Pemanfaatan Panas Bumi Tak Cukup Modal Teknik, Aspek Sosial Jadi Penentu

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Direktur Koaksi Indonesia, Indra Sari Wardhani, menegaskan pentingnya memperhatikan aspek sosial dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Menurutnya, tantangan terbesar pengembangan panas bumi di Indonesia bukan semata teknis, melainkan sosial, yang kerap memicu konflik dengan masyarakat sekitar lokasi proyek.

“Sering kali risiko sosial dirasakan lebih dulu sebelum manfaat ekonomi dan energi dirasakan masyarakat. Ini yang membuat proyek panas bumi rentan mendapat penolakan,” kata Indra dalam seminar daring yang digelar Pusat Studi Energi Terbarukan Indonesia (ICRES), Jumat (1/8/2025).

Read also:  Kemenhut Ungkap Karhutla Capai 8.594 Hektare, 93 Persen di Luar Kawasan Hutan

Ia menjelaskan, potensi panas bumi Indonesia yang terbesar di dunia harus diimbangi dengan pendekatan partisipatif. Pelibatan masyarakat sejak tahap eksplorasi dinilai krusial untuk meminimalkan konflik.

“Konsultasi yang bermakna, transparansi informasi, dan analisis dampak sosial-lingkungan yang serius harus menjadi bagian utama dari setiap proyek,” ujarnya.

Indra menilai banyak proyek gagal karena minim komunikasi, keterlibatan masyarakat, hingga respons lambat terhadap kecelakaan atau dampak lingkungan.

Read also:  Industri Hulu Migas Dinilai Kunci Tekan Impor dan Optimalkan Hilirisasi

“Kisah kegagalan di satu lokasi bisa memicu ketidakpercayaan di wilayah lain,” katanya.

Koaksi Indonesia mencatat, PLTP berpotensi menciptakan 69 ribu lapangan kerja hijau, meningkatkan infrastruktur daerah terpencil, hingga membuka akses listrik bersih.

Namun, semua manfaat ini hanya bisa terwujud jika perusahaan dan pemerintah memperhatikan nilai sosial budaya lokal, prinsip kehati-hatian, serta standar keselamatan kerja yang ketat.

Ia juga menyinggung trauma masyarakat terhadap kasus semburan lumpur Lapindo yang membuat isu keselamatan pengeboran panas bumi sangat sensitif. “Kehati-hatian teknis harus diiringi kepekaan sosial. Perusahaan perlu mengakui hak-hak masyarakat adat dan membangun rasa memiliki terhadap proyek,” ujar Indra.

Read also:  Kementerian ESDM Tuntaskan Kajian Teknis Implementasi Biodiesel B50, Ada Tiga Opsi Blending FAME-HVO

Menurutnya, keberhasilan proyek panas bumi membutuhkan perencanaan adaptif yang memadukan aspek teknis, sosial, budaya, dan lingkungan. “Tanpa pendekatan ini, konflik sosial akan terus menjadi hambatan utama bagi energi bersih di Indonesia,” tegasnya. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

ICDX: Renewable Energy Certificate Dorong Investasi EBT dan Percepatan Bauran Energi Nasional

Ecobiz.asia — Renewable Energy Certificate (REC) atau Sertifikat Energi Terbarukan dinilai mampu memberi manfaat bagi tiga pihak: pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT), pembeli...

Hitachi Energy Dorong Listrik Bersih di Wilayah 3T Lewat Teknologi Microgrid dan BESS

Ecobiz.asia – Hitachi Energy Indonesia memperkuat dukungannya terhadap percepatan transisi energi di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) melalui penerapan teknologi microgrid dan Battery...

SCG Resmikan Fasilitas RDF di Sukabumi, Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif Industri Semen

Ecobiz.asia – SCG bersama meresmikan fasilitas pengolahan sampah terpadu berbasis Refuse-Derived Fuel (RDF) di Sukabumi, Kamis (31/7/2025). Fasilitas ini mampu mengolah 333 ton sampah per...

PGN Percepat Perluasan Jargas GasKita di Sleman, Gandeng PT KSM Sebagai Kontraktor

Ecobiz.asia – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mempercepat pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas) GasKita di Sleman, Yogyakarta, dengan target melayani hingga 12.900...

Pertamina Sempurnakan Road Map Net Zero Emission, Berbasis Sains dan Strategi Bisnis

Ecobiz.asia – PT Pertamina (Persero) menyempurnakan Peta Jalan Net Zero Emission (NZE) berbasis pendekatan ilmiah, strategi bisnis, dan pertimbangan keuangan untuk memperkuat ketahanan energi...

TOP STORIES

Karhutla Riau Terkendali, Dirjen PHL Minta Waspada Cuaca Ekstrem Sebulan ke Depan

Ecobiz.asia – Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Laksmi Wijayanti memimpin supervisi pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau pada 29-31 Juli...

Didukung Pasukan Pertamina hingga Antam, Menteri LH Targetkan Kalbar Bebas Hotspot

Ecobiz.asia – Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurrofiq melepas 195 personel siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla)...

Lewat Pengelolaan Lanskap Hutan Terpadu, Kemenhut Dorong Integrasi Pangan, Energi, dan Air

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan menegaskan pentingnya pengelolaan lanskap hutan terpadu dan berkelanjutan sebagai strategi menghadapi perubahan iklim sekaligus memperkuat ketahanan pangan, energi, dan air...

TruCarbon-IBM Uji Teknologi TruMRV di Proyek Karbon 45.000 Hektare

Ecobiz.asia – TruCarbon (PT Solusi Transisi Iklim) bekerja sama dengan IBM Indonesia menguji teknologi pemantauan karbon berbasis kecerdasan buatan (AI) TruMRV pada proyek REDD+...

Kemenhut Dorong Papua Jadi Champion FOLU Net Sink, Ekonomi Karbon Pengungkit Kesejahteraan dan Konservasi

Ecobiz.asia - Kementerian Kehutanan mendorong Papua menjadi provinsi percontohan implementasi Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, agenda nasional untuk menurunkan emisi...