BPDLH Selesaikan Tiga Proyek Pembiayaan Lingkungan untuk Dukung Ekonomi Sirkular dan Ketahanan Iklim

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) menutup tiga proyek pendanaan yang bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dan UMKM dalam pengelolaan lingkungan hidup serta penanggulangan perubahan iklim.

Tiga proyek yang ditutup adalah Proyek Seed Grant ASEAN Cities (SGAC) untuk Kabupaten Banyumas; Proyek De-Risking Mechanism untuk membuka akses pembiayaan kelompok masyarakat dan usaha mikro pengelola sampah; serta Proyek Community Resilience Revolving Fund Facility (CRRFF) yang menyediakan pembiayaan bagi usaha mikro di daerah rentan bencana.

Penutupan proyek dilakukan bersama Kementerian Lingkungan Hidup, Pemerintah Kabupaten Banyumas, UNCDF, dan UNDP.

Program Smart Green ASEAN Cities (SGAC) merupakan inisiatif yang dilaksanakan oleh UNCDF yang didanai oleh Uni Eropa untuk mendorong urbanisasi yang lebih berkelanjutan di kota-kota ASEAN, sekaligus mengurangi dampak lingkungannya dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Read also:  Kemenhut Kejar 12 Subjek Hukum di Tapanuli Terindikasi Penyebab Banjir Sumatera, Termasuk TPL

Abdullah Zed dari Tim Program SGAC UNCDF menyatakan bahwa dalam implementasi proyek percontohan di Indonesia, Kabupaten Banyumas menjadi daerah penerima dukungan pembiayaan.

Pembiayaan ditujukan untuk memperkuat kapasitas bisnis pengelolaan sampah melalui dua fokus utama yaitu produksi Refuse-Derived Fuel (RDF) oleh PT Banyumas Investama Jaya dan budidaya maggot (Black Soldier Fly/BSF) oleh PT Greenprosa Adikara Nusa bersama Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Brayan.

Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menyampaikan dampak dan capaian pengelolaan sampah sejak adanya dukungan dari Proyek Dana Hibah SGAC.

“Melalui Seed Grant SGAC, Banyumas memperoleh dukungan pembiayaan untuk memperkuat ekosistem pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi timbunan sampah, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi, membuka lapangan kerja, serta peluang usaha berbasis lingkungan bagi masyarakat,” katanya.

Read also:  KLH–Kemdiktisaintek Kerja Sama Pemulihan Lingkungan Pascabanjir Sumatera Berbasis Sains

Selain pemberian dana hibah, BPDLH bersama UNDP memiliki inisiatif untuk mengatasi hambatan pembiayaan di sektor kehutanan dan sektor ekonomi sirkular melalui Unlocking Financing Access for Environmental Investments: A De-risking Mechanism, dalam upaya mendukung pembiayaan untuk masyarakat khususnya individu dan UMKM.

Direktur Utama BPDLH, Joko Tri Haryanto, menjelaskan tujuan dan mekanisme berjalannya proyek tersebut.

“Proyek ini dirancang untuk membuka akses pembiayaan pinjaman lunak dengan menggabungkan jaminan yang didukung PT Jamkrindo selaku lembaga penjamin untuk mengurangi risiko pinjaman bagi lebih dari 10.000 penerima manfaat,” ujar dia dikutip Senin (29/12/2025)

Proyek yang terakhir merupakan proyek sangat berkaitan dengan permasalahan terkini Indonesia, yaitu kebencanaan. BPDLH bersama dengan UNDP mengembangkan proyek Community Resilience Revolving Fund Facility (CRRFF).

Read also:  Indonesia Tegaskan Aksi Iklim Usai COP30, Siapkan Implementasi Cepat dan Terukur

Proyek CRRFF bertujuan untuk memperkuat kapasitas koperasi serta membuka akses pembiayaan bagi UMKM dan kelompok masyarakat agar beroperasi secara berkelanjutan, terutama di daerah yang rentan terhadap risiko bencana hidrometeorologi.

Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat Layanan Fasilitas Dana Bergulir (FDB) yang ada dengan menambah dana pencadangan untuk koperasi.

Eti Rusmiati, Ketua Pengurus Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah BMT Ibaadurrahman, menyatakan, instrumen pengurangan risiko ini membantu koperasi dalam menyalurkan pinjaman di daerah rentan, sehingga menjangkau lebih banyak anggota penerima manfaat dan usaha mikro kecil di daerah rawan bencana. *** (Putra Rama Febrian)

LATEST STORIES

MORE ARTICLES

Berkas Lengkap, Gakkum Kehutanan Segera Bawa 4 Tersangka Perambahan Tahura Jadi Sawit di Jambi ke Persidangan

Ecobiz.asia — Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Kehutanan Wilayah Sumatera menuntaskan penanganan kasus perambahan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Orang Kayo Hitam (OKH) di Kabupaten...

Bakal Rugikan Petani, POPSI Tolak Wacana Kenaikan Pungutan Ekspor Sawit untuk Program B50

Ecobiz.asia — Perkumpulan Organisasi Petani Sawit Indonesia (POPSI) menolak wacana kenaikan pungutan ekspor (PE) kelapa sawit pada 2026 yang dikaitkan dengan rencana peningkatan mandatori...

Menteri LH Gandeng Muslimat NU, Perkuat Gerakkan Pengendalian Sampah dan Krisis Lingkungan

Ecobiz.asia — Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menggandeng Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk memperkuat gerakan nasional...

Mengenal EEHV: Virus Mematikan yang Mengancam Gajah Sumatera

Ecobiz.asia — Dalam beberapa tahun terakhir, para konservasionis gajah di Indonesia menghadapi ancaman baru selain kehilangan habitat dan konflik manusia–satwa: sebuah virus yang dapat...

Dua Tersangka Jaringan Kayu Ilegal Modus Dokumen PHAT Dilimpahkan ke Kejari Batam

Ecobiz.asia — Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan (Gakkumhut) Kementerian Kehutanan melimpahkan dua tersangka kasus peredaran kayu ilegal antar pulau ke Kejaksaan Negeri Batam setelah...

TOP STORIES

Gandeng Kelompok Tani, Pertamina Hulu Mahakam Rehabilitasi 345 Hektare DAS

Ecobiz.asia – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Wilayah Kalimantan Sulawesi merehabilitasi Daerah Aliran...

Indonesia Opens Access to Performance-Based REDD+ Carbon Financing Through ART-TREES

Ecobiz.asia — Indonesia’s Ministry of Forestry (Kemenhut) has opened opportunities for subnational governments to access performance-based REDD+ carbon financing through the ART-TREES mechanism, as...

Berkas Lengkap, Gakkum Kehutanan Segera Bawa 4 Tersangka Perambahan Tahura Jadi Sawit di Jambi ke Persidangan

Ecobiz.asia — Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Kehutanan Wilayah Sumatera menuntaskan penanganan kasus perambahan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Orang Kayo Hitam (OKH) di Kabupaten...

Bakal Rugikan Petani, POPSI Tolak Wacana Kenaikan Pungutan Ekspor Sawit untuk Program B50

Ecobiz.asia — Perkumpulan Organisasi Petani Sawit Indonesia (POPSI) menolak wacana kenaikan pungutan ekspor (PE) kelapa sawit pada 2026 yang dikaitkan dengan rencana peningkatan mandatori...

PetroChina Sukses Rehabilitasi 34 Hektare DAS di Jambi, Tingkat Keberhasilan Vegetasi Capai 95 Persen

Ecobiz.asia — SKK Migas–PetroChina International Jabung Ltd. menyelesaikan rehabilitasi lahan seluas 34 hektare di Kawasan Hutan Lindung Gambut (HLG) Londerang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,...