Ecobiz.asia – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) secara konsisten selalu menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas.
Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi Arya Dwi Paramita menjelaskan, PHE berambisi menjadi perusahaan migas global bereputasi baik yang memberikan solusi energi dengan mengimplementasikan kinerja yang berlandaskan komitmen kepedulian terhadap lingkungan, sosial dan tata kelola atau ESG.
“ESG berfungsi sebagai kerangka kerja penting untuk mengukur komitmen kami terhadap praktik bisnis berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan komitmen keberlanjutan ke dalam operasi kami, maka diharapkan dukungan dan kepercayaan publik terhadap perusahaan semakin kuat,” ucap Arya Dwi Paramita saat menyampaikan pemaparannya dalam forum EGA Annual Conference 2024 di Bali, Rabu, 6 November 2024.
Baca juga: Pertamina Paparkan Prestasi dan Aspek Sustainability di Ajang ADIPEC 2024, Ada Prinsip 5P
Menurut Arya, PHE secara konsisten terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG.
PHE telah menetapkan Kebijakan Keberlanjutan yang komprehensif, yang dibangun di atas empat pilar utama, yakni Pembangunan Lingkungan, Pembangunan Sosial, Pembangunan Ekonomi, dan Pembanguna Tata Kelola Hukum.
Hal ini dibuktikan dengan peringkat ESG 2023 kami dari Sustainalytics, yang berada di angka 21,5 dengan kategori tingkat risiko sedang.
“Kami bersyukur bisa mencapai peringkat ke-7 di antara 312 perusahaan migas global, serta posisi teratas di wilayah Asia-Pasifik. Terkait aspek community relations, PHE menempati posisi teratas dari 124 perusahaan migas di seluruh dunia dengan risk rating 1,1 yang masuk dalam kategori terendah yaitu negligible risk,” paparnya.
Dalam mendukung energi bersih, PHE terus berkomitmen dalam mencapai target Net Zero Emmission (NZE) melalui transisi energi menuju energi baru terbarukan (EBT) dan melakukan upaya dekarbonisasi.
PHE senantiasa melakukan upaya pengelolaan sumber daya energi secara optimal, terpadu dan berkelanjutan. PHE memiliki strategi transisi energi melalui peningkatan pemanfaatan energi gas yang ramah lingkungan, program dekarbonisasi dan inovasi teknologi Carbon Capture Utilization & Storage (CCUS) dan Carbon Capture Storage (CCS).
Baca juga: Sebut Indonesia Bakal Jadi Produsen Terbesar di Dunia, CEO Eramet Soroti Under Supply Bijih Nikel
Selain menggunakan teknologi CCUS/CCS, PHE juga menjalankan beberapa program inisiatif aktif dekarbonisasi di berbagai wilayah operasional Subholding Upstream Pertamina.
Pada tahun 2023, melalui berbagai program inisiatif dekarbonisasi dilakukan PHE berhasil mencatatkan pengurangan emisi karbon pada tahun 2023 sebesar 872.496 ton CO2eq. ***