Topang Hilirisasi Pertambangan, Kemenperin Dorong Industri Refraktori Lokal

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya memperkuat industri refraktori nasional sebagai penopang hilirisasi pertambangan, khususnya di sektor smelter nikel, mineral logam, dan nonlogam.

Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Kemenperin, Putu Nadi Astuti, menyebut pemanfaatan kapasitas industri refraktori masih rendah.

“Rata-rata utilisasi industri refraktori nasional periode 2020–2024 hanya 33,78%, dengan pangsa pasar domestik 12,54%. Kebutuhan dalam negeri masih didominasi produk impor, 88% di antaranya dari Tiongkok,” ujarnya, Kamis (31/7/2025).

Read also:  Gakkum Kehutanan Tangkap Dua Pengedar Kayu Ilegal Bermodal Dokumen Palsu di Kalimantan Tengah

Berdasarkan data BPS, impor semen dan bata tahan api periode 2020–2024 mencapai 891.434 ton senilai 588,9 juta dolar AS. Kondisi ini dinilai menghambat kemandirian industri refraktori yang krusial untuk mendukung efisiensi smelter.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Kemenperin mendorong sinergi produsen refraktori lokal dengan industri smelter melalui Business Matching Industri Refraktori Nasional yang digelar 9 Juli lalu.

Read also:  Hindari Intervensi Politik, Wamen LH Diaz Hendropriyono Tekankan Kebijakan Lingkungan Harus Berbasis Sains

“Kolaborasi ini diharapkan meningkatkan utilitas industri, efisiensi smelter, dan memperkuat rantai pasok dalam negeri,” kata Putu.

Ketua Umum Asosiasi Refraktori dan Isolasi Indonesia (ASRINDO), Riko Heryanto, menargetkan utilisasi produksi naik hingga 70–80%.

“Jika tercapai, industri refraktori siap berekspansi dan menopang pertumbuhan ekonomi nasional,” tegasnya. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Perkuat Layanan Gas Bumi, PGN Gagas Resmikan LNG Hub di Bandung

Ecobiz,asia – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas) meresmikan pembangunan LNG Hub di Bandung, Selasa...

Pertamina Drilling Tawarkan Green Project Pemanfaatan Flare Gas untuk Drilling Optimization

Ecobiz.asia – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) memperkenalkan Green Drilling Project yang memanfaatkan flare gas sebagai sumber energi alternatif untuk operasional rig...

TSE Group Resmikan Pembangkit Listrik Biogas dan Biometana Pertama di Papua, Manfaatkan Limbah Sawit

Ecobiz.asia – Tunas Sawa Erma (TSE) Group meresmikan fasilitas energi terbarukan berbasis limbah kelapa sawit pertama di Papua Selatan. Dua fasilitas yang dioperasikan melalui anak...

Genjot Ekspor, Integra Intip Peluang dari Tarif Baru AS

Ecobiz.asia – PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) melihat peluang besar dari kebijakan tarif baru Amerika Serikat yang menetapkan tarif resiprokal untuk produk Indonesia sebesar...

Lampaui Target, MedcoEnergi Catat Penurunan Emisi 1,5 Juta Ton CO2e Lebih Cepat

Ecobiz.asia – PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) mencatat penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) Scope 1 dan 2 lebih dari 1,5 juta ton...

TOP STORIES

Kemenhut dan Basarnas Sepakat Perkuat Penanganan Darurat di Kawasan Hutan

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang sinergi penyelenggaraan pencarian dan pertolongan di kawasan...

Patra Drilling Tampilkan Produk UMKM Daur Ulang Jelantah di Workshop ESG

Ecobiz.asia - PT Patra Drilling Contractor (PDC) memamerkan produk lilin aromaterapi hasil daur ulang minyak jelantah dari mitra binaannya dalam workshop ESG Integration in...

Indonesia Terus Perkuat Tata Kelola Karbon Hutan, Buka Akses Pendanaan Iklim

Ecobiz.asia - Indonesia perlu terus memperkuat tata kelola nilai ekonomi karbon di sektor kehutanan agar dapat memanfaatkan peluang perdagangan karbon global sekaligus mengakses pendanaan...

Perkuat Layanan Gas Bumi, PGN Gagas Resmikan LNG Hub di Bandung

Ecobiz,asia – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas) meresmikan pembangunan LNG Hub di Bandung, Selasa...

Perdagangan Karbon Menguat di Juli 2025, Nilai Transaksi Naik Enam Kali Lipat

Ecobiz.asia - Berikut ini adalah laporan bulanan perdagangan karbon di Bursa Karbon Indonesia per Juli 2025. IDXCarbon melaporkan volume perdagangan mencapai 35 ton CO₂...