Ecobiz.asia — Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) memperkuat transformasi digitalnya dengan mengoperasikan ruang kendali berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama NOVA (New & Renewable Energy Operation and Visualization), yang dirancang untuk memantau dan menganalisis seluruh operasi energi terbarukan secara real-time di berbagai wilayah Indonesia.
Dilengkapi dengan teknologi Internet of Things (IoT), sistem CCTV terintegrasi, dashboard interaktif, dan wall video raksasa di pusat kendali Jakarta, NOVA memungkinkan tim Pertamina NRE untuk mengumpulkan, memvisualisasikan, dan menganalisis data operasional dari seluruh proyek pembangkit energi di bawah Pertamina NRE Group.
CEO Pertamina NRE John Anis mengatakan, inovasi berbasis teknologi seperti NOVA merupakan langkah strategis untuk memastikan efisiensi dan keandalan operasi di sektor energi bersih.
“Energi baru dan terbarukan merupakan sektor yang sangat dinamis. Karena itu, inovasi seperti NOVA menjadi kebutuhan penting agar seluruh operasi berjalan efisien, terintegrasi, dan berkelanjutan. Kami mendorong budaya inovasi agar teknologi dapat memperkuat keandalan aset dan mendukung target transisi energi nasional,” ujar John, Minggu (26/10/2025).
NOVA menggunakan AI analytics untuk dua fungsi utama: forecasting dan prescriptive maintenance. Teknologi forecasting memprediksi performa pembangkitan di masa depan, sementara prescriptive maintenance membantu mengidentifikasi potensi kerusakan aset serta memberikan rekomendasi tindakan perbaikan secara otomatis.
Dengan kemampuan tersebut, sistem ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pemeliharaan, tetapi juga mempercepat pengambilan keputusan dalam kondisi darurat dan berfungsi sebagai pusat krisis (crisis center) ketika dibutuhkan.
Penerapan NOVA juga menghasilkan penghematan biaya signifikan, terutama melalui optimalisasi pengawasan jarak jauh via CCTV yang mengurangi kebutuhan tenaga keamanan dan kunjungan lapangan. Selain itu, teknologi ini menekan potensi production opportunity loss serta meningkatkan produktivitas tim di lapangan. ***





