MORE ARTICLES

Indonesia-Norwegia Perkuat Kerja Sama Lingkungan, Dorong Implementasi Nilai Ekonomi Karbon

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Indonesia dan Norwegia menegaskan kembali komitmen bersama dalam mengatasi krisis iklim global melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang mencakup penguatan kerja sama konkret di berbagai bidang lingkungan, termasuk pelestarian alam dan pengembangan Nilai Ekonomi Karbon.

Penandatanganan LoI dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq bersama Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Andreas Bjelland Eriksen di Oslo, Jumat (2/5/2025).

Kerja sama ini meliputi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, pelestarian ekosistem gambut dan mangrove, pengelolaan sampah, serta penguatan ekonomi sirkular.

“Penting bagi kita untuk meningkatkan implementasi Nilai Ekonomi Karbon sebagai bagian dari upaya Indonesia mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC), sesuai dengan amanat Peraturan Presiden No. 98/2021,” ujar Menteri Hanif dalam pernyataan resminya.

Baca juga: Lamun Berperan Strategis Serap Karbon, IBCI Pacu Kolaborasi Regional

Ia menambahkan, Indonesia bersama Norwegia telah mengembangkan sistem perdagangan karbon yang kuat untuk mendukung pencapaian target iklim nasional, sekaligus membuka peluang kontribusi nyata bagi pembangunan rendah emisi.

Kunjungan Menteri Hanif juga menjadi bagian dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Norwegia yang telah terjalin sejak 1950.

Norwegia merupakan mitra penting Indonesia dalam pengurangan emisi karbon dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan (FOLU), termasuk komitmen pendanaan sebesar USD 216 juta (sekitar Rp3,5 triliun) sejak 2022.

Baca juga: Survei BCM Insights: Publik Sadari Pentingnya Perdagangan Karbon, Mekanisme dan Regulasi Jadi Tantangan

Dalam rangkaian kunjungan tersebut, Menteri Hanif turut bertemu State Secretary Kementerian Luar Negeri Norwegia Andreas Motzfeld Kravik dan mengunjungi fasilitas daur ulang TOMRA untuk mempelajari praktik terbaik dalam pengelolaan limbah dan penerapan ekonomi sirkular.

Kolaborasi ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pelaku aktif dalam diplomasi lingkungan global dan menandai babak baru dalam penguatan kemitraan bilateral yang berpihak pada kelestarian bumi. ***

Read also:  Lantik Pejabat Eselon II KLH, Menteri Hanif Tekankan Soalnya Agenda Transformasi Sosial, Ekonomi, dan Tata Kelola

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...