Rimba Collective Gandeng NCI, Luncurkan Proyek Perlindungan Hutan 160.000 Ha di Kalimantan Timur

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Rimba Collective, yang dikelola oleh Lestari Capital, memperluas portofolio konservasinya di Indonesia dengan menggandeng Nusantara Climate Initiative (NCI) melalui peluncuran Proyek Wahea-Tabang di Kalimantan Timur, sebuah inisiatif perlindungan dan restorasi hutan seluas lebih dari 160.000 hektare yang melibatkan masyarakat setempat.

Proyek ini menandai transisi skala besar dari pemanfaatan lahan ekstraktif menuju konservasi jangka panjang dan pengelolaan berbasis masyarakat.

Kawasan Wahea-Tabang dirancang sebagai satu bentang alam terpadu yang menggabungkan mitigasi perubahan iklim, perlindungan keanekaragaman hayati, dan pembangunan ekonomi inklusif.

Founder dan CEO Lestari Capital, Michal Zrust, mengatakan perluasan proyek ini menunjukkan bahwa model bisnis konservasi dapat menjadi alternatif yang layak dan berkelanjutan bagi konsesi kehutanan di Indonesia.

Read also:  PGN Gagas dan Renikola Teken Kerja Sama Penyediaan Compressed Biomethane Gas

“Dengan mentransisikan lebih dari 160.000 hektare dari pembalakan konvensional ke konservasi dan pengelolaan berbasis masyarakat, kami menunjukkan bahwa model bisnis kehutanan alternatif tidak hanya layak, tetapi juga mampu memberikan dampak terukur bagi iklim, keanekaragaman hayati, dan mata pencaharian,” ujar Zrust dalam keterangan resminya, Kamis (18/12/2025).

Proyek Wahea-Tabang diproyeksikan mendukung sekitar 5.500 orang di sedikitnya 16 desa melalui pengembangan mata pencaharian berkelanjutan, pemberdayaan perempuan, serta peningkatan akses layanan kesehatan, air bersih, dan pendidikan.

Dari sisi ekologis, kawasan ini berperan penting dalam menjaga dan menghubungkan habitat bagi 40 spesies terancam dalam Daftar Merah IUCN, termasuk orangutan Kalimantan dan beruang madu.

Read also:  PLN Nusantara Power Raih Platinum ASRRAT 2025 untuk Ketiga Kalinya

Direktur Eksekutif NCI Barakalla Robyn menyebut kolaborasi ini mencerminkan pergeseran pendekatan konservasi menuju model pemanfaatan lahan non-ekstraktif yang dapat diinvestasikan dan diperluas.

“Kemitraan ini memperkuat kawasan penyangga dan koridor ekologis sekaligus menciptakan peluang ekonomi yang inklusif bagi masyarakat lokal. Kami menunjukkan bahwa bisnis berbasis konservasi layak secara ekonomi dan siap dikembangkan dalam skala besar,” kata Barakalla.

Dalam jangka waktu 25 tahun, Proyek Wahea-Tabang diperkirakan mampu menghindari dan menyerap lebih dari 14,5 juta ton emisi karbon dioksida, menanam lebih dari 500.000 pohon, serta menjamin konservasi dan restorasi jangka panjang kawasan hutan yang luas.

Read also:  APLSI Lantik Pengurus 2025–2029, Tegaskan Peran Swasta dalam Transisi Energi Nasional

Berbeda dari proyek konservasi berbasis pasar karbon, Wahea-Tabang dikembangkan dengan pendekatan pembayaran jasa ekosistem non-karbon, di mana dukungan pendanaan dikaitkan langsung dengan capaian kinerja konservasi, sosial, dan keanekaragaman hayati yang terukur, serta ditargetkan memperoleh sertifikasi Climate, Community & Biodiversity (CCB).

Rimba Collective menyatakan ekspansi di Kalimantan Timur ini menjadi bagian dari strategi peningkatan skala dampak konservasi di Asia Tenggara, setelah sejak 2022 mendukung lebih dari 300.000 hektare hutan tropis di Indonesia dan Filipina. ***

LATEST STORIES

MORE ARTICLES

PetroChina Sukses Rehabilitasi 34 Hektare DAS di Jambi, Tingkat Keberhasilan Vegetasi Capai 95 Persen

Ecobiz.asia — SKK Migas–PetroChina International Jabung Ltd. menyelesaikan rehabilitasi lahan seluas 34 hektare di Kawasan Hutan Lindung Gambut (HLG) Londerang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,...

Belum Tahun Baru, Pengisian Daya EV Sudah Kalahkan Nataru Tahun Lalu

Ecobiz.asia -- PT PLN (Persero) mencatat lonjakan pengisian daya kendaraan listrik ( Electric Vehicle / EV ) pada periode siaga Natal 2025 dan Tahun...

APLSI Salurkan Energi Surya dan Konektivitas Darurat untuk Korban Bencana di Sumatera dan Aceh

Ecobiz.asia -- Di tengah proses pemulihan yang masih panjang pascabencana di Sumatera dan Aceh, Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) hadir memberikan dukungan secara...

Pertamina Wujudkan “Bring the Barrel Home” Lewat Lifting Perdana dari Aljazair

Ecobiz.asia - PT Pertamina Internasional EP (PIEP), Regional Internasional anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream, menorehkan tonggak penting dalam ekspansi globalnya dengan...

PGN Gagas Luncurkan Bengkel Keliling CNG di Jabodetabek, Perkuat Ekosistem Kendaraan BBG Ramah lingkungan

Ecobiz.asia -- PT Gagas Energi Indonesia berkolaborasi dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan Komunitas Gas (Komogas) menghadirkan program Bengkel Keliling CNG sebagai...

TOP STORIES

Gandeng Kelompok Tani, Pertamina Hulu Mahakam Rehabilitasi 345 Hektare DAS

Ecobiz.asia – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Wilayah Kalimantan Sulawesi merehabilitasi Daerah Aliran...

Indonesia Opens Access to Performance-Based REDD+ Carbon Financing Through ART-TREES

Ecobiz.asia — Indonesia’s Ministry of Forestry (Kemenhut) has opened opportunities for subnational governments to access performance-based REDD+ carbon financing through the ART-TREES mechanism, as...

Berkas Lengkap, Gakkum Kehutanan Segera Bawa 4 Tersangka Perambahan Tahura Jadi Sawit di Jambi ke Persidangan

Ecobiz.asia — Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Kehutanan Wilayah Sumatera menuntaskan penanganan kasus perambahan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Orang Kayo Hitam (OKH) di Kabupaten...

Bakal Rugikan Petani, POPSI Tolak Wacana Kenaikan Pungutan Ekspor Sawit untuk Program B50

Ecobiz.asia — Perkumpulan Organisasi Petani Sawit Indonesia (POPSI) menolak wacana kenaikan pungutan ekspor (PE) kelapa sawit pada 2026 yang dikaitkan dengan rencana peningkatan mandatori...

PetroChina Sukses Rehabilitasi 34 Hektare DAS di Jambi, Tingkat Keberhasilan Vegetasi Capai 95 Persen

Ecobiz.asia — SKK Migas–PetroChina International Jabung Ltd. menyelesaikan rehabilitasi lahan seluas 34 hektare di Kawasan Hutan Lindung Gambut (HLG) Londerang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,...