Komitmen Dorong Transisi Energi, Pertamina Group Kembangkan Ekosistem Bioetanol

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Pengembangan bioetanol berpotensi menciptakan dampak positif yang luar biasa, mulai dari hulu ke hilir. Langkah ini juga menjadi salah satu solusi terbarik untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor transportasi.

“Dari mulai mengembangkan bahan baku seperti tebu, jagung, sorgum, dan jenis tanaman lainnya sampai dengan pendistribusiannya ke Masyarakat, pengembangan bioetanol bisa menciptakan nilai yang besar, salah satunya adalah membuka lapangan kerja lebih luas,” ujar Direktur Manajemen Risiko Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE)  Iin Febrian dalam keterangannya, Selasa, 1 Oktober 2024.

Read also:  Terapkan Co-firing di PLTU, PLN Nusantara Power Hasilkan 472,2 GWh Energi Hijau pada Semester I 2025

Indonesia telah sukses mendorong pengembangan bahan bakar nabati melalui kebijakan pencampuran minyak sawit, yaitu fatty acid methyl esters (FAME) dengan kadar hingga 35 persen. 

Baca juga: Wujudkan Komitmen Pengurangan Karbon, Pertamina NRE Gandeng Guma Kembangkan Gas to Power di Afrika Selatan

Saat ini pemerintah Indonesia melalui Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel) mendorong pengembangan pemanfaatan bioetanol sebagai campuran untuk bahan bakar berjenis gasoline. 

Akhir tahun lalu PT Pertamina Patra Niaga telah meluncurkan Pertamax Green 95, bahan bakar Pertamax dengan campuran bioetanol sebesar 5 persen.

Read also:  Sudah Bangun Lebih dari 300 Proyek, SUN Energy Capai 200 MW PLTS Atap

Pertamina NRE diberikan amanah oleh induk usahanya, PT Pertamina (Persero), untuk mengembangkan bisnis bioetanol sebagai bahan baku Pertamax Green. Pertamina NRE telah memiliki strategi jangka pendek, menengah, hingga panjang yang dimulai dari tahun 2024 hingga tahun 2035 dalam pengembangan bioetanol.

Baca juga: Penjualan Kredit Karbon Pertamina NRE Meningkat, Kuasai 93 Persen Pasar

“Sebagai bagian dari strategi jangka pendek, kami telah menandatangani perjanjian dengan PT Sinergi Gula Nusantara untuk membangun pabrik bioetanol baru dengan bahan baku molase di Glenmore, Banyuwangi, dengan kapasitas 30 ribu kiloliter per tahun,” tambah Iin.

Read also:  Konsisten Tanam Mangrove, ANTAM Libatkan Masyarakat Pesisir

Kapasitas produksi etanol nasional saat ini mencapai sekitar 180 ribu kiloliter per tahun, sedangkan kebutuhan etanol 5 persen (E5) saat ini mencapai 1,9 juta kiloliter per tahun dan akan berlipat ganda apabila diterapkan E10. 

Dalam jangka pendek sampai dengan panjang, Pertamina NRE masih akan menargetkan pembangunan pabrik bioetanol baru dengan harapan akan memperkecil gap antara suplai dan kebutuhan nasional. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Gas Bumi PGN Bikin RSUP Kariadi Hemat Rp3 Miliar Setahun

Ecobiz.asia – PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Subholding Gas Pertamina, resmi menyalurkan gas bumi ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi Semarang. Pasokan perdana...

Dukung Ketahanan Iklim, Pertamina EP Tanam Pohon di Lima Desa Kalimantan Selatan

Ecobiz.asia – PT Pertamina EP (PEP) Tanjung Field, Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, menggelar program penanaman pohon di lima desa binaan Program Kampung Iklim...

Laba Samindo Resources Naik 57% di Semester I 2025, Efisiensi Jadi Kunci

Ecobiz.asia – PT Samindo Resources Tbk (IDX:MYOH) mencatat pertumbuhan laba bersih 57% pada semester I 2025 menjadi 8,8 juta dolar AS, meski pendapatan konsolidasi...

Supernova-Clarmondial Jalin Kemitraan, Targetkan Investasi Pertanian Berkelanjutan dan Restorasi Ekosistem

Ecobiz.asia - Supernova Equatora Capital dari Indonesia dan Clarmondial asal Swiss resmi menjalin kemitraan strategis untuk mendorong investasi berbasis alam di Indonesia. Kolaborasi ini mendapat...

Pertamina Klaim Turunkan Emisi Lebih dari 1 Juta Ton CO₂e pada Pertengahan 2025

Ecobiz.asia – PT Pertamina (Persero) mengklaim mencatatkan penurunan emisi karbon lebih dari satu juta ton CO₂ equivalen hingga pertengahan 2025. Angka ini mendekati sebagian besar...

TOP STORIES

RAPIMNAS APHI Pilih Soewarso Sebagai Ketua Umum Usai Indroyono Soesilo Jadi Dubes AS

Ecobiz.asia - Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) 2025 menetapkan Dr. Soewarso sebagai Ketua Umum Pergantian Antar Waktu untuk masa bakti...

Gas Bumi PGN Bikin RSUP Kariadi Hemat Rp3 Miliar Setahun

Ecobiz.asia – PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Subholding Gas Pertamina, resmi menyalurkan gas bumi ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi Semarang. Pasokan perdana...

Dukung Ketahanan Iklim, Pertamina EP Tanam Pohon di Lima Desa Kalimantan Selatan

Ecobiz.asia – PT Pertamina EP (PEP) Tanjung Field, Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, menggelar program penanaman pohon di lima desa binaan Program Kampung Iklim...

Laba Samindo Resources Naik 57% di Semester I 2025, Efisiensi Jadi Kunci

Ecobiz.asia – PT Samindo Resources Tbk (IDX:MYOH) mencatat pertumbuhan laba bersih 57% pada semester I 2025 menjadi 8,8 juta dolar AS, meski pendapatan konsolidasi...

Supernova Equatora, Clarmondial Form Partnership to Boost Nature-Based Investments in Indonesia

Ecobiz.asia – Indonesia’s Supernova Equatora Capital and Switzerland-based Clarmondial have launched a strategic partnership to scale up private investment in sustainable agriculture, agroforestry and...