Bangun Pembangkit Listrik Biogas dan Masuk Pasar Karbon, PalmCo Dapat Pujian Menteri LH

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Menteri Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurrofiq, mengapresiasi PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV/PalmCo) atas komitmennya dalam menerapkan teknologi ramah lingkungan dan kontribusinya terhadap pengurangan emisi. 

Menurut Hanif, sektor perkebunan yang dikelola secara tidak berkelanjutan menjadi penyumbang utama pencemaran lingkungan, namun PalmCo menunjukkan bahwa sektor ini juga bisa menjadi bagian dari solusi.

“Perkebunan yang dikelola dengan buruk dapat menjadi penyumbang utama kerusakan lingkungan. Namun, dengan penerapan teknologi yang tepat, sektor ini juga bisa menjadi solusi, seperti yang telah ditunjukkan oleh PTPN IV,” ujar Hanif saat berkunjung ke PalmCo, Sabtu (10/5/2025).

Read also:  Segera Buka Perdagangan Karbon Kehutanan, Kemenhut Sebut untuk Rehabilitasi 6,5 Juta Hektar Hutan

Baca juga: Manfaatkan Limbah Cair Sawit Jadi Energi Terbarukan, PalmCo Diganjar Penghargaan ASEAN Energy Awards 2024

PalmCo telah mengoperasikan tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dengan kapasitas total 5,3 megawatt yang memanfaatkan limbah kelapa sawit (POME) untuk menghasilkan energi terbarukan. Inisiatif ini dinilai mampu menekan emisi gas rumah kaca sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Selain itu, PalmCo juga menjadi pionir dalam perdagangan karbon domestik dengan menjadi perusahaan pertama yang mencatatkan diri di pasar karbon Indonesia sejak September 2023. 

Read also:  Individu Bisa Ikutan, PalmCo Jual Kredit Karbon Mulai Rp150 Ribu per Ton

Perusahaan ini juga turut serta dalam peluncuran Pasar Karbon Internasional pada Januari 2025.

“Dengan bergabung dalam pasar karbon internasional, Indonesia tidak hanya berkomitmen pada pengurangan emisi, tetapi juga menunjukkan peran aktif dalam perdagangan karbon yang semakin profesional dan kompetitif,” kata Hanif.

Baca juga: Terima VERRA dan ICVCM, Menhut Mau Selaraskan Metodologi dan Pastikan Integritas Karbon

Kementerian Lingkungan Hidup dan BPLH saat ini tengah memperkuat posisi Indonesia di pasar karbon global dengan menandatangani kerja sama Mutual Recognition Agreement (MRA) bersama Gold Standard Foundation. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan pengakuan internasional terhadap sertifikat karbon Indonesia.

Read also:  Pertama di Asia, Climate Impact Partners Daftarkan Proyek Karbon Restorasi Bambu Pakai Metodologi Verra

Sebagai bagian dari strategi keberlanjutan, PalmCo juga telah mengantongi sertifikasi Rainforest Alliance dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk lebih dari 65 pabrik dan 118 kebun kelapa sawitnya. Langkah ini mendukung target pengurangan emisi nasional sebesar 51% pada 2030.

“PTPN IV adalah contoh nyata bahwa sektor perkebunan dapat memberikan kontribusi besar terhadap pengurangan dampak perubahan iklim,” pungkas Hanif. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Siapkan STO, EDENA Kembangkan Bursa Aset Digital Karbon di Indonesia

Ecobiz.asia — PT Edena Capital Nusantara, anak usaha EDENA Group akan meluncurkan Security Token Offering (STO) pada kuartal IV 2025 sebagai platform bursa aset...

Andalkan Instrumen Karbon, PNBP KLH 2026 Ditargetkan Rp1,2 Triliun

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menargetkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2026 naik hampir tiga kali lipat pada...

Individu Bisa Ikutan, PalmCo Jual Kredit Karbon Mulai Rp150 Ribu per Ton

Ecobiz.asia – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV PalmCo, subholding PTPN III (Persero), membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk ikut serta dalam aksi penyelamatan lingkungan...

Perhutanan Sosial Bisa Cuan dari Bisnis Karbon, Begini Caranya

Ecobiz.asia – Skema perhutanan sosial dinilai memiliki peluang besar untuk masuk ke bisnis perdagangan karbon. Penasihat Utama Menteri Kehutanan, Silverius Oscar Unggul, mengatakan hutan tidak...

OJK-Kemenhut Sepakat Dorong Akses Permodalan Perhutanan Sosial, Kembangkan Potensi Karbon

Ecobiz.asia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) meneken nota kesepahaman strategis untuk memperkuat sinergi antara sektor keuangan dan kehutanan, dengan fokus...

TOP STORIES

Kawasan Konservasi dan Masyarakat Adat

Oleh: Pramono Dwi Susetyo (Pernah bekerja di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Ecobiz.asia - Reformasi regulasi kehutanan dan konservasi sumber daya alam hayati belum sepenuhnya...

Bonus Produksi Panas Bumi PGE Ulubelu Biayai Pembangunan Proyek Strategis Daerah

Ecobiz.asia — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Ulubelu menyalurkan Bonus Produksi panas bumi untuk pembangunan Jembatan Lawang Agung di Kecamatan Ulubelu, Lampung....

Kemenhut Tekankan Peran Publik dalam Rehabilitasi Mangrove, Soroti Peran Duta Mangrove

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut)menegaskan bahwa keberhasilan rehabilitasi mangrove hanya dapat dicapai melalui keterlibatan aktif publik. Direktur Rehabilitasi Mangrove Kemenhut, Ristianto Pribadi, menyampaikan hal tersebut...

Siapkan STO, EDENA Kembangkan Bursa Aset Digital Karbon di Indonesia

Ecobiz.asia — PT Edena Capital Nusantara, anak usaha EDENA Group akan meluncurkan Security Token Offering (STO) pada kuartal IV 2025 sebagai platform bursa aset...

Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli Hanya Bisa Terwujud Lewat Kolaborasi Multi Pihak

Ecobiz.asia — Upaya mewujudkan koeksistensi antara manusia dan orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis) membutuhkan kolaborasi lintas sektor, komitmen jangka panjang, serta penerapan strategi konservasi yang...