MORE ARTICLES

Ketelusuran Komoditas Jadi Sorotan, Proyek FOLUR Siapkan Strategi Hadapi Tekanan Global

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Sinergi lintas sektor dan pendekatan lanskap terpadu dinilai krusial dalam menghadapi tantangan transformasi sistem pangan berkelanjutan, khususnya dalam menjawab tuntutan ketelusuran komoditas, seperti dalam regulasi Uni Eropa terkait deforestasi atau EU Deforestation Regulation (EUDR).

Manajer Proyek Food Systems, Land Use and Restoration (FOLUR) Indonesia, Ratna Kusuma Sari, mengatakan bahwa EUDR menjadi tantangan besar karena menuntut jaminan bahwa komoditas ekspor Indonesia bebas dari deforestasi dan memiliki sistem ketelusuran yang andal.

“Isu ketelusuran ini menjadi tantangan. Apakah komoditas kita berasal dari kawasan hutan? Apakah ada deforestasi di dalam rantai pasoknya? Ini yang sedang kita hadapi,” ujarnya dalam FOLUR Project Indonesia Learning Workshop di Jakarta, Senin (16/6/2025).

Baca juga: Keadilan dalam Perdagangan Global: Refleksi Kritis atas Pembaruan Panduan EUDR dan Implikasi bagi Negara Produsen

Untuk menjawab tantangan tersebut, Proyek FOLUR mendorong dialog multipihak (multi-stakeholder dialogue) dan aksi kolaboratif yang efektif sebagai dasar penyusunan kebijakan yang inklusif dan bisa diimplementasikan dari tingkat tapak hingga nasional.

“Kita ingin memastikan kebijakan pemerintah pusat bisa diinternalisasi oleh semua pemangku kepentingan, mulai dari daerah sampai ke level tapak,” tegasnya.

FOLUR juga menyoroti pentingnya policy coherence atau keterpaduan kebijakan dalam masa transisi pemerintahan menuju kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Perubahan birokrasi berpotensi memunculkan tantangan baru dalam kesinambungan kebijakan.

“Kita harus memastikan kebijakan yang selaras dari pusat hingga daerah tetap berjalan di bawah pemerintahan baru,” tambah Ratna.

Proyek FOLUR merupakan salah satu dari 27 proyek global yang bertujuan mentransformasi sistem pangan melalui pendekatan integrated landscape management dan jurisdictional approach. Indonesia menjadi satu-satunya negara yang mendapat mandat mengelola empat komoditas unggulan dalam proyek ini.

Baca juga: Hasil Hutan dan Sawit sebagai Komoditas Strategis: Tantangan EUDR dan Dinamika Perdagangan Internasional

“Ini menunjukkan kepercayaan global terhadap kapasitas Indonesia dalam memimpin transformasi sistem pangan yang berkelanjutan,” ujar Ratna.

FOLUR Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendorong reformasi sistem pangan dan tata guna lahan melalui tata kelola yang adaptif dan kolaboratif, sekaligus mengintegrasikan agenda global seperti EUDR ke dalam kerangka kerja nasional secara efektif. ***

Read also:  Kementerian ESDM Sebut Penggunaan BBM Rendah Sulfur Untuk Tekan Emisi Karbon Sektor Transportasi

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...