Luar Biasa! Penyuluhan Kehutanan Dongkrak Ekonomi Desa Hutan hingga Rp2,9 Triliun

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Program penyuluhan kehutanan terbukti memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat desa hutan. Sepanjang tahun 2025, sebanyak 10.094 Kelompok Tani Hutan (KTH) mencatatkan nilai transaksi ekonomi mencapai Rp2,9 triliun, hasil pendampingan 10.050 penyuluh kehutanan di seluruh Indonesia.

Capaian tersebut terungkap dalam Musyawarah Nasional (Munas) Penyuluhan Kehutanan 2025 yang digelar Kementerian Kehutanan di Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Forum ini dihadiri 167 peserta dari 35 provinsi dengan tema “Transformasi Penyuluhan Kehutanan dalam Penguatan Ekonomi Masyarakat untuk Mendukung Pembangunan Kehutanan.”

Read also:  Kemenperin Sebut Transisi Hijau Tak Harus Mahal, Tawarkan Skema Zero Capex

Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki mengatakan, penyuluhan kehutanan merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian hutan.

“Penyuluhan adalah proses yang perlahan mengubah perilaku masyarakat menuju pengelolaan hutan berkelanjutan,” ujarnya.

Selain capaian kelompok tani, program Perhutanan Sosial juga mencatat Nilai Ekonomi Nasional (NEKON) sebesar Rp1,01 triliun dari 3.146 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang didampingi 2.137 pendamping, di mana 58,8 persen di antaranya merupakan penyuluh kehutanan.

Read also:  Lakukan Pemulihan Gambut, Perusahaan Kehutanan-Perkebunan Diganjar KLH Kenaikan Peringkat PROPER

Rohmat menegaskan, angka tersebut menunjukkan kontribusi nyata penyuluh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, khususnya dari sektor non-swasta.

Ia juga menyoroti peran Koperasi Merah Putih sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, yang menjadi wadah kolektif bagi penyuluh dan kelompok tani hutan untuk memperkuat permodalan dan daya saing produk hasil hutan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM), Indra Exploitasia, menambahkan bahwa lembaganya kini bertransformasi dari supporting system menjadi core system dalam pembangunan kehutanan.

Read also:  Bappenas dan Mitra Jepang Mulai Studi Bersama Pengembangan Green-Enabling Super Grid di Indonesia

“SDM kehutanan harus menjadi motor penggerak pengelolaan hutan berkelanjutan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Kementerian Kehutanan memberikan penghargaan kepada 10 provinsi terbaik dalam penyelenggaraan penyuluhan kehutanan 2025, yakni Jawa Timur, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Banten, dan Kalimantan Timur. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Integrasi Tata Ruang dan Industri Hijau Jadi Kunci Atasi Konflik Lahan dan Sumber Daya Alam

Ecobiz.asia — Integrasi tata ruang ekologis dan ekonomi berbasis One Map Policy dengan pendekatan lanskap berkelanjutan dinilai menjadi langkah strategis untuk mengatasi konflik pemanfaatan...

Kemenhut Perkuat Akurasi Pemantauan Hutan, Satuan Pengamatan Deforestasi Dibuat Lebih Detil

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memperkuat sistem pemantauan hutan nasional dengan meningkatkan ketelitian satuan pengamatan deforestasi (Minimum Measurement Unit). Langkah ini diharapkan membuat deteksi perubahan...

Libatkan Akademisi, Kemenhut Susun Surat Edaran Usai Putusan MK soal Masyarakat Adat Berkebun di Hutan

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) akan menerbitkan surat edaran sebagai tindak lanjut atas Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 181/PUU-XXII/2024 yang memperbolehkan masyarakat hukum adat...

Kemenhut Terima Sejumlah Aduan Implementasi SVLK, Sebut Bagian dari Transparansi

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menerima sejumlah aduan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkait dugaan masalah pada dokumen Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian (SVLK)....

Kemenhut Minta Maaf atas Pemusnahan Barang Bukti Mahkota Cenderawasih, Sebut Soal Penegakan Hukum

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Papua, khususnya tokoh adat dan lembaga kultural seperti Majelis Rakyat Papua (MRP), atas munculnya kekecewaan...

TOP STORIES

Pertamina NRE Optimalkan Teknologi AI untuk Efisiensi dan Mitigasi Risiko Operasi

Ecobiz.asia — Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) memperkuat transformasi digitalnya dengan mengoperasikan ruang kendali berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama NOVA (New &...

Prospek Pasar Karbon Global Meningkat, Proyek Komunitas Punya Peluang Premium

Ecobiz.asia — Direktur PT Biru Karbon Nusantara (Biru Karbon), Chabi Batur Romzini atau yang akrab dipanggil Bibah, menilai prospek pasar karbon global akan terus...

KLH Susun Proses Bisnis Perdagangan Karbon Pasca Perpres 110/2025, Seperti Apa?

Ecobiz.asia - Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyusun proses bisnis perdagangan karbon pasca terbitnya Perpres Nomor 110 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Instrumen...

Integrasi Tata Ruang dan Industri Hijau Jadi Kunci Atasi Konflik Lahan dan Sumber Daya Alam

Ecobiz.asia — Integrasi tata ruang ekologis dan ekonomi berbasis One Map Policy dengan pendekatan lanskap berkelanjutan dinilai menjadi langkah strategis untuk mengatasi konflik pemanfaatan...

Patuh Bayar PNBP, BP Berau Jadi KKKS Terbaik Penghargaan Subroto 2025 Kategori 100 MBOEPD

Ecobiz.asia — BP Berau Ltd., operator proyek Tangguh LNG, meraih Penghargaan Subroto 2025 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas kepatuhan terbaik...