Ecobiz.asia – Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup membidik Asta (Delapan) lokasi kampanye Aksi Peduli Sampah Nasional 2025 yaitu pantai, gunung, mangrove, desa, pesantren, pasar, sekolah dan kampus.
Sekretaris Menteri KLH Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan Peringatan HPSN 2025 mengusung tema “Kolaborasi untuk Indonesia Bersih”.
Tema tersebut diangkat sebagai upaya untuk memperkuat komitmen peran aktif pemerintah daerah, partisipasi masyarakat, produsen, pelaku usaha lainnya dalam implementasi bisnis hijau serta membangun mata rantai pengelolaan sampah secara sistematis dan integrative secara menyeluruh.
Baca juga: TPA Benowo Model Pengelolaan Sampah Berbasis Energi, Wamen ESDM: Duplikasi ke Daerah Lain
“Peringatan HPSN 2025 diselenggarakan selama Bulan Februari dan Maret 2025 melalui kegiatan Bulan Peduli Sampah Nasional 2025. Hari ini kita melakukan launching Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2025, sebagai upaya pengelolaan sampah yang dapat memberikan kontribusi nyata dengan melibatkan semua pihak dalam kolaborasi untuk Indonesia Bersih” ucap Rosa Vivien di Jakarta, Senin (3/2/2025).
Indonesia memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada setiap tanggal 21 Februari. Peringatan ini sebagai momentum untuk mengingatkan kembali bangsa Indonesia akan bencana ekologis runtuhnya TPA Leuwigajah pada tahun 2005 yang memakan banyak korban.
Lebih lanjut Vivien menyampaikan, acara peringatan HPSN tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2025 di Kampung Adat Cirendeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, dengan menggelar doa bersama masyarakat.
Vivien juga menyampaikan pesan Menteri Lingkungan Hidup/BPLH Hanif Faisol agar penyelenggaraan acara peringatan HPSN 2025 oleh Kabupaten, Kota dan Provinsi di wilayah masih-masing dengan tetap dalam suasana yang sederhana dan hikmat.
Kampanye Publik dilakukan untuk mengajak seluruh stakeholder (kampus, sekolah, pesantren dan komunitas) melakukan aksi yang mendukung target pengelolaan sampah yang mendukung gaya hidup minim sampah.
Penyelenggaraan acara dirancang untuk sesedikit mungkin menghasilkan sampah dengan tidak menggunakan kemasan dan alat makan berbahan plastik yang sekali pakai buang serta lebih mengutamakan yang mudah dikelola (berbahan bambu, pandan, pelepah pinang dan sejenisnya) atau dapat digunakan ulang, serta menerapkan tata cara pengelolaan sampah yang timbul akibat kegiatan massal sesuai dengan aturan yang berlaku (less waste event)
Direktur Penanganan Sampah, Novrizal Tahar menambahkan, KLH/BPLH hari ini meluncurkan tidak hanya tema, namun logo utama kegiatan, serta beberapa informasi kegiatan yang akan dilakukan secara massif dengan melibatkan banyak pihak.
Diharapkan logo tema HPSN 2025 ini bisa diterapkan pada setiap kampanye atau aksi yang berkaitan dengan HPSN 2025,” katanya.
Selain itu, dalam paparannya Novrizal mengatakan bahwa rangkaian kegiatan aksi HPSN 2025 telah dilakukan sejak awal tahun 2025, melalui sosialisasi kepada pemerintah provinsi, kabupaten/kota.
Kampanye HPSN 2025 akan terus berlanjut hingga akhir Maret 2025. Sesuai dengan temanya kolaborasi, maka KLH/BPLH menggandeng semua pihak untuk terlibat termasuk beberapa kementerian terkait, seperti kementerian agama, kementerian komunikasi dan digital, kementerian pertanian, dan instansi lainnya.***