Kemenhut, Pemerintah Papua, dan Masyarakat Adat Sepakat Berdamai Usai Insiden Mahkota Cenderawasih

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Pemerintah Provinsi Papua, dan masyarakat adat sepakat berdamai dan memperkuat kerja sama dalam menjaga kelestarian alam serta nilai-nilai budaya Papua, menyusul insiden pembakaran mahkota Cenderawasih yang sempat menimbulkan kekecewaan publik.

Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan antara Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut, Satyawan Pudyatmoko, dengan Gubernur Papua Matius Fakhiri, tokoh adat, dan perwakilan Majelis Rakyat Papua (MRP) di Jayapura, Selasa (28/10/2025).

Pertemuan itu merupakan tindak lanjut arahan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni agar penyelesaian persoalan dilakukan secara bermartabat melalui dialog dan pemulihan sosial budaya.

Read also:  Dekontaminasi Selesai Desember, Kasus Radioaktif Cs-137 di Cikande Dipastikan Tak Terulang

“Kami hadir untuk memohon arahan dari Bapak Gubernur dan para tokoh adat agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Kami berharap ada panduan atau kebijakan, baik dalam bentuk peraturan gubernur maupun kesepahaman bersama, sebagai pedoman bertindak lebih bijaksana dan menghormati nilai budaya masyarakat Papua,” ujar Satyawan.

Gubernur Matius Fakhiri menyambut baik langkah terbuka Kemenhut tersebut dan menyatakan akan menerbitkan Peraturan Gubernur yang mengatur pemanfaatan nilai-nilai budaya Papua sebagai pedoman bagi semua pihak.

Read also:  Kemenhut Minta Maaf atas Pemusnahan Barang Bukti Mahkota Cenderawasih, Sebut Soal Penegakan Hukum

“Saya apresiasi langkah cepat Kemenhut. Setelah pertemuan ini, kami akan menyiapkan regulasi agar hal seperti ini tidak terulang,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Forum Adat Tabi Saireri, Ondofolo Ismael Mebri, mengajak masyarakat menyikapi insiden itu dengan kebijaksanaan dan semangat persaudaraan.

“Cenderawasih adalah simbol kehormatan dan kehidupan. Ia harus dibiarkan hidup berdampingan dengan manusia. Mari kita jadikan ini momentum refleksi untuk memperkuat penghormatan terhadap alam dan budaya kita,” katanya.

Read also:  Resmi, Link Download PDF Second NDC Indonesia

Sebagai hasil pertemuan, para pihak sepakat menjadikan insiden tersebut sebagai pelajaran bersama untuk memperkuat konservasi dan pemberdayaan masyarakat Papua. Kesepakatan juga mencakup upaya peningkatan ekonomi masyarakat adat, termasuk pemberdayaan Mama-Mama Papua, melalui pengembangan produk kreatif berbasis budaya tanpa mengorbankan kelestarian burung Cenderawasih.

Langkah ini menjadi simbol rekonsiliasi dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat adat Papua untuk menjaga kehormatan budaya serta kelestarian satwa endemik Tanah Papua. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Ujung Tombak di Tingkat Tapak, Kemenhut akan Efektifkan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)

Ecobiz.asia - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) akan mengefektifkan peran Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di seluruh Indonesia sebagai garda terdepan pengelolaan hutan berkelanjutan. Menteri Kehutanan Raja Juli...

KLH-WWF Kolaborasi Atasi Krisis Lingkungan, Dari Sampah Plastik hingga Keanekaragaman Hayati

Ecobiz.asia — Pemerintah dan masyarakat sipil menegaskan pentingnya kolaborasi terpadu untuk mengatasi krisis lingkungan yang saling terkait: polusi plastik, perubahan iklim, dan penurunan keanekaragaman...

Tekan Timbulan Sampah, KLH Minta Produsen Perkuat Tanggung Jawab

Ecobiz.asia - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memperkuat penerapan Extended Producer Responsibility (EPR) atau tanggung jawab produsen yang diperluas, sebagai langkah strategis mempercepat pengurangan timbulan...

Kemenhut dan Kejaksaan Agung Sepakat Percepat Penanganan Perkara Kehutanan

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) melalui Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan (Ditjen Gakkum) dan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung menandatangani...

Indonesia Resmi Serahkan Second NDC ke UNFCCC, Pertegas Komitmen Aksi Iklim

Ecobiz.asia - Pemerintah Indonesia secara resmi menyampaikan dokumen Second Nationally Determined Contribution (Second NDC) kepada Sekretariat UNFCCC sebagai wujud kelanjutan komitmen nasional dalam pengendalian...

TOP STORIES

Forty Indonesian Green Projects to Offer 90 Million Tonnes of Carbon Credits at COP30 in Belém

Ecobiz.asia – Forty carbon projects from 20 Indonesian companies will offer a total of 90.1 million tonnes of carbon dioxide equivalent (CO₂e) in credits...

Empat Puluh Proyek Hijau Indonesia Tawarkan Kredit Karbon 90 Juta Ton CO₂e di COP30 Belém

Ecobiz.asia - Sebanyak 40 proyek karbon dari 20 perusahaan akan menawarkan kredit karbon dengan volume total 90.101.796 ton setara karbon dioksida (CO₂e) di Paviliun...

Ujung Tombak di Tingkat Tapak, Kemenhut akan Efektifkan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)

Ecobiz.asia - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) akan mengefektifkan peran Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di seluruh Indonesia sebagai garda terdepan pengelolaan hutan berkelanjutan. Menteri Kehutanan Raja Juli...

Kemenhut Gelar Foresta Showbiz, Temukan Kelompok Tani Hutan dengan Offtaker Produk Hasil Hutan

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM menyelenggarakan Foresta Showbiz, ajang temu usaha dan pameran yang mempertemukan Kelompok Tani Hutan...

Jakarta Strengthens Waste Infrastructure and Roadmap to Achieve 2029 Zero Waste Target

Ecobiz.asia - Jakarta is stepping up efforts to build a more sustainable waste management system, expanding infrastructure and finalizing its roadmap toward a zero-waste-to-landfill...