Ecobiz.asia – PT Chandra Asri Pacific Tbk resmi mengimplementasikan teknologi co-firing Refuse-Derived Fuel (RDF) secara komersial untuk memperkuat bauran energi terbarukan dan pengelolaan sampah berkelanjutan di fasilitas operasionalnya.
Sejak Juli 2025, fasilitas boiler batu bara di Site Office Puloampel mulai menggunakan RDF, bahan bakar alternatif yang berasal dari sampah padat terpilah sebesar 5% dari total kebutuhan energi.
Volume sampah yang dimanfaatkan dalam program ini mencapai 60,33 ton, terdiri dari limbah organik dan anorganik yang telah diproses menjadi bahan bakar.
“Program ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil serta mendorong pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” ujar Circular Economy & Partnership Manager Chandra Asri Group, Nicko Setyabudi, dikutip Kamis (7/8/2025).
Nicko menambahkan, teknologi co-firing RDF tidak hanya berperan sebagai substitusi energi, tetapi juga memperkuat penerapan ekonomi sirkular di industri.
Chandra Asri mencatat bahwa inisiatif ini berpotensi menurunkan emisi karbon hingga 29,63 ton CO₂ ekuivalen. Monitoring emisi yang dilakukan menunjukkan seluruh parameter berada jauh di bawah ambang batas baku mutu lingkungan.
Selain implementasi co-firing, untuk memperluas pemanfaatan energi terbarukan Chandra Asri sebelumnya telah mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap sejak 2020. ***