Ada KONEKSI, Indonesia-Australia Kembangkan Proyek Penelitian Konservasi di Papua Barat Daya

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Indonesia dan Australia berkolaborasi mengembangkan proyek penelitian Konservasi ‘Ridge to Reef’ yang inklusif di Papua Barat Daya.

Proyek penelitian itu didukung oleh KONEKSI (Knowledge Partnership Platform Australia-Indonesia), dan melibatkan World Resources Institute (WRI) Indonesia, University of Technology Sydney, The University of Queensland, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Saya berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat positif bagi konservasi lingkungan dan perubahan iklim di Desa Malaumkarta dan Soatolo,” kata Wakil Kepala Mission Australia, Gita Kamath dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024.

Read also:  Indonesia Pushes Stronger Fire Prevention to Secure Carbon Finance

Baca juga: Manfaatkan Mikrohidro hingga Biogas, Desa Energi Berdikari Pertamina Capai 102 Desa

Penelitian Konservasi Ridge to Reef mengeksplorasi cara terbaik untuk melindungi kawasan, dari pegunungan hingga laut, dan bagaimana upaya tersebut dapat mendukung inisiatif perubahan iklim yang lebih luas.

KONEKSI menyediakan ruang bagi para peneliti dari kedua negara untuk menghasilkan solusi inovatif dari berbagai sektor, termasuk perubahan iklim.

Proyek penelitian dilaksanakan di Desa Malaumkarta yang selama ini dikenal kaya keanekaragaman hayati namun menghadapi tantangan akibat perubahan iklim, termasuk naiknya permukaan air laut, kerusakan terumbu karang, menurunnya populasi ikan, dan cuaca yang tidak dapat diprediksi.

Read also:  PLN Nusantara Power Pamerkan Solusi Digital dan Energi Hijau, Dari AI hingga Offset Karbon

Daerah ini menjadi salah satu lokasi penelitian karena fokusnya yang kuat pada konservasi dan pembangunan berkelanjutan, yang dipimpin oleh masyarakat adat setempat, pemuda, dan kelompok perempuan.

Direktur Program Pangan, Tanah, dan Air WRI Indonesia dan peneliti utama studi ini Toni Haryadi, menjelaskan bahwa dengan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan utama di tingkat lokal, regional, dan nasional, proyek ini merekomendasikan cara-cara untuk menciptakan sistem pembiayaan yang berkelanjutan dan struktur tata kelola yang terdesentralisasi untuk proyek-proyek iklim.

Read also:  Indonesia to sign carbon trading MRA with Plan Vivo in September

Baca juga: MedcoEnergi Tegaskan Komitmen Transisi Energi, Eksplorasi Teknologi CCS

“Pendekatan ini memberi para pemangku kepentingan lebih banyak pengaruh dalam pengambilan keputusan dan membantu menyeimbangkan kekuasaan, memastikan proyek-proyek iklim di Papua Barat Daya lebih inklusif,” tambah Haryadi.

Konservasi Ridge to Reef merupakan studi komprehensif yang mengkaji kelayakan penerapan konservasi dari pegunungan hingga terumbu karang di Indonesia, dengan fokus pada pengelolaan hutan, daerah aliran sungai, dan hutan bakau, sekaligus mendorong kesetaraan gender, inklusi disabilitas, dan inklusi sosial di semua tingkatan. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

PLN Nusantara Power Raih Gold Stevie Award Lewat Inovasi AI Hydrobot

Ecobiz.asia – PLN Nusantara Power (PLN NP) meraih Gold Stevie® Award for Technology Excellence 2025 dalam kategori Technology Breakthrough of the Year –...

Norway Praises Indonesia’s Management of RBC REDD+ Funds, Backs Community Grants

Ecobiz.asia - Norway praised Indonesia’s performance in managing result-based contribution (RBC) funds under the REDD+ scheme, saying the country had demonstrated both strong results...

Indonesia Pushes Stronger Fire Prevention to Secure Carbon Finance

Ecobiz.asia – Indonesia’s Forestry Ministry said on Wednesday that preventing forest fires is essential to safeguarding the credibility of global carbon markets, as the...

Indonesia to pitch carbon credits at COP30 climate talks

Ecobiz.asia - Indonesia will use its national pavilion at the COP30 UN climate conference in Belém, Brazil, this November to market carbon credits to...

Indonesia’s Talks with Verra on Carbon Trading Deal Face Hurdles, Deputy Minister Says

Ecobiz.asia – Indonesia’s negotiations with international carbon standard-setter Verra over a Mutual Recognition Agreement (MRA) are facing hurdles as the two sides debate how...

TOP STORIES

Minat Masyarakat Tinggi, Kapasitas PLTS Atap Tembus 538 MWp

Ecobiz.asia – Kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di Indonesia telah mencapai 538 megawatt-peak (MWp) hingga Juli 2025, naik dari 495 MWp...

Pertamina Klaim Turunkan Emisi Lebih dari 1 Juta Ton CO₂e pada Pertengahan 2025

Ecobiz.asia – PT Pertamina (Persero) mengklaim mencatatkan penurunan emisi karbon lebih dari satu juta ton CO₂ equivalen hingga pertengahan 2025. Angka ini mendekati sebagian besar...

Kemenhut–IPB Kembangkan Teknologi Reproduksi dan Biobank ala ‘Jurassic Park’ untuk Satwa Liar

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama IPB University meluncurkan kerja sama pengembangan teknologi reproduksi berbantu (assisted reproductive technology/ART) dan biobank genetik ala film Jurassic...

Kombinasi On-Grid dan Off-Grid, Begini Strategi Pemerintah Listriki Desa

Ecobiz.asia - Pemerintah menargetkan peningkatan akses listrik bagi 1,2 juta rumah tangga dalam periode 2025–2029 melalui Program Listrik Desa (Lisdes). Program ini difokuskan untuk menjangkau...

Dua Pelajar Papua Barat Juara Olimpiade Genomik 2025, Dukungan bp Berbuah Prestasi

Ecobiz.asia – Dua pelajar asal Papua Barat berhasil mengharumkan nama daerahnya di ajang Olimpiade Genomik Indonesia (OGI) 2025 yang digelar di Jakarta, Minggu (25/8/2025). Berheta...