodelan stok karbon disebut berpotensi membuka jalan bagi penerbitan kredit yang lebih cepat dan berskala besar.

“Jika kualitas data dan modelnya cukup kuat, ini bisa menjadi game changer, terutama untuk proyek berbasis lahan,” kata Tan.

Verra menilai inovasi registry ini sangat relevan bagi negara-negara dengan potensi karbon besar seperti Indonesia, yang tengah memperluas implementasi pasar karbon nasional dan mendorong peningkatan pasokan kredit berintegritas tinggi.

Read also:  BPS Rilis KBLI 2025, Bisnis Karbon Kini Punya Kode Sendiri

Kolaborasi dengan S&P Global menjadi bagian dari transformasi struktural Verra untuk memastikan bahwa pertumbuhan pasar karbon global ditopang oleh sistem yang kredibel, transparan, dan siap menghadapi lonjakan permintaan.

“Pasar karbon tidak lagi sekadar tumbuh, tetapi berubah. Dan perubahan itu membutuhkan infrastruktur baru yang lebih canggih,” ujar Tan.

Dengan registry generasi baru tersebut, Verra berharap pasar karbon global dapat bergerak lebih cepat tanpa mengorbankan integritas yang merupakan prasyarat utama bagi kepercayaan investor dan pencapaian target iklim jangka panjang. ***

LATEST STORIES

MORE ARTICLES

Kemenhut Buka Peluang Pendanaan Karbon REDD+ Berbasis Kinerja Skema ART-TREES bagi Daerah

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) membuka peluang pendanaan internasional bagi pemerintah daerah melalui skema REDD+ berbasis kinerja menggunakan standar ART-TREES, sebagai insentif atas keberhasilan...

Perkuat Kredibilitas Data, KKP Luncurkan Manual Pengukuran Karbon Biru Ekosistem Padang Lamun

Ecobiz.asia — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan Manual Pengukuran Karbon Biru Lamun sebagai pedoman teknis standar untuk memperkuat kredibilitas data karbon biru, efektivitas...

BPS Rilis KBLI 2025, Bisnis Karbon Kini Punya Kode Sendiri

Ecobiz.asia — Badan Pusat Statistik (BPS) resmi merilis Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2025 sebagai pembaruan atas KBLI 2020. Pembaruan ini dilakukan untuk...

WWF-Indonesia dan Kuva Space Manfaatkan Teknologi Satelit dan AI Perkuat Verifikasi Blue Carbon

Ecobiz.asia – WWF-Indonesia bersama perusahaan satelit Kuva Space mengembangkan pemantauan ekosistem karbon biru berbasis satelit hiperspektral dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan akurasi penilaian...

Verra Dorong Digitalisasi Standar Karbon untuk Percepat Pasokan Kredit Berintegritas

Ecobiz.asia — Organisasi standar karbon global, Verra, mendorong digitalisasi menyeluruh dalam pengelolaan standar dan metodologi karbon sebagai kunci memperkuat transparansi sekaligus mempercepat penerbitan kredit...

TOP STORIES

Gandeng Kelompok Tani, Pertamina Hulu Mahakam Rehabilitasi 345 Hektare DAS

Ecobiz.asia – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Wilayah Kalimantan Sulawesi merehabilitasi Daerah Aliran...

Indonesia Opens Access to Performance-Based REDD+ Carbon Financing Through ART-TREES

Ecobiz.asia — Indonesia’s Ministry of Forestry (Kemenhut) has opened opportunities for subnational governments to access performance-based REDD+ carbon financing through the ART-TREES mechanism, as...

Berkas Lengkap, Gakkum Kehutanan Segera Bawa 4 Tersangka Perambahan Tahura Jadi Sawit di Jambi ke Persidangan

Ecobiz.asia — Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Kehutanan Wilayah Sumatera menuntaskan penanganan kasus perambahan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Orang Kayo Hitam (OKH) di Kabupaten...

Bakal Rugikan Petani, POPSI Tolak Wacana Kenaikan Pungutan Ekspor Sawit untuk Program B50

Ecobiz.asia — Perkumpulan Organisasi Petani Sawit Indonesia (POPSI) menolak wacana kenaikan pungutan ekspor (PE) kelapa sawit pada 2026 yang dikaitkan dengan rencana peningkatan mandatori...

PetroChina Sukses Rehabilitasi 34 Hektare DAS di Jambi, Tingkat Keberhasilan Vegetasi Capai 95 Persen

Ecobiz.asia — SKK Migas–PetroChina International Jabung Ltd. menyelesaikan rehabilitasi lahan seluas 34 hektare di Kawasan Hutan Lindung Gambut (HLG) Londerang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,...