PSAB Pertahankan Target Penjualan Emas di 2026

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Emiten pertambangan emas PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) menargetkan penjualan emas sebesar 85 ribu ons hingga 90 ribu ons emas di 2026. Direktur PSAB, Sanjaya menyatakan jumlah ini sama dengan target penjualan perusahaan di 2025 ini.

Dalam pemaparannya, Sanjaya menyampaikan bahwa Perseroan optimistis dapat mencapai target produksi dan penjualan emas tahun 2025 sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan. Sanjaya, menjelaskan bahwa pada tahun 2025 Perseroan menargetkan penjualan sebesar 86.000 ons emas. Dengan asumsi harga jual rata-rata (average selling price/ASP) sekitar US$3.300 per ons, Perseroan memperkirakan nilai penjualan mencapai sekitar US$286 juta.

“Tahun depan kami menargetkan 85 ribu – 90 ribu ounces emas, nah impactnya harga emas terhadap kinerja keuangan pasti membaik karena yang tadi kalau kita assume harga emas sepanjang 2025 naik ke ke 4.400 USD per ounces saat ini, kalau kita terapkan ke tahun depan full year 4.400 USD per ounces otomatis selisih 4.400 USD per ounces dengan 3.300 USD per ounces ada additional cash flow yang dimiliki oleh Perseroan,” kata Sanjaya dalam Public Expose 2025 Perseroan, di Jakarta, Selasa (23/12).

Read also:  PGN–Dart Energy Kerja Sama Pemanfaatan Coalbed Methane (CBM), Diversifikasi Pasokan Gas Bumi

“Kami optimistis hingga akhir tahun 2025 target penjualan sebesar 86.000 ons dapat tercapai. Momentum harga emas yang masih berada dalam tren menguat menjadi faktor pendukung bagi kinerja Perseroan,” ujar Sanjaya.

Dari sisi keuangan, manajemen PSAB juga menegaskan bahwa Perseroan tengah menjalankan inisiatif pengurangan utang secara strategis (strategic deleveraging) untuk memperkuat struktur permodalan. Langkah ini mencakup pelunasan penuh seluruh kewajiban Obligasi Rupiah.

Read also:  United Tractors Perkuat Ketangguhan Bencana dan Pemulihan Lingkungan di Jawa Timur

Pada 21 Oktober 2025, Perseroan telah melunasi seluruh sisa Obligasi IDR dengan nilai setara US$32,52 juta. Dengan langkah tersebut, estimasi total utang Perseroan pada akhir tahun 2025 diperkirakan sebesar US$248,86 juta, atau turun sekitar US$73,46 juta dibandingkan posisi akhir Desember 2024.

“Penguatan struktur keuangan ini diharapkan dapat memberikan fleksibilitas yang lebih baik bagi Perseroan dalam menjalankan strategi operasional dan pengembangan usaha ke depan,” jelas Sanjaya sembari menambahkan optimisme terhadap prospek harga emas ke depan.

“Di tengah kondisi geopolitik global yang masih dinamis, emas tetap menjadi aset lindung nilai. Kami memandang tren harga emas yang menguat masih akan mendukung kinerja Perseroan pada tahun mendatang,” kata Sanjaya.

Read also:  PGN Perkuat Manajemen Risiko untuk Jaga Keandalan Operasional dan Kelangsungan Bisnis

Sementara itu dari sisi operasional, Adi Maryono, Direktur PSAB menambahkan, Perseroan terus mengoptimalkan produksi emas dari Tambang Bakan yang dikelola oleh PT J Resources Bolaang Mongondow. Selain itu, Perseroan juga tengah mempersiapkan pengembangan tambang bawah tanah (underground) di Tambang Penjom, Malaysia, sebagai bagian dari strategi jangka menengah dan panjang.

“Pemahaman geologi yang semakin baik terhadap sistem mineralisasi di Penjom membuka potensi keberlanjutan urat emas atau repeated sequences di bawah lubang tambang terbuka. Studi awal untuk pengembangan tambang bawah tanah telah dilakukan,” tambah Adi Maryono. ***

LATEST STORIES

MORE ARTICLES

PetroChina Sukses Rehabilitasi 34 Hektare DAS di Jambi, Tingkat Keberhasilan Vegetasi Capai 95 Persen

Ecobiz.asia — SKK Migas–PetroChina International Jabung Ltd. menyelesaikan rehabilitasi lahan seluas 34 hektare di Kawasan Hutan Lindung Gambut (HLG) Londerang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,...

Belum Tahun Baru, Pengisian Daya EV Sudah Kalahkan Nataru Tahun Lalu

Ecobiz.asia -- PT PLN (Persero) mencatat lonjakan pengisian daya kendaraan listrik ( Electric Vehicle / EV ) pada periode siaga Natal 2025 dan Tahun...

APLSI Salurkan Energi Surya dan Konektivitas Darurat untuk Korban Bencana di Sumatera dan Aceh

Ecobiz.asia -- Di tengah proses pemulihan yang masih panjang pascabencana di Sumatera dan Aceh, Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) hadir memberikan dukungan secara...

Pertamina Wujudkan “Bring the Barrel Home” Lewat Lifting Perdana dari Aljazair

Ecobiz.asia - PT Pertamina Internasional EP (PIEP), Regional Internasional anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream, menorehkan tonggak penting dalam ekspansi globalnya dengan...

PGN Gagas Luncurkan Bengkel Keliling CNG di Jabodetabek, Perkuat Ekosistem Kendaraan BBG Ramah lingkungan

Ecobiz.asia -- PT Gagas Energi Indonesia berkolaborasi dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan Komunitas Gas (Komogas) menghadirkan program Bengkel Keliling CNG sebagai...

TOP STORIES

Gandeng Kelompok Tani, Pertamina Hulu Mahakam Rehabilitasi 345 Hektare DAS

Ecobiz.asia – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Wilayah Kalimantan Sulawesi merehabilitasi Daerah Aliran...

Indonesia Opens Access to Performance-Based REDD+ Carbon Financing Through ART-TREES

Ecobiz.asia — Indonesia’s Ministry of Forestry (Kemenhut) has opened opportunities for subnational governments to access performance-based REDD+ carbon financing through the ART-TREES mechanism, as...

Berkas Lengkap, Gakkum Kehutanan Segera Bawa 4 Tersangka Perambahan Tahura Jadi Sawit di Jambi ke Persidangan

Ecobiz.asia — Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Kehutanan Wilayah Sumatera menuntaskan penanganan kasus perambahan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Orang Kayo Hitam (OKH) di Kabupaten...

Bakal Rugikan Petani, POPSI Tolak Wacana Kenaikan Pungutan Ekspor Sawit untuk Program B50

Ecobiz.asia — Perkumpulan Organisasi Petani Sawit Indonesia (POPSI) menolak wacana kenaikan pungutan ekspor (PE) kelapa sawit pada 2026 yang dikaitkan dengan rencana peningkatan mandatori...

PetroChina Sukses Rehabilitasi 34 Hektare DAS di Jambi, Tingkat Keberhasilan Vegetasi Capai 95 Persen

Ecobiz.asia — SKK Migas–PetroChina International Jabung Ltd. menyelesaikan rehabilitasi lahan seluas 34 hektare di Kawasan Hutan Lindung Gambut (HLG) Londerang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,...