MORE ARTICLES

Implementasi Program Dekarbonisasi, Kilang Pertamina Teken Perjanjian Pasokan Gas

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dalam rangkaian acara IPA Convention and Exhibition 2025 di ICE BSD City, Tangerang. 

Perjanjian ini mencakup suplai gas jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan operasional Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat.

Volume pasokan gas dalam PJBG tersebut mencapai 23 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD). Gas akan disuplai dari ladang gas OO-OC-OX di Wilayah Kerja ONWJ dan ditargetkan mulai mengalir pada awal 2026.

“Perjanjian ini menjamin ketersediaan pasokan gas jangka panjang bagi Kilang Balongan serta mendukung keandalan operasional kilang,” ujar Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, Selasa (20/5/2025).

Baca juga: Pertamina Bangun PLTS Atap Terbesar di Kilang Balikpapan, Gunakan Teknologi AI dan IoT

Selain PJBG dengan PHE ONWJ, KPI juga menandatangani amandemen perjanjian serupa dengan EMP Bentu Limited untuk memperpanjang suplai gas ke Kilang Dumai hingga tahun 2028. 

Amandemen tersebut juga mencakup optimalisasi pengambilan gas make-up untuk menjaga keberlanjutan pasokan.

“Kerja sama dengan EMP Bentu Limited memperkuat keamanan pasokan gas dan mendukung operasional Kilang Dumai,” kata Taufik.

Penandatanganan dua perjanjian ini menjadi bagian dari strategi KPI dalam mengimplementasikan program dekarbonisasi. 

Pemanfaatan gas sebagai bahan bakar kilang dinilai mampu menurunkan emisi gas rumah kaca dan meningkatkan efisiensi energi.

Baca juga: Dekarbonisasi Kilang Pertamina Internasional Kurangi Emisi 430 Ribu Ton CO2e, Dukung Net Zero Emission

Taufik menyebut langkah ini sebagai bentuk kontribusi KPI dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada 2060 atau lebih cepat, sekaligus sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 7 dan 13, yaitu energi bersih dan aksi terhadap perubahan iklim.

“Penggunaan gas sebagai bahan bakar kilang akan menghasilkan emisi yang lebih bersih dan efisien,” ujarnya. ***

Read also:  PEPC Kembangkan Agrosilvopastura di Bojonegoro, Kombinasikan Hutan dan Peternakan

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...