MORE ARTICLES

IFC Salurkan Pendanaan Berkelanjutan Pertama untuk Properti Hijau di Indonesia Senilai 53 Juta Dolar AS

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – International Finance Corporation (IFC) menyalurkan pinjaman berkelanjutan pertama di Indonesia senilai 53  juta dolar AS kepada perusahaan properti, PT Nirvana Wastu Pratama (NWP) guna mendukung sertifikasi bangunan hijau dan dekarbonisasi properti ritel.

IFC, bagian dari Grup Bank Dunia, bekerja sama dengan PT Bank OCBC NISP dalam pembiayaan berjangka 11 tahun ini. 

Dana yang disalurkan akan digunakan untuk meningkatkan efisiensi energi, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan memperoleh sertifikasi EDGE, standar bangunan hijau internasional.

Baca juga: PEP Prabumulih Berhasil Tambah Produksi Gas, Dukung Pemenuhan Kebutuhan Domestik

Target keberlanjutan utama pinjaman ini mencakup pengurangan emisi absolut sebesar 42% pada aset yang beroperasi lebih dari tiga tahun sebelum 2030, serta pencapaian sertifikasi EDGE Advanced untuk proyek baru atau renovasi besar.

CEO & Presiden Direktur NWP Kevin Kow menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi langkah penting dalam menetapkan standar baru bangunan hijau di Indonesia. Saat ini, NWP telah memperoleh 11 sertifikasi EDGE dan menargetkan enam tambahan hingga 2027.

Sektor konstruksi menyumbang 23% konsumsi energi Indonesia pada 2021, yang diperkirakan naik menjadi 40% pada 2030.

Country Manager IFC Indonesia, Euan Marshall, menekankan pentingnya pembiayaan inovatif untuk mempercepat adopsi bangunan hijau. 

Baca juga: Tiga Kementerian Luncurkan Peta Jalan Penyelenggaraan Bangunan Hijau, Kurangi Emisi Karbon Sektor Properti

“Investasi ini sejalan dengan strategi IFC untuk Indonesia, termasuk fokus pada dekarbonisasi lingkungan perkotaan dan ketahanan iklim melalui dukungan investasi dan konsultasi,” ujarnya. 

“Hambatan finansial menjadi kendala utama dalam penerapan praktik bangunan hijau di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan lebih banyak instrumen pembiayaan khusus, termasuk pembiayaan berkelanjutan,” imbuh dia.

Investasi ini memperkuat dukungan IFC dalam pembiayaan hijau, mempercepat transisi ke ekonomi rendah karbon, serta mengatasi hambatan finansial dalam pengembangan properti berkelanjutan. ***

Read also:  Dukung Swasembada Energi, PHE Tandatangani Perjanjian Operasi Bersama Wilayah Kerja Melati

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...