Ecobiz.asia — PT PLN (Persero) meresmikan gedung baru TK Negeri Kalu Manandang di Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, yang dibangun dari 2,2 ton sampah botol plastik daur ulang.
Sekolah ini menjadi fasilitas pendidikan pertama di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) yang dibangun PLN menggunakan material ecoblock melalui program TJSL PLN Peduli.
Kepala Sekolah TK Negeri Kalu Manandang, Margaretha A.L Riupassa, menyebut gedung baru ini mengakhiri penantian 17 tahun tanpa fasilitas permanen.
“Anak-anak kami akhirnya memiliki ruang belajar yang layak dan ramah lingkungan. Ini mimpi yang jadi kenyataan,” ujarnya dikutip Selasa (29/7/2025).
Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, mengapresiasi inovasi ini. “Pemanfaatan sampah plastik untuk membangun sekolah adalah terobosan luar biasa dan sejalan dengan prioritas pembangunan pendidikan di daerah kami,” katanya.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, menegaskan pembangunan ini adalah wujud penerapan ekonomi sirkular. “Setiap anak Indonesia berhak mendapat pendidikan layak. Proyek ini simbol kolaborasi dan inovasi pengelolaan limbah plastik yang bermanfaat langsung bagi pendidikan dan lingkungan,” ujarnya.
General Manager PLN UIW NTT, F Eko Sulistyono, menambahkan TK ini sebelumnya tidak memiliki gedung sendiri sejak berdiri pada 2008. “Tepat di Hari Anak Nasional, kami persembahkan sekolah ini sebagai hadiah bagi masa depan Sumba,” katanya.
Gedung baru ini dilengkapi dua ruang kelas permanen, fasilitas sanitasi, sarana belajar, laptop, buku bacaan, alat peraga edukatif, permainan anak-anak, hingga bantuan seragam sekolah. Proyek ini menjadi langkah nyata PLN dalam inovasi ramah lingkungan sekaligus mendukung pendidikan di wilayah terpencil. ***