MORE ARTICLES

Pemilik Cadangan Nikel dan Bauksit Terbesar di Dunia, Indonesia Genjot Hilirisasi dan Peningkatan Nilai Tambah

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Indonesia tercatat memiliki tiga sumber daya alam terbesar di dunia, yaitu timah, nikel dan bauksit. 

The USGS (United States Geological Survey) dan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat nikel Indonesia merupakan yang terbesar ke dua di dunia, sementara bauksit menjadi yang terbesar keempat di dunia.

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid besarnya kandungan dua komoditi tersebut menjadikan Indonesia sebagai pemain penting di dunia.

“Sebagai yang memiliki cadangan sumber daya alam yang besar, sudah seharusnya Indonesia menjadi pemain penting. Artinya, Indonesia punya peran penting dalam penyediaan bahan baku, bahan pasokan, dan juga permintaan nikel dan bauksit dunia,” kata Wafid pada webinar Prospeksi Dan Bisnis Industri Mineral Masa Depan yang dilaksanakan oleh Insitutut Teknologi Surabaya secara daring, Sabtu, 2 November 2024. 

Baca juga: Sebut Peran Penting Indonesia dalam Pasokan Nikel Global, Bos Eramet Bicara Pentingnya Praktik ESG pada Pertambangan

Wafid menjelaskan, status 2023, sumber daya nikel Indonesia berupa bijih sebesar 18.550.358.128 ton dengan total cadangan 5.325.790.841 ton bijih. Sementara untuk bauksit sendiri total sumber daya yang dimiliki berupa bijih sebanyak 7.475.842.602 ton dengan total cadangannya dalam bentuk bijih sebesar 2.777.981.035 ton.

Untuk memaksimalkan pendapatan negara dari produk mineral tersebut, Indonesia secara bertahap memberlakukan larangan ekspor bahan mentah sejak beberapa tahun terakhir. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong hilirisasi industri dalam negeri, meningkatkan nilai tambah produk, dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.

“Berdasarkan data Kementerian Koordinator Marves, saat ini ada 147 smelter. Kalau dibagi menjadi dua metode pengolahan atau proses pengolahannya, pirometalurgi ada 49 smelter beroperasi, 35 smelter konstruksi, dan 36 smelter dalam perencanaa. Sedangkan yang kedua, metode hidrometalurgi, ada 5 plan operasi, kemudian 3 plan konstruksi, dan 19 plan perencanaan,” terang Wafid.

Program hilirisasi sendiri telah menjadi prioritas pemerintahan Prabowo Subianto untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengolahan sumber daya alam di dalam negeri.

“Hilirisasi akan dilakukan untuk semua komoditas yang kita miliki. Nilai tambah dari semua komoditas itu harus menambah kekuatan ekonomi kita sehingga rakyat kita bisa mencapai tingkat hidup yang sejahtera. Seluruh komoditas kita harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.

Read also:  Peringati Hari Peduli Sampah Nasional 2025, KLH Bidik Asta Lokasi Aksi

Baca juga: Huayou Bocorkan Rahasia Produksi Nikel dengan Jejak Karbon Terendah Sedunia, Ada Pemanfaatan Keunikan

Eksploitasi terus menerus terhadap produk nikel dan bauksit tentu akan menurunkan jumlah cadangan yang ada. Untuk itu, Badan Geologi terus melakukan identifikasi, inventarisasi untuk greenfield, serta daerah yang bisa dieksplore untuk resources maupun cadangan.

“Selama 5 tahun, yaitu tahun 2019-2023, kondisi sumber daya tereka sama dengan sumber daya terukur cukup meningkat secara signifikan,” tutup Wafid. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...

Pertamina Siap Impor Minyak Mentah dari AS, Tunggu Payung Regulasi Pemerintah

Ecobiz.asia — PT Pertamina (Persero) menyatakan siap mengimpor minyak mentah dan LPG dari Amerika Serikat guna memperkuat pasokan kilang dalam negeri. Namun, rencana ini...

Indonesia Finalisasi Second NDC, Emisi Karbon Harus Turun 60 Persen hingga 2035

Ecobiz.asia — Pemerintah Indonesia tengah merampungkan dokumen Second Nationally Determined Contribution (Second NDC), yang akan menjadi arah kebijakan iklim nasional untuk periode 2031–2035. Dokumen ini...

Produksi Ethanol Nasional Terancam Imbas Kesepakatan Tarif Indonesia-AS, Implementasi E5 di Ujung Tanduk

Ecobiz.asia - Kesepakatan perdagangan antara Indonesia-Amerika Serikat yang diumumkan Presiden Donald Trump mengancam produksi ethanol di tanah air. Kesepakatan tersebut membebaskan bea masuk ethanol asal AS...