Ecobiz.asia – Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk segera mengoperasikan fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Rorotan, Jakarta Utara.
Desakan ini muncul seiring meningkatnya timbunan sampah harian di ibu kota yang mencapai 2.500 ton, serta potensi dampak serius terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
“Ini bukan main-main. Kita menghadapi masalah besar di Jakarta. Nggak boleh main-main dengan teknologi pengolahan sampah. Udah duitnya mahal, teknologinya masih uji coba lagi,” ujar Menteri Hanif saat kunjungan kerja ke RDF Plant Rorotan, Senin (19/5/2025).
Baca juga: Waste to Energy, Indocement Siap Serap 800 Ton RDF per Hari dari TPA Nambo
RDF Plant Rorotan dibangun di atas lahan seluas 7,87 hektare dengan anggaran sebesar Rp1,28 triliun dari APBD DKI Jakarta. Fasilitas ini dirancang untuk mengolah hingga 2.500 ton sampah per hari dan menghasilkan sekitar 875 ton bahan bakar alternatif (RDF) yang dapat digunakan oleh industri semen dan pembangkit listrik tenaga sampah.
Dengan kapasitas tersebut, RDF Rorotan diharapkan mampu mengurangi sekitar 30% volume sampah yang selama ini dikirim ke TPST Bantargebang, yang saat ini sudah mendekati kapasitas maksimum dengan tinggi timbunan mencapai hampir 60 meter.
Meskipun memiliki potensi besar, operasionalisasi RDF Rorotan menghadapi tantangan, termasuk penolakan dari sebagian warga sekitar akibat bau tak sedap dan kekhawatiran akan dampak kesehatan dan lingkungan.
Terkait hal ini, Hanif merujuk kepada penggunaan sampah organik dan anorganik yang bercampur menjadi salah satu penyebabnya. Untuk itu diperlukan penggunaan sampah yang sudah terpilah untuk menekan bau dari operasi RDF Rorotan.
Secara khusus dia meminta penggunaan teknologi tepat guna yang memang dapat memastikan fasilitas itu dapat berjalan, tidak hanya menghilangkan bau dari operasi, tapi juga memastikan tidak ada polutan dioksin furan yang berbahaya bagi kesehatan.
“Pertama, segera tentukan teknologi yang proven untuk menangani masalah bau,” tutur Hanif.
Menteri Hanif menegaskan bahwa pemerintah pusat siap memberikan dukungan penuh, termasuk pembiayaan dan teknologi, asalkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunjukkan komitmen yang sama. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk turun langsung memastikan proyek ini selesai tepat waktu.
“Pokoknya saya akan kerjakan untuk selesaikan sampah di Jakarta,” tegasnya.
Baca juga: APP Group Toreh Penghargaan Keberlanjutan Berkat Inovasi Bank Sampah Digital dan Energi Terbarukan
Dalam kesempatan yang sama, Kadis LH Jakarta Asep Kuswanto mengatakan pihaknya mengupayakan untuk dapat segera mengoperasikan RDF Rorotan sesuai dengan permintaan Menteri LH Hanif.
Koordinasi diperlukan agar RDF Rorotan dapat segera beroperasi, meski tidak akan langsungnya dapat menampung seluruh sampah yang menjadi kapasitasnya.
“Ini merupakan tantangan bagi kami di Dinas LH dan KSO Wika-Jaya Konstruksi agar dapat mempercepat proses dari penyempurnaandari equipment yang selama ini memang masih diperlukan,” jelas Asep. ***



