Ecobiz.asia – PT Indoplas Tianying Energy resmi terbentuk sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) pembangunan Pabrik Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Tangerang Selatan.
Indoplas Tianying Energy merupakan hasil patungan PT Indoplas Energy Hijau (IEH), anak usaha PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA), dengan China Tianying Inc. (CNTY), penyedia teknologi pengolahan limbah asal Tiongkok.
Konsorsium ini sebelumnya ditetapkan sebagai pemenang tender proyek strategis PSEL Tangsel.
Dengan nilai investasi Rp2,6 triliun, proyek PSEL Tangsel akan menggunakan skema Build–Operate–Transfer (BOT) selama 30 tahun.
Fasilitas tersebut dirancang mengolah 1.100 ton sampah per hari, terdiri dari 1.000 ton sampah baru dan 100 ton sampah lama, menggunakan teknologi Moving Grate Incinerator (MGI) yang diklaim modern dan ramah lingkungan.
Teknologi ini diproyeksikan menghasilkan listrik hingga 23,5 MW untuk disalurkan ke jaringan nasional.
“Pembentukan BUP ini menandai langkah nyata OASA bersama CNTY dalam mewujudkan solusi berkelanjutan bagi pengelolaan sampah perkotaan. PSEL Tangsel ini akan menjadi kontribusi konkret kami mendukung program pemerintah mengurangi volume sampah sekaligus menyediakan energi bersih bagi masyarakat,” kata Direktur Utama PT Indoplas Tianying Energy, Bobby Gafur Umar, dalam keterangan resminya dikutip Sabtu (13/9/2025).
Proyek ini ditargetkan memasuki tahap konstruksi awal 2026 dan rampung dalam tiga tahun. Jika beroperasi sesuai jadwal, PSEL Tangsel akan menjadi salah satu model pengelolaan sampah berbasis teknologi di Indonesia sekaligus mendukung percepatan transisi energi nasional. ***