Ecobiz.asia — PT Mitra Stania Prima (MSP), salah satu produsen timah di Bangka Belitung, mencatat peningkatan efisiensi produksi setelah beralih dari pembangkit listrik mandiri ke listrik Renewable Energy Certificate (REC) PLN. Langkah ini dinilai memperkuat daya saing perusahaan sekaligus mendukung target meraih peringkat PROPER Emas.
Direktur Operasional PT MSP, An Sudarno, mengatakan penggunaan listrik PLN telah menekan biaya produksi dan meningkatkan stabilitas kualitas. Saat ini, MSP menggunakan listrik PLN dengan daya terpasang 5,7 megawatt (MW) dan berencana menambah kapasitas untuk mendukung produktivitas.
“Setelah beralih ke listrik PLN, performa proses produksi meningkat signifikan. Penambahan daya akan semakin memperkuat efisiensi dan produktivitas,” ujarnya dikutip Sabtu (27/9/2025).
Pemanfaatan REC PLN membantu perusahaan memperoleh pengakuan atas penggunaan energi baru terbarukan. Melalui REC, MSP meraih PROPER Hijau untuk unit smelter pada 2023 dan 2024, serta untuk Tambang Mapur pada 2024.
“Kami menargetkan menjadi perusahaan timah ramah lingkungan pertama di Asia Tenggara dengan meraih PROPER Emas,” kata An Sudarno.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menambahkan bahwa kolaborasi dengan industri menjadi bagian dari strategi transisi energi nasional.
“PLN menyediakan listrik andal sekaligus produk hijau seperti REC untuk memperkuat daya saing pelanggan industri dan mendukung agenda transisi energi,” ujarnya.
Menurutnya, transisi energi tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga membuka peluang lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung, Ira Savitri, menekankan pentingnya peran industri dalam transisi energi.
“MSP patut diapresiasi karena menunjukkan bahwa industri bisa aktif berkontribusi pada ekosistem energi bersih. PLN siap mendukung kebutuhan daya tambahan,” katanya. ***