Ecobiz.asia — Institute for Essential Services Reform (IESR) melalui platform Akademi Transisi Energi membuka program pelatihan bertajuk “Kelas Karbon: Perdagangan Karbon” pada 25–26 Oktober 2025. Program ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman publik terhadap mekanisme dan peluang ekonomi dari perdagangan karbon di Indonesia.
Tutor Akademi Transisi Energi IESR Gaizca Betha Bianca menilai perdagangan karbon merupakan instrumen penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim sekaligus membuka peluang investasi hijau.
Melalui pelatihan ini, peserta akan mempelajari regulasi pasar karbon nasional, mekanisme perdagangan melalui Sistem Registri Nasional Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca (SRN SPE-GRK), serta dinamika Bursa Karbon Indonesia.
“Pemahaman mendalam tentang perdagangan karbon sangat dibutuhkan agar pelaku usaha dan masyarakat dapat beradaptasi dengan kebijakan baru sekaligus memanfaatkan peluang ekonomi dari pengurangan emisi,” jelas Gaizca, Senin (20/10/2025).
Kelas daring selama dua hari ini menghadirkan format live class, diskusi interaktif, serta studi kasus tentang strategi menemukan buyer karbon dan akses pendanaan proyek hijau. Sesi pelatihan juga membahas tren harga karbon global serta pengembangan strategi bisnis berbasis keberlanjutan.
Kelas Karbon menghadirkan pembicara kompeten, antara lain Edwin Hartanto (Head of Carbon Trading, IDX Carbon), Rully Dhora Carolyn (Direktorat IGRK MPV Kementerian Lingkungan Hidup), Chabi Romzini (Direktur PT Biru Karbon Indonesia), dan Triharyo Soesilo (Vice Chair, IDCTA Green Economy Council).
Program ini terbuka bagi profesional korporat, konsultan, mahasiswa, dan masyarakat umum yang ingin memperdalam pengetahuan tentang perdagangan karbon. Pendaftaran dapat dilakukan melalui tautan s.id/KarbonATE10. ***





