Ecobiz.asia – Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup menggelar Pembekalan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup / Badan Pengendalian Lingkungan Hidup di Markas Infanteri Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Pembekalan ini bertujuan untuk mempererat rasa kebersamaan antar tim kerja, dan meningkatkan profesionalitas dan sinergitas kegiatan antar bidang, serta sebagai sarana recharge energy bagi para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dalam menghadapi tantangan menuju Visi Indonesia Emas Tahun 2025 – 2045.
Menteri LH/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurrofiq saat pembukaan kegiatan tersebut menyatakan pentingnya nilai-nilai luhur, kedisiplinan dan semangat militer sebagai percontohan.
Baca juga: AMMAN Siap Terima Pengiriman LNG Kargo, Tunjang Pasokan Energi Bersih
“Nilai-nilai luhur, kedisplinan dan semangat militer merupakan nilai penting yang dapat dicontoh seluruh ASN agar siap berkorban jiwa dan raga untuk bangsa dan negara,” katanya.
Sekretaris Menteri/Sesmen KLH Rosa Vivien Ratnawati, pada laporannya menyampaikan, Pembekalan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama mengambil tema Kedisplinan dan Kesamaptaan dalam Pembentukan Mental ASN serta Green Leadership untuk Menciptakan Kebahagiaan dan Produktivitas dalam Lingkungan Kerja yang Kondusif.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dimulai pada hari Kamis sampai dengan Sabtu, 6 – 8 Februari 2025.
Adapun, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang menjadi peserta pada Pembekalan berjumlah 43 orang terdiri dari para Kepala Bidang, Direktur, Kepala Biro sampai Kepala Pusat di Kementerian LH/BPLH.
Baca juga: Dukung Pengurangan Emisi Karbon, Pertamina Gelar Sekolah Energi Berdikari di Bojonegoro
Dalam pembekalan ini, para JPT Pratama dilatih seputar Teknik neuro linguistic programming dan Komunikasi Efektif. Pelatihan teknik Neuro Linguistic Programming bertujuan menciptakan inner peace dan mampu menjaga keseimbangan antara kesehatan mental, kebahagiaan dan produktivitas kerja.
Komunikasi Efektif melatih JPT Pratama untuk menerapkan cara-cara berkomunikasi yang efektif dalam meningkatkan produktivitas dan pelayanan publik yang lebih baik serta sinergi dengan parapihak.
Menurut Menteri Hanif, Komunikasi adalah kunci efektifitas kepemmpinan dalam organisasi, selain ketangguhan dan kepemimpinan. Komunikasi adalah elemen yang tidak bisa diabaikan dalam menjalankan tugas.
“Komunikasi efektif memungkinkan Kita sebagai Pemimpin, menyampaikan visi, misi dan memotivasi tim serta menjaga koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak,” ujarnya. ***