Ecobiz.asia — Gas alam dipandang sebagai bahan bakar fosil paling bersih dan kini menjadi elemen kunci dalam strategi transisi energi global.
Qatar, sebagai salah satu produsen gas alam terbesar di dunia, menegaskan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi global melalui pemanfaatan gas alam dan inovasi teknologi ekspor energi bersih.
“Gas masih dianggap sebagai bahan bakar transisi yang paling ramah lingkungan, dan banyak negara menggunakannya untuk menurunkan jejak karbon dalam jangka pendek hingga menengah,” ujar Dr. Soud Khalifa Al Thani, Direktur Climate Change and Carbon Management, Earthna Qatar, dalam ASEAN Methane Energy High-Level Policy Dialogue di Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Baca juga: ICVCM Tetapkan Program ERS sebagai Standar Karbon Berintegritas Tinggi
Menurutnya, Qatar memanfaatkan posisi strategisnya sebagai eksportir gas alam cair (LNG) untuk mendukung negara-negara lain dalam memenuhi target pengurangan emisi. Berbagai inovasi telah memungkinkan Qatar menjadi pelopor ekspor LNG ke kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara.
“Qatar memainkan peran unik dalam mendukung sistem energi global yang lebih bersih. Lewat teknologi dan efisiensi tinggi, kami menjadi salah satu negara pertama yang mampu mengekspor LNG ke berbagai wilayah,” jelasnya.
Sejalan dengan kontribusi eksternal tersebut, Qatar juga menjalankan agenda dekarbonisasi domestik yang ambisius. Negara Teluk itu menargetkan pengurangan emisi sebesar 25 persen pada tahun 2030, sejalan dengan visi Qatar National Development Strategy 2030.
“Kami tengah mengimplementasikan strategi pembangunan nasional dengan dekarbonisasi sebagai salah satu pilar utama,” kata Soud.
Menanggapi kritik atas tingginya emisi karbon per kapita Qatar, Soud menyebut bahwa angka tersebut tidak menggambarkan kontribusi nyata negaranya dalam solusi global.
“Dengan jumlah penduduk yang kecil, angka emisi per kapita bisa menyesatkan. Faktanya, kami menyediakan energi bersih yang justru membantu negara lain mengurangi jejak karbon mereka,” tegasnya.
Baca juga: DOBBER, Inovasi Pertamina EP untuk Optimalkan Produksi
Selain sektor energi, Qatar juga aktif mendukung pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang. Melalui Earthna dan Qatar Fund for Development, Qatar terlibat dalam berbagai proyek internasional di bawah naungan PBB.
“Kami berkontribusi secara aktif di negara-negara Global South, baik melalui investasi pembangunan maupun kerja sama multilateral,” pungkas Soud.
Dengan pendekatan yang menggabungkan peran sebagai pemasok energi, inovator teknologi, dan mitra pembangunan global, Qatar ingin membuktikan bahwa negara penghasil energi fosil tetap dapat memainkan peran sentral dalam agenda iklim dunia. ***