MORE ARTICLES

Circulate Capital Tanam Investasi ke Dua Perusahaan Daur Ulang Plastik, Pelita Mekar Semesta dan Polindo

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Circulate Capital, perusahaan manajemen investasi yang berfokus pada ekonomi sirkular di pasar berkembang, mengumumkan dua investasi barunya di Indonesia: PT Pelita Mekar Semesta (PMS) dan PT Polindo Utama (Polindo). 

Investasi ini menjadi langkah strategis dalam memperluas solusi daur ulang berskala besar serta memperkuat rantai pasok di tengah meningkatnya permintaan akan plastik daur ulang.

Circulate Capital menyatakan, investasi ini menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang dinilai sebagai pasar potensial dalam menghadirkan dampak lingkungan dan iklim secara luas sekaligus menjanjikan pertumbuhan dan keuntungan.

“Indonesia adalah salah satu pasar paling dinamis untuk memperluas solusi ekonomi sirkular secara global,” ujar Dondi Hananto, Associate Investment Partner untuk Asia Tenggara dan Kepala Circulate Capital Indonesia, dikutip Jumat (4/7/2025).

Baca juga: Indonesia Harus Akhiri Krisis Sampah Plastik Lewat Aksi Kolektif, KLH Siapkan Langkah Strategis

“Dengan dukungan modal, keahlian teknis, dan akses pasar, perusahaan seperti PMS dan Polindo berpeluang menjadi pemimpin nasional maupun regional dalam menanggulangi limbah plastik.”

PMS adalah perusahaan daur ulang plastik terintegrasi yang telah beroperasi selama lebih dari 15 tahun di Jawa Timur. 

Perusahaan ini mengolah plastik jenis poliolefin yang umum digunakan dalam kemasan dan kantong plastik sehari-hari. 

Dukungan dari Circulate Capital akan memperluas kapasitas produksi PMS hingga tiga kali lipat untuk produk blow film, meningkatkan produksi pelet plastik daur ulang berkualitas tinggi, dan membangun infrastruktur pengumpulan serta penyortiran limbah di berbagai kota. 

Produk PMS meliputi pelet plastik daur ulang dan produk jadi seperti kantong sampah dan karung pertanian.

Sementara itu, Polindo merupakan pelaku industri daur ulang PET dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. PET adalah bahan plastik yang umum digunakan dalam botol air dan minuman ringan, serta sangat dicari untuk daur ulang tingkat pangan (food-grade). 

Polindo mengelola seluruh proses mulai dari pengumpulan, pencucian, produksi serpihan (flake), hingga peletisasi. 

Setiap tahun, Polindo mengolah lebih dari 2,8 miliar botol plastik pascakonsumsi. 

Read also:  Dekarbonisasi Kilang Pertamina Internasional Kurangi Emisi 430 Ribu Ton CO2e, Dukung Net Zero Emission

Melalui investasi ini, Polindo akan meningkatkan kapasitas daur ulang PET dan mulai memproses jenis plastik lainnya untuk memenuhi permintaan perusahaan terhadap bahan daur ulang berkualitas dan dapat dilacak.

Baca juga: Sampah Plastik Perkotaan dan Tantangan Pemerintah Indonesia Menuju Global Plastic Treaty

Secara kumulatif, kedua perusahaan diperkirakan mampu mendaur ulang 320.000 ton limbah plastik hingga tahun 2030, menambah kapasitas daur ulang lebih dari 30.000 ton per tahun, serta meningkatkan kesejahteraan lebih dari 10.000 pekerja di seluruh rantai nilai.

CEO Pelita Mekar Semesta, Willyam Wiranda, menyebut investasi ini sebagai tonggak penting. “Kami akan mempercepat ekspansi, memperluas riset, dan memperkuat posisi kami di industri daur ulang poliolefin,” ujarnya.

Sementara CEO Polindo Utama, Daniel Lawrence, mengatakan investasi ini memungkinkan perusahaannya meningkatkan kapasitas dan menjangkau lebih banyak jenis plastik. 

Baca juga: Polytama Targetkan Produksi Bahan Baku Plastik Ramah Lingkungan Naik Dua Kali Lipat

“Ini langkah penting untuk memenuhi permintaan pasar akan solusi daur ulang yang lebih berkelanjutan,” ujarnya. 

Hingga saat ini, Circulate Capital telah berinvestasi pada 23 perusahaan di Asia dan Amerika Latin. Portofolio mereka secara kolektif telah menambah kapasitas daur ulang sebesar 455.000 ton per tahun, menghindari emisi karbon sebesar 627.000 ton CO2, dan meningkatkan kesejahteraan lebih dari 6.600 pekerja.

***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...