Tinggalkan Teknologi Boros Energi, Nickel Industries Beralih dari RKEF ke HPAL

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Nickel Industries Limited terus bergerak dalam upaya dekarbonisasi industri nikel.

Perusahaan ini secara bertahap meninggalkan teknologi pirometalurgi konvensional (RKEF) dan beralih ke teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) yang dinilai lebih ramah lingkungan.

“Nickel Industries mulai beralih dari RKEF ke HPAL yang diyakini lebih ramah lingkungan dari segi emisi gas rumah kaca,” ujar Chrisma Virgina, Lead Sustainability Nickel Industries, dalam webinar From Cost Pressure to Smart Operation, Rabu (6/8/2025).

Read also:  Indonesia-Brasil Sinergi Bioenergi: Menuju Masa Depan Energi yang Berkelanjutan

Teknologi HPAL memungkinkan produksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), material kunci baterai kendaraan listrik, dengan jejak karbon yang jauh lebih rendah.

Menurut Chrisma, penggunaan HPAL mampu menekan konsumsi energi hingga 25 persen dan mengurangi emisi karbon sekitar 20 persen dibanding RKEF.

Langkah ini merupakan bagian dari peta jalan dekarbonisasi perusahaan untuk mencapai target emisi nol bersih (net zero) pada 2050 dan memangkas intensitas karbon sebesar 50 persen pada 2035.

Read also:  Pertamina Hijaukan Hutan Lombok, Dorong Kemandirian Energi dan Ekonomi Desa

Komitmen ini sebelumnya telah disampaikan Nickel Industries dalam forum COP28 Perubahan Iklim di Dubai.

Tak hanya mengganti teknologi, Nickel Industries juga mulai mengadopsi energi bersih. Perusahaan menjadi salah satu pembeli utama (off-taker) proyek pembangkit listrik tenaga surya terbesar yang akan dibangun di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

“Kami menjadi salah satu konsumen dari proyek solar sebesar 250 MW dan 80 MWh Battery Energy Storage System,” ungkap Chrisma.

Read also:  SCG Resmikan Fasilitas RDF di Sukabumi, Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif Industri Semen

Perusahaan juga memanfaatkan dashboard digital untuk memantau performa panel surya yang sudah dipasang di area kamp dan kantor. “Monitoring ini menjadi dasar kami untuk menentukan kebutuhan perawatan,” jelasnya.

Dengan kombinasi transisi teknologi, pemanfaatan energi terbarukan, dan komitmen global, Nickel Industries menegaskan keseriusannya menjadi pemain utama industri nikel berkelanjutan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi rendah karbon di Indonesia. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Manfaatkan Digitalisasi, Nickel Industries Kurangi Sampah Kertas dan Optimalkan Pengelolaan Limbah

Ecobiz.asia – Nickel Industries Limited memperkuat kinerja keberlanjutan perusahaan melalui digitalisasi menyeluruh, dari pemantauan limbah air hingga efisiensi administrasi internal. Inisiatif ini berhasil menekan...

Manfaatkan Sampah, Chandra Asri Implementasikan Co-firing RDF untuk Kebutuhan Energi

Ecobiz.asia – PT Chandra Asri Pacific Tbk resmi mengimplementasikan teknologi co-firing Refuse-Derived Fuel (RDF) secara komersial untuk memperkuat bauran energi terbarukan dan pengelolaan sampah...

Dukung Energi Berkelanjutan, PTBA Siap Beri Pendanaan untuk Inovasi Sosial Berbasis Komunitas

Ecobiz.asia – PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), anggota holding BUMN tambang MIND ID, meluncurkan program pendanaan inovasi sosial bertajuk Bukit Asam Social Impact Competition...

Apolpo Gandeng SOLA Jajaki Pengembangan Proyek CCUS di Indonesia, Siap Dirikan Center of Exellence

Ecobiz,asia – Perusahaan teknologi karbon asal Amerika Serikat, Apolpo, menjalin kemitraan eksklusif dengan PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) untuk mengembangkan proyek Carbon Capture,...

Thorcon Kantongi Persetujuan BAPETEN, Pembangunan Pembangkit Listrik Nuklir Pertama RI Makin Dekat

Ecobiz.asia – PT Thorcon Power Indonesia (TPI) resmi mengantongi persetujuan evaluasi tapak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Thorcon 500 di Pulau Kelasa, Kepulauan Bangka...

TOP STORIES

Pengakuan Hutan Adat Sering Terganjal di Daerah, Kemenhut Gandeng NGO untuk Percepat Proses

Ecobiz.asia – Lambannya pengakuan masyarakat hukum adat (MHA) di tingkat daerah menjadi hambatan utama percepatan penetapan hutan adat di Indonesia. Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menilai, akar...

Ketahanan Energi Rentan, Penasehat Khusus Prabowo Dorong Nuklir Jadi Solusi Masa Depan

Ecobiz.asia – Penasihat Khusus Presiden Bidang Energi, Prof. Purnomo Yusgiantoro, mengingatkan bahwa ketahanan energi nasional berada dalam posisi rawan akibat tingginya ketergantungan Indonesia pada...

Manfaatkan Digitalisasi, Nickel Industries Kurangi Sampah Kertas dan Optimalkan Pengelolaan Limbah

Ecobiz.asia – Nickel Industries Limited memperkuat kinerja keberlanjutan perusahaan melalui digitalisasi menyeluruh, dari pemantauan limbah air hingga efisiensi administrasi internal. Inisiatif ini berhasil menekan...

Gakkum Kehutanan Tangani Kasus Kepemilikan Ratusan Reptil Dilindungi, Pemilik Terancam Pidana Lima Tahun

Ecobiz.asia – Balai Penegakan Hukum Kehutanan (Gakkumhut) Wilayah Maluku dan Papua tengah menangani kasus kepemilikan dan penampungan ilegal 169 ekor reptil dilindungi di Kota...

Manfaatkan Sampah, Chandra Asri Implementasikan Co-firing RDF untuk Kebutuhan Energi

Ecobiz.asia – PT Chandra Asri Pacific Tbk resmi mengimplementasikan teknologi co-firing Refuse-Derived Fuel (RDF) secara komersial untuk memperkuat bauran energi terbarukan dan pengelolaan sampah...