Ecobiz.asia — PetroChina International Jabung Ltd (PCJL) terus mendorong penguatan ekonomi kreatif di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi, melalui pembinaan UMKM batik lokal yang telah berjalan sejak 2017.
Program tersebut berhasil melahirkan generasi pertama perajin Batik Tanjabtim yang memproduksi batik tulis dan cap bermotif khas daerah. Salah satu UMKM yang berkembang pesat adalah Naima Batik, yang dikelola Siti Saroh, perajin yang mulai belajar membatik sejak 2012.
Siti mengatakan industri batik di Tanjabtim tumbuh bukan dari tradisi turun-temurun, tetapi dari pelatihan dan proses kreatif komunitas lokal. “Semua pengrajin generasi pertama belajar dari nol. Kami mulai dari pelatihan dasar lalu belajar langsung ke Jawa,” ujarnya, Kamis (27/11/2025).
PetroChina mulai memberikan dukungan pada 2017 melalui program CSR, antara lain peningkatan kapasitas, pemasaran, penyediaan rumah produksi, hingga peningkatan kualitas. Naima Batik kini mampu memproduksi 20–50 lembar batik per bulan dan hingga 500 potong saat permintaan tinggi.
CSR & Comdev Supervisor PCJL, Ahmad Ramadlan, mengatakan pengembangan batik merupakan komitmen perusahaan dalam penguatan ekonomi akar rumput dan pelestarian budaya daerah. “Kami ingin UMKM Tanjab Timur naik kelas dan punya daya saing,” ujarnya.
VP Business Support PCJL, Alfiani, menambahkan dukungan terhadap UMKM batik juga berdampak pada pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesejahteraan keluarga. “Batik menjadi sumber penghidupan yang penting bagi ibu-ibu di sekitar wilayah operasi,” katanya.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Heru Setyadi, mengapresiasi konsistensi PetroChina dalam mendukung UMKM. Menurut dia, pembinaan batik sejalan dengan empat pilar Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) KKKS, terutama pada penguatan ekonomi lokal dan pelestarian budaya.
“Ketika masyarakat di sekitar wilayah kerja KKKS mampu mandiri secara ekonomi, tujuan peningkatan kesejahteraan sosial menjadi lebih mudah tercapai,” ujar Heru. ***


