Ecobiz.asia — PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan Mubadala Energy (South Andaman) RSC Ltd menjalin kerja sama untuk mengkaji potensi pemanfaatan gas bumi dari Kontrak Kerja Sama (KKS) South Andaman.
Kolaborasi ini mencakup rencana pengembangan infrastruktur pipa gas serta opsi pemanfaatan infrastruktur LNG, sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan energi nasional di tengah transisi energi.
Studi bersama ini merupakan kelanjutan dari Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani kedua perusahaan pada Oktober tahun lalu. Kala itu, fokus kerja sama mencakup studi atas fasilitas kilang Arun dan terminal regasifikasi untuk mendukung kegiatan hulu minyak dan gas.
Baca juga: Baru 41 Persen Perusahaan Laporkan Kesiapan Hadapi Karhutla, Menteri LH Ancam Beri Sanksi
Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihartini, mengatakan kerja sama ini sejalan dengan kebutuhan nasional yang terus meningkat terhadap gas bumi, khususnya untuk wilayah Sumatra dan Jawa.
“PGN menyambut baik kolaborasi ini untuk menjajaki pemanfaatan pasokan gas dari South Andaman yang potensial mendukung ketahanan energi domestik,” ujarnya dalam siaran pers dikutip Minggu (6/7/2025).
Ratih menambahkan bahwa PGN akan melibatkan anak usaha seperti Pertagas dan Perta Arun Gas dalam mengkaji kesiapan dan pengembangan infrastruktur guna mendistribusikan gas dari Andaman ke berbagai pelanggan potensial.
“Kami mengedepankan transparansi data dan tata kelola yang baik dalam studi ini,” tegasnya.
Presiden Direktur Mubadala Energy Unit Bisnis Indonesia, Abdulla Bu Ali, menyatakan kerja sama ini sebagai langkah strategis untuk membuka potensi besar gas di South Andaman dan menegaskan komitmen perusahaannya dalam mendukung ketahanan energi Indonesia.
Baca juga: Banjir Jabodetabek dan Neraca Air yang Tak Seimbang
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menekankan bahwa gas menjadi salah satu prioritas dalam transisi energi.
“Ketersediaan pasokan dan infrastruktur gas bumi sangat krusial. Kerja sama ini diharapkan mendukung program Pertamina dalam memperkuat pasokan gas domestik,” ujar Fadjar.
Peningkatan pemanfaatan gas bumi dianggap vital dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang lebih kotor, serta mendukung target transisi energi nasional yang berkelanjutan. ***