Bappenas Perkuat Konsep Bioekonomi Berkelanjutan untuk Mendukung Transformasi Ekonomi Indonesia

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Kementerian PPN/Bappenas menegaskan bioekonomi sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045, dan menargetkan penyusunan strategi nasional bioekonomi dalam bentuk roadmap mulai 2026.

Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Bappenas, Leonardo A. A. Teguh Sambodo, mengatakan bioekonomi memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Ia menilai potensi Indonesia besar karena ditopang kekayaan keanekaragaman hayati yang menjadi sumber daya strategis untuk menciptakan nilai tambah.

“Sumber daya alam yang kita miliki memiliki potensi penciptaan nilai tambah yang tinggi, namun harus dikelola secara bertanggung jawab,” ujarnya dalam Indonesia Bioeconomy Initiative Workshop 2025 di Jakarta, Kamis (4/12/2025).

Read also:  Ada TPL dan PTAR, Kemenhut Tindak 11 Entitas Usaha Terkait Dugaan Penyebab Banjir Tapsel

Leonardo menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh hanya bergantung pada ekspor komoditas mentah, melainkan harus mengembangkan pemanfaatan sumber daya hayati secara berkelanjutan untuk menghasilkan produk bernilai tambah tinggi.

Arah kebijakan bioekonomi, katanya, mencakup penguatan riset dasar dan terapan, integrasi riset dengan industri, pengembangan SDM dan infrastruktur, serta penguatan rantai nilai dari hulu hingga hilir. Lima klaster prioritas yang ditetapkan mencakup pangan, energi, kesehatan, kosmetik, dan jasa lingkungan.

Ia juga menyoroti pentingnya peran agregator sebagai penghubung antara petani, UMKM, produsen skala kecil, dan mitra industri agar proses hilirisasi berjalan lebih cepat dan inklusif. “Penguatan riset, inovasi, dan teknologi menjadi kunci suksesnya pengembangan bioekonomi di Indonesia,” ujarnya.

Read also:  Target 5,2 GW Panas Bumi di RUPTL 2025–2034, Analis Peringatkan Tantangan Realisasi

Sementara itu, Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Bappenas, Dadang Jainal Mutaqin, menjelaskan bahwa penyusunan roadmap bioekonomi akan dilakukan bersama para pemangku kepentingan untuk memastikan implementasi yang terukur dan selaras dengan target pembangunan nasional.

“Kita akan membuat strategi nasional bioekonomi, kemungkinan dalam bentuk roadmap, yang akan memuat rencana aksi dan indikator-indikatornya,” katanya.

Dadang menyampaikan bahwa Indonesia telah merumuskan definisi dan kriteria bioekonomi sejak 2024 dan telah menyelaraskannya dengan prinsip-prinsip G20. Tiga kriteria utamanya meliputi peningkatan nilai tambah, penerapan teknologi dan inovasi, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Read also:  Penutupan TPA Cipeucang Picu Krisis Sampah, WALHI: Cermin Kegagalan Tata Kelola

Ia menambahkan bahwa bioekonomi bukan hanya agenda transformasi ekonomi, tetapi juga transformasi sosial. Kesejahteraan masyarakat, terutama yang berperan sebagai produsen berbasis komunitas, mitra industri, dan penjaga ekosistem, menjadi elemen penting yang tidak dapat dipisahkan.

Pemerintah menargetkan perumusan kebijakan bioekonomi dalam RPJMN 2030–2034 guna memastikan arah pembangunan berkelanjutan tetap konsisten.

“Bioekonomi menjadi katalisator percepatan transformasi nasional dan pertumbuhan yang inklusif,” ujar Dadang. *** (Putra Rama Febrian)

LATEST STORIES

MORE ARTICLES

Berkas Lengkap, Gakkum Kehutanan Segera Bawa 4 Tersangka Perambahan Tahura Jadi Sawit di Jambi ke Persidangan

Ecobiz.asia — Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Kehutanan Wilayah Sumatera menuntaskan penanganan kasus perambahan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Orang Kayo Hitam (OKH) di Kabupaten...

Bakal Rugikan Petani, POPSI Tolak Wacana Kenaikan Pungutan Ekspor Sawit untuk Program B50

Ecobiz.asia — Perkumpulan Organisasi Petani Sawit Indonesia (POPSI) menolak wacana kenaikan pungutan ekspor (PE) kelapa sawit pada 2026 yang dikaitkan dengan rencana peningkatan mandatori...

Menteri LH Gandeng Muslimat NU, Perkuat Gerakkan Pengendalian Sampah dan Krisis Lingkungan

Ecobiz.asia — Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menggandeng Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk memperkuat gerakan nasional...

BPDLH Selesaikan Tiga Proyek Pembiayaan Lingkungan untuk Dukung Ekonomi Sirkular dan Ketahanan Iklim

Ecobiz.asia — Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) menutup tiga proyek pendanaan yang bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dan UMKM dalam pengelolaan lingkungan hidup serta...

Mengenal EEHV: Virus Mematikan yang Mengancam Gajah Sumatera

Ecobiz.asia — Dalam beberapa tahun terakhir, para konservasionis gajah di Indonesia menghadapi ancaman baru selain kehilangan habitat dan konflik manusia–satwa: sebuah virus yang dapat...

TOP STORIES

Gandeng Kelompok Tani, Pertamina Hulu Mahakam Rehabilitasi 345 Hektare DAS

Ecobiz.asia – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Wilayah Kalimantan Sulawesi merehabilitasi Daerah Aliran...

Indonesia Opens Access to Performance-Based REDD+ Carbon Financing Through ART-TREES

Ecobiz.asia — Indonesia’s Ministry of Forestry (Kemenhut) has opened opportunities for subnational governments to access performance-based REDD+ carbon financing through the ART-TREES mechanism, as...

Berkas Lengkap, Gakkum Kehutanan Segera Bawa 4 Tersangka Perambahan Tahura Jadi Sawit di Jambi ke Persidangan

Ecobiz.asia — Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Kehutanan Wilayah Sumatera menuntaskan penanganan kasus perambahan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Orang Kayo Hitam (OKH) di Kabupaten...

Bakal Rugikan Petani, POPSI Tolak Wacana Kenaikan Pungutan Ekspor Sawit untuk Program B50

Ecobiz.asia — Perkumpulan Organisasi Petani Sawit Indonesia (POPSI) menolak wacana kenaikan pungutan ekspor (PE) kelapa sawit pada 2026 yang dikaitkan dengan rencana peningkatan mandatori...

PetroChina Sukses Rehabilitasi 34 Hektare DAS di Jambi, Tingkat Keberhasilan Vegetasi Capai 95 Persen

Ecobiz.asia — SKK Migas–PetroChina International Jabung Ltd. menyelesaikan rehabilitasi lahan seluas 34 hektare di Kawasan Hutan Lindung Gambut (HLG) Londerang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,...