Ecobiz.asia — Indonesia mencatat kemajuan pesat dalam transisi energi, ditandai meningkatnya adopsi energi terbarukan, arus investasi, dan integrasi teknologi digital.
Riset Asia Pacific Energy Transition Readiness Index 2025 yang digagas ABB menunjukkan 40 persen perusahaan di Indonesia telah memenuhi lebih dari separuh kebutuhan energinya dari sumber terbarukan, jauh di atas rata-rata regional sebesar 25 persen
Investasi juga semakin menguat, dengan 86 persen perusahaan mengalokasikan lebih dari 10 persen belanja modal (CAPEX) untuk proyek transisi energi.
Inovasi teknologi menjadi pendorong utama, di mana 70 persen pemimpin bisnis menilai teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi sebagai akselerator terkuat dalam percepatan transisi
“Indonesia terus menunjukkan langkah maju dalam perjalanan transisi energinya. Kebijakan iklim yang kuat, investasi yang berdampak, serta optimisme terhadap teknologi inovatif menjadi faktor penggeraknya,” ujar Abhinav Harikumar, Vice President Divisi Energy Industries ABB untuk Asia Tenggara saat menjelaskan hasil riset, Rabu (24/9/2025).
Selain investasi dan teknologi, faktor talenta hijau juga dipandang krusial. Sebanyak 30 persen responden mengakui kebutuhan tenaga kerja yang mendukung strategi transisi energi.
Kolaborasi publik–swasta, insentif, dan sinergi antar-pemerintah daerah disebut sebagai kunci mempercepat transisi energi nasional dalam beberapa tahun mendatang. ***