Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol.
Inspirasi datang dari model energi terbarukan Brasil yang sukses mengonversi 100 persen tebu jadi biofuel.
Bahlil yang juga selaku Ketua Harian Dewan Energi Nasionai (DEN) saat memimpin Sidang Anggota Kedua dan Ketiga Dewan Energi Nasional Tahun 2025, Jumat (18/7/2025) mengatakan, Brasil sukses mengembangkan biofuel dengan memanfaatkan tebu.
“Jadi mungkin yang di Merauke ini yang perlu kita push untuk tebunya itu dikonversi ke etanol dan metanol saja,” ujar dia.
Perkebunan tebu di Merauke, Papua Selatan, saat ini sedang dan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek ini mencakup lahan seluas 2 juta hektare dan ditargetkan untuk produksi gula 3 juta ton per tahun serta bioetanol 300 juta KL per tahun.
Saat ini Indonesia telah menguji coba campuran bioetanol E5 (5% etanol) melalui produk Pertamax Green 95 di lebih dari 100 SPBU, dan menargetkan implementasi campuran wajib E5 pada 2026
Selain itu, telah ada Peraturan Menteri ESDM No. 4/2025 mendukung pengembangan dan distribusi biofuel, serta memberi insentif untuk industri yang berpartisipasi. ***