Genjot Ekspor, Integra Intip Peluang dari Tarif Baru AS

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) melihat peluang besar dari kebijakan tarif baru Amerika Serikat yang menetapkan tarif resiprokal untuk produk Indonesia sebesar 19 persen.

Tarif ini lebih kompetitif dibanding Vietnam, eksportir furnitur kayu terbesar ke AS, yang dikenakan tarif 20 persen. Produk transshipment yang dikirim ulang melalui Vietnam bahkan dikenai tarif 40 persen.

Pernyataan yang dirilis, Senin (4/8/2025) menyatakan, keunggulan tarif tersebut diyakini memperkuat posisi WOOD di pasar ekspor AS.

Read also:  Perluas Akses Energi Bersih, PGN Bangun Mother Station CNG Pertama di Medan

Ekspor building component yang termasuk dalam pengecualian tarif Annex II telah menjadi motor pertumbuhan utama Integra, naik 23,2 persen YoY di semester pertama 2025.

Perseroan optimistis momentum ini akan berlanjut di semester kedua, terutama dengan tambahan kontribusi dari diversifikasi produk dan perluasan pasar.

Selain menggarap AS, WOOD menargetkan Eropa dan Timur Tengah sebagai pasar baru. Pada Juni lalu, pengiriman perdana produk flooring ke Eropa senilai 1 juta dolar AS berhasil dilakukan.

Read also:  Pertamina Akan Replikasi Produksi SAF Berbahan Minyak Jelantah ke Kilang Balongan dan Dumai

Perusahaan juga tengah mempersiapkan ekspor ke Timur Tengah dengan nilai pasar potensial 6,8 miliar dolar AS per tahun.

Meski ekspor furnitur tertekan tarif, strategi penjualan langsung ke konsumen di AS mulai menunjukkan hasil positif. WOOD telah meluncurkan dua dari empat brand furnitur yang dirancang khusus untuk e-commerce. Model ini diharapkan meningkatkan marjin sekaligus memperluas penetrasi pasar.

Read also:  Co-firing Limbah Jagung di PLTU Tuban, PLN Nusantara Power Kurangi Emisi dan Bantu Petani

Dengan arus kas operasional Rp274,4 miliar dan laba bersih yang tumbuh 5,2 persen YoY, Integra menegaskan fokus pada eksekusi strategi diversifikasi, pemanfaatan tarif kompetitif, dan pengembangan produk baru.

Perseroan optimistis kombinasi faktor tersebut akan menopang kinerja yang lebih solid di paruh kedua 2025, sekaligus memperkuat daya saing Indonesia di pasar ekspor global. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Manfaatkan Panas Bumi, PGE-Toyota Jalin Kerja Sama Kembangkan Ekosistem Green Hydrogen

Ecobiz.asia – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) menandatangani Joint Declaration dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk pengembangan ekosistem green...

Co-firing Limbah Jagung di PLTU Tuban, PLN Nusantara Power Kurangi Emisi dan Bantu Petani

Ecobiz.asia – PLN Nusantara Power (PLN NP) melalui Unit Pembangkitan Tanjung Awar-Awar Tuban mulai memanfaatkan limbah pertanian berupa bonggol dan jerami jagung sebagai bahan...

Terapkan Prinsip ESG, PHE Cari Potensi Hidrokarbon di Cekungan Manui Sultra

Ecobiz.asia – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, memulai kegiatan eksplorasi di Cekungan Manui, Sulawesi Tenggara, untuk mencari potensi cadangan minyak dan...

Kilang Pertamina Dumai Dorong Kemandirian Warga Lewat Program Bedelau Minapolitan

Ecobiz.asia — Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Dumai mengembangkan program terintegrasi Bedelau Minapolitan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan lingkungan pesisir. Program ini...

Perluas Akses Energi Bersih, PGN Bangun Mother Station CNG Pertama di Medan

Ecobiz.asia — PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui anak usahanya, PT Gagas Energi Indonesia, resmi memulai pembangunan Mother Station (MS) Compressed Natural Gas...

TOP STORIES

Gakkum Kehutanan Bongkar Perdagangan Satwa Dilindungi di Gowa, 48 Burung Junai Emas Diamankan

Ecobiz.asia – Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan melalui Balai Gakkum Kehutanan Wilayah Sulawesi mengamankan seorang pelaku perdagangan satwa liar dilindungi di Kabupaten Gowa. Dalam operasi...

Manfaatkan Panas Bumi, PGE-Toyota Jalin Kerja Sama Kembangkan Ekosistem Green Hydrogen

Ecobiz.asia – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) menandatangani Joint Declaration dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk pengembangan ekosistem green...

Rimba Collective Launches Forest Project in Philippines to Cut 2.7 Million Tonnes Carbon

Ecobiz.asia – The Rimba Collective, a long-term conservation finance initiative managed by Singapore-based Lestari Capital, has expanded to the Philippines with the launch of...

Luncurkan Proyek Konservasi Hutan di Filipina, Rimba Collective Targetkan Penurunan 2,74 Juta Ton Karbon

Ecobiz.asia – Rimba Collective, inisiatif konservasi berbasis pembiayaan jangka panjang yang dikelola oleh Lestari Capital, resmi memperluas jangkauan ke Filipina dengan meluncurkan proyek CultureLand....

Dugaan Impor Limbah B3 PT Esun, Menteri LH Ingatkan Pengusaha tak Main-main dengan Aturan

Ecobiz.asia – Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan komitmen menindak tegas praktik impor limbah berbahaya dan beracun (B3) yang merugikan masyarakat dan...