Keterlibatan Pemangku Kepentingan Kunci Keberhasilan Proyek Karbon Hutan

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Keterlibatan pemangku kepentingan sangat penting dalam pengembangan dan implementasi regulasi proyek karbon hutan. 

Demikian dikatakan Ketua Harian II Tim Kerja Indonesia FOLU’s Net Sink 2030 Agus Justianto pada Forest Governance, Markets, and Climate (FGMC) Stakeholder Forum di London, Kamis (23/1/2025). Agus menguraikan strategi utama untuk memastikan inklusivitas dan transparansi dalam inisiatif karbon hutan.

“Keterlibatan pemangku kepentingan sangat penting untuk menciptakan kebijakan yang inklusif, transparan, dan efektif,” ujar Agus. 

Baca juga: Menteri LH Beberkan Potensi Besar Sektor Kehutanan dalam Perdagangan Karbon Internasional: Sudah Ada Roadmapnya

Ia menambahkan, pendekatan ini akan membantu melindungi hak dan mata pencaharian masyarakat lokal, terutama masyarakat adat dan komunitas yang bergantung pada hutan.

Read also:  Pilot Project CCU di Petrokimia Gresik Progresif, Potensi Tangkap Karbon hingga 65 Persen

Agus menjelaskan bahwa pemangku kepentingan dapat berkontribusi melalui partisipasi dalam konsultasi publik, memberikan keahlian teknis, mendorong kebijakan inklusif, memantau kepatuhan proyek, serta membangun kemitraan dengan berbagai pihak. 

Ia juga menyamakan proses ini dengan sistem sertifikasi SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian) yang telah berhasil diterapkan di Indonesia selama lebih dari satu dekade.

Berdasarkan pengalaman Indonesia dalam proyek karbon hutan, Agus Justianto mengungkapkan beberapa pelajaran penting yang menjadi dasar pengembangan regulasi nasional. 

Baca juga: Ada Otorisasi Negara, Sertifikat Karbon Indonesia Dijamin Menteri LH Bebas Double Counting

Read also:  Kemenhut Perketat Aturan Pendakian Gunung Nasional, Rinjani Masuk Level Sulit

Hal-hal tersebut meliputi kebutuhan akan kerangka hukum yang kuat, transparansi dalam pengukuran dan pelaporan, inklusivitas, serta kemampuan beradaptasi dengan konteks lokal.

“Transparansi dan akuntabilitas dalam pengukuran, pelaporan, dan verifikasi adalah hal yang sangat penting,” jelas Agus. 

Ia juga menambahkan bahwa kerangka hukum harus secara jelas mendefinisikan peran pemangku kepentingan dan mekanisme penegakan. Pelajaran-pelajaran ini telah diintegrasikan ke dalam kerangka kerja FOLU Net Sink 2030 Indonesia, sebuah inisiatif nasional untuk mencapai tujuan mitigasi perubahan iklim di sektor kehutanan.

Untuk menjaga reputasi investasi karbon hutan yang berintegritas tinggi, Agus Justianto merekomendasikan beberapa langkah, termasuk menetapkan standar yang jelas, melibatkan masyarakat lokal, mempromosikan transparansi, dan bekerja sama dengan mitra internasional.

Read also:  Link Download Permen LH No 8/2025 Tentang Balai Pengelolaan Ekosistem Gambut dan Mangrove (BPEGM)

Baca juga: Perdagangan Karbon Internasional, Indonesia Siap Lepas 2,48 Juta Ton CO2e Lewat IDX Carbon

“Peningkatan kapasitas dan dukungan teknis bagi masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan pengelolaan proyek,” tambahnya. Agus juga menyoroti pentingnya praktik manajemen adaptif dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan kondisi dan perkembangan ilmiah.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, negara-negara pemilik hutan dapat memastikan bahwa proyek karbon tidak hanya berkontribusi pada tujuan iklim global tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Kemenhut Tekankan Peran Publik dalam Rehabilitasi Mangrove, Soroti Peran Duta Mangrove

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut)menegaskan bahwa keberhasilan rehabilitasi mangrove hanya dapat dicapai melalui keterlibatan aktif publik. Direktur Rehabilitasi Mangrove Kemenhut, Ristianto Pribadi, menyampaikan hal tersebut...

Siapkan STO, EDENA Kembangkan Bursa Aset Digital Karbon di Indonesia

Ecobiz.asia — PT Edena Capital Nusantara, anak usaha EDENA Group akan meluncurkan Security Token Offering (STO) pada kuartal IV 2025 sebagai platform bursa aset...

Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli Hanya Bisa Terwujud Lewat Kolaborasi Multi Pihak

Ecobiz.asia — Upaya mewujudkan koeksistensi antara manusia dan orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis) membutuhkan kolaborasi lintas sektor, komitmen jangka panjang, serta penerapan strategi konservasi yang...

Andalkan Instrumen Karbon, PNBP KLH 2026 Ditargetkan Rp1,2 Triliun

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menargetkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2026 naik hampir tiga kali lipat pada...

DAS Sehat Jadi Kunci Mitigasi Iklim dan Nilai Ekonomi Karbon

Ecobiz.asia – Menjaga kesehatan Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu strategi utama untuk mengatasi perubahan iklim sekaligus membuka peluang pembiayaan hijau melalui Nilai...

TOP STORIES

Kawasan Konservasi dan Masyarakat Adat

Oleh: Pramono Dwi Susetyo (Pernah bekerja di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Ecobiz.asia - Reformasi regulasi kehutanan dan konservasi sumber daya alam hayati belum sepenuhnya...

Bonus Produksi Panas Bumi PGE Ulubelu Biayai Pembangunan Proyek Strategis Daerah

Ecobiz.asia — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Ulubelu menyalurkan Bonus Produksi panas bumi untuk pembangunan Jembatan Lawang Agung di Kecamatan Ulubelu, Lampung....

Kemenhut Tekankan Peran Publik dalam Rehabilitasi Mangrove, Soroti Peran Duta Mangrove

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut)menegaskan bahwa keberhasilan rehabilitasi mangrove hanya dapat dicapai melalui keterlibatan aktif publik. Direktur Rehabilitasi Mangrove Kemenhut, Ristianto Pribadi, menyampaikan hal tersebut...

Siapkan STO, EDENA Kembangkan Bursa Aset Digital Karbon di Indonesia

Ecobiz.asia — PT Edena Capital Nusantara, anak usaha EDENA Group akan meluncurkan Security Token Offering (STO) pada kuartal IV 2025 sebagai platform bursa aset...

Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli Hanya Bisa Terwujud Lewat Kolaborasi Multi Pihak

Ecobiz.asia — Upaya mewujudkan koeksistensi antara manusia dan orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis) membutuhkan kolaborasi lintas sektor, komitmen jangka panjang, serta penerapan strategi konservasi yang...