Ecobiz.asia — Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Dumai mengembangkan program terintegrasi Bedelau Minapolitan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan lingkungan pesisir.
Program ini mencakup budidaya ikan air tawar, green laundry, posyandu ibu dan anak, komunitas masyarakat peduli pesisir, serta pertanian sorgum.
Area Manager Communications, Relations & CSR Kilang Dumai, Agustiawan, mengatakan program ini lahir dari kondisi dan potensi masyarakat pesisir yang ingin tumbuh mandiri. “Kami berharap program ini dapat membantu masyarakat keluar dari jeratan ekonomi sekaligus menjaga lingkungan,” ujarnya, Senin (22/9/2025).
Program tersebut telah melahirkan kelompok usaha produktif. Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Palas Jaya misalnya, kini mampu mengelola budidaya lele setelah mendapat dukungan peralatan, bibit, dan pelatihan dari KPI.
Selain itu, kelompok Barter Jaya membentuk Betuah Laundry, binatu ramah lingkungan pertama di Dumai, dengan memproduksi sabun organik berbahan rumput teki hasil pelatihan.
Selain pemberdayaan ekonomi, program ini juga berdampak pada pemulihan ekosistem pesisir. Hingga kini, lebih dari 3.000 bibit mangrove endemik telah ditanam di sepanjang 86 meter garis pantai, yang mampu menyerap karbon hingga 53.075 ton CO₂e per tahun. Pembangunan pemecah ombak juga menekan sedimentasi dan berkontribusi menyerap emisi sekitar 81.646 kg CO₂e per tahun.
Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, menegaskan Bedelau Minapolitan menjadi bukti nyata sinergi inovasi sosial dan komitmen lingkungan. “Program ini tidak hanya mengubah wajah pesisir Dumai, tetapi juga memberi harapan baru bagi masa depan masyarakat yang lebih hijau, inklusif, dan sejahtera,” katanya. ***