Jangan Cuma Joget, Wamenhut Ajak Generasi Muda Pakai Medsos untuk Kampanye Pelestarian Mangrove

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki mendorong generasi muda untuk aktif berperan dalam pelestarian alam dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana kampanye lingkungan, khususnya untuk menjaga ekosistem mangrove.

Dalam pembukaan Talkshow dan Workshop Alam: Dari Pemuda untuk Mangrove Indonesia di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta, Selasa (28/10/2025), Rohmat mengatakan bahwa tantangan generasi masa kini bukan lagi penjajahan fisik, melainkan krisis iklim, degradasi lingkungan, dan ancaman terhadap ekosistem penting seperti mangrove.

“Generasi muda tidak boleh diam. Pemuda harus bergerak, menanam, merawat, meneliti, dan menginspirasi terkait pelestarian hutan mangrove dan lingkungan hidup. Kalau ingin tiktokan, silakan, tapi gunakan juga media sosial untuk mengkampanyekan pelestarian mangrove,” ujar Rohmat.

Read also:  Optimalkan Potensi Ekonomi, Kemenhut Undang Kolaborasi Riset Pemanfaatan Mangrove

Ia menyebut Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia, yakni sekitar 3,44 juta hektare atau 23 persen dari total luas mangrove dunia. Dari jumlah tersebut, sekitar 80 persen berada di kawasan hutan negara. Menurutnya, potensi ini sekaligus menjadi tanggung jawab bersama untuk melindungi dan memulihkannya.

“Mangrove berfungsi sebagai sabuk hijau yang melindungi dari abrasi dan tsunami, menyerap karbon empat hingga delapan kali lebih besar daripada hutan daratan, serta menjadi rumah bagi ribuan spesies ikan, burung, dan satwa pesisir,” jelasnya.

Read also:  Petani Sawit Peringatkan Dampak Program B50, Harga TBS Terancam Anjlok

Rohmat juga menyoroti nilai ekonomi dan sosial dari ekosistem mangrove yang dapat dikembangkan oleh masyarakat dan generasi muda, mulai dari hasil perikanan, madu, hingga wisata alam dan perdagangan karbon biru.

Ia berharap kolaborasi lintas generasi dapat memperkuat upaya rehabilitasi dan pelestarian mangrove nasional. “Rehabilitasi mangrove tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Pemerintah membutuhkan sinergi antara dunia usaha, perguruan tinggi, LSM, masyarakat lokal, dan tentunya generasi muda,” ujarnya.

Rohmat mengajak peserta yang hadir meneguhkan komitmen untuk menjaga kelestarian alam. “Hari ini, mari kita perkuat semangat Sumpah Pemuda dengan tekad baru: pemuda bergerak untuk alam, pemuda bersatu untuk masa depan Indonesia,” katanya.

Read also:  Ada SVLK, Kemenhut Pastikan Kayu Indonesia Penuhi Prinsip Legal, Lestari, Terverifikasi

Pelajar dan mahasiswa yang hadir menyambut positif ajakan Wamenhut Rohmat. Kevin, Siswa SMA 1 Jakarta menyatakan kesiapan untuk mengkampanyekan pelestarian mangrove melalui akun media sosialnya. “Kami akan bikin video pendek dan konten di medsos,” katanya.

Sementara itu Aisi Mufida dari IPB University yang juga anggota International Forestry Students’ Association (IFSA) Indonesia, mengungkapkan dia dan rekan-rekannya di IFSA Indonesia mengkampanyekan pelestarian mangrove ke koleganya dari negara lain.

“Kami baru menggelar Blue Ecosystem Dialogue yang melibatkan peserta dari 23 negara. Salah satunya yang kami pelajari adalah mangrove,” katanya. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Optimalkan Potensi Ekonomi, Kemenhut Undang Kolaborasi Riset Pemanfaatan Mangrove

Ecobiz.asia - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengundang kolaborasi riset dan inovasi pemanfaatan mangrove dengan melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), perguruan tinggi, dan mitra...

Petani Sawit Peringatkan Dampak Program B50, Harga TBS Terancam Anjlok

Ecobiz.asia — Rencana pemerintah untuk menaikkan kadar campuran biodiesel menjadi B50 dinilai berpotensi menekan harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani. Kebijakan yang diklaim...

Ada SVLK, Kemenhut Pastikan Kayu Indonesia Penuhi Prinsip Legal, Lestari, Terverifikasi

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memastikan seluruh kayu ekspor yang dihasilkan dan diperdagangkan dari Indonesia bersumber dari izin sah, lestari, dan terverifikasi. Direktur Jenderal Pengelolaan...

Uni Eropa Mau Tunda (Lagi) Implementasi EUDR, Alasan Internal

Ecobiz.asia - Uni Eropa akan kembali menunda implementasi Regulasi Produk Bebas Deforestasi (EUDR) setelah Komisi Eropa mengakui ada alasan internal yaitu sistem teknologi informasi...

Petani Perempuan Indonesia Suarakan Kekhawatiran EUDR di Forum FAO Roma

Ecobiz.asia – Perempuan petani Indonesia menyerukan agar transisi menuju perdagangan berkelanjutan dilakukan secara adil, dengan melibatkan petani kecil sebagai aktor utama. Mereka mengingatkan regulasi baru...

TOP STORIES

Optimalkan Potensi Ekonomi, Kemenhut Undang Kolaborasi Riset Pemanfaatan Mangrove

Ecobiz.asia - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengundang kolaborasi riset dan inovasi pemanfaatan mangrove dengan melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), perguruan tinggi, dan mitra...

Indonesia’s Second NDC Targets Lower Peak Emissions, Minister Hanif Says

Ecobiz.asia — Indonesia has officially submitted its Second Nationally Determined Contribution (Second NDC) to the UNFCCC, setting more ambitious greenhouse gas (GHG) reduction targets...

ERA to Develop Large-Scale Solar and Storage Project in Indonesia to Supply Clean Energy to Singapore

Ecobiz.asia - Singapore-based Equator Renewables Asia (ERA), founded by former Sunseap co-founder Frank Phuan, has partnered with CRE International Co., Ltd. (CREI), a subsidiary...

Tekan Timbulan Sampah, KLH Minta Produsen Perkuat Tanggung Jawab

Ecobiz.asia - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memperkuat penerapan Extended Producer Responsibility (EPR) atau tanggung jawab produsen yang diperluas, sebagai langkah strategis mempercepat pengurangan timbulan...

Kemenhut dan Kejaksaan Agung Sepakat Percepat Penanganan Perkara Kehutanan

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) melalui Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan (Ditjen Gakkum) dan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung menandatangani...