Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyerahkan Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri 2025 kepada 979 sekolah yang dinilai konsisten menerapkan perilaku ramah lingkungan. Jumlah tersebut meningkat 35,8 persen dibanding tahun sebelumnya.
Penyerahan penghargaan dipimpin Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Jakarta, Kamis (11/12/2025).
Berdasarkan laporan Sekretaris KLH/Sekretaris Utama BPLH Rosa Vivien Ratnawati, sebanyak 721 sekolah meraih predikat Adiwiyata Nasional dan 258 sekolah meraih Adiwiyata Mandiri. Capaian ini naik dibanding 2024 yang mencatat 512 sekolah Adiwiyata Nasional dan 208 Adiwiyata Mandiri.
Menteri Hanif menyatakan program Adiwiyata memiliki peran penting dalam membentuk generasi sadar lingkungan, terutama di tengah meningkatnya risiko krisis iklim yang tercermin dari bencana ekologis yang terjadi di beberapa daerah.
“Krisis iklim bukan isu jauh, tetapi kenyataan di depan mata. Di sinilah nilai-nilai Adiwiyata menjadi semakin relevan, karena pendidikan lingkungan tidak hanya membentuk pengetahuan, tetapi juga kepedulian dan keberanian bertindak sejak dini,” ujarnya.
Program Adiwiyata mengimplementasikan lima aspek Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH), meliputi kebersihan dan sanitasi, pengelolaan sampah, konservasi keanekaragaman hayati, penghematan energi, serta penghematan air. Implementasi program ini disebut sejalan dengan agenda aksi iklim global, percepatan SDGs 2030, persiapan Indonesia Emas 2045, dan target netral karbon 2060.
Tahun ini, KLH/BPLH juga meluncurkan Apresiasi Sekolah Rakyat Menuju Adiwiyata 2025 kepada 13 sekolah rakyat sebagai upaya memperluas dampak gerakan Adiwiyata ke satuan pendidikan non-formal dan komunitas.
Keberhasilan penyelenggaraan Adiwiyata 2025 disebut sebagai hasil kolaborasi pentahelix antara pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan mitra pembangunan.
“Penghargaan ini hendaknya dimaknai sebagai amanah untuk terus meningkatkan kualitas kerja agar lingkungan yang sehat dan berkelanjutan benar-benar terwujud,” ujar Menteri Hanif. ***


