Norwegia Puji Indonesia Soal Pemanfaatan RBC REDD+, Soroti Hibah untuk Masyarakat

MORE ARTICLES

Ecobiz – Pemerintah Norwegia memuji kinerja Indonesia dalam memanfaatkan dana result-based contribution (RBC) program REDD+ yang telah berjalan sejak 2022.

Hingga tahap III, dana kontribusi berbasis hasil untuk pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan telah disalurkan ke 52 mitra pelaksana, menghasilkan penanaman jutaan bibit, penyerapan karbon, hingga penyelesaian konflik tenurial.

“Indonesia telah menunjukkan hasil yang mengesankan sekaligus penggunaan dana yang kuat dan transparan. Kami senang melihat kontribusi ini diterjemahkan menjadi aksi nyata di lapangan melalui rencana investasi dan program masyarakat yang kokoh,” ujar Minister Counsellor Kedutaan Besar Norwegia untuk Indonesia, Kristian Netland, saat peluncuran Rencana Investasi RBC tahap IV oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Read also:  Karhutla Riau Terkendali, Dirjen PHL Minta Waspada Cuaca Ekstrem Sebulan ke Depan

Netland menambahkan, skema Small Grant Facility yang didanai dari RBC juga menjadi inspirasi karena mampu memberdayakan masyarakat lokal sebagai bagian solusi iklim.

“Norwegia bangga dengan kemitraan ini, yang dibangun atas dasar kepercayaan, kesetaraan, dan tanggung jawab bersama. Kami menantikan kerja sama yang berkelanjutan dengan Indonesia demi kebaikan dunia,” katanya.

Kemitraan strategis dengan Indonesia-Norwegia melalui skema REDD+ telah menghasilkan kontribusi sebesar 216 juta dolar AS selama 2023–2025 yang terbagi menjadi empat tahap.

Read also:  Cetak Rimbawan Unggul, Kemenhut Resmikan ASN Corporate University

Pendanaan ini diberikan berbasis capaian Indonesia menurunkan emisi 43,2 juta ton CO₂ pada periode 2016–2020 dari sektor kehutanan dan tata guna lahan (FOLU).

Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan, Mahfudz, menyampaikan bahwa dari RBC tahap I–III telah ditanam 4,6 juta bibit di area seluas 11.215 hektare dengan serapan karbon setara 21 ribu ton CO₂.

Program tersebut melibatkan 35.180 orang dari 383 kelompok masyarakat, serta menyelesaikan 40 konflik tenurial.

Selain itu ada skema Small Grant Facility (Layanan Dana Masyarakat) dengan alokasi Rp80 miliar dan telah disalurkan ke 384 kelompok masyarakat dengan kegiatan penghijauan, energi terbarukan, ekowisata, restorasi sungai, hingga pengelolaan sampah.

Read also:  Fokus Tuntaskan 5.700 Desa Gelap, Menteri Bahlil: Cukup Saya yang Sekolah tanpa Listrik

Mahfudz menegaskan bahwa peluncuran Rencana Investasi RBC tahap IV dan layanan Small Grant Facility periode III akan diintegrasikan dengan Rencana Pembangunan Nasional 2025–2029, sekaligus memperkuat pencapaian FOLU Net Sink 2030.

“Program ini mencakup pengelolaan hutan lestari, peningkatan cadangan karbon, konservasi, restorasi gambut, hingga tata kelola dan penegakan hukum,” ujarnya.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan FOLU adalah sektor vital untuk memperkuat implementasi Paris Agreement dan mencapai target penurunan emisi sesuai Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Indonesia Luncurkan Rencana Investasi RBC Norwegia Tahap IV, Perkuat Agenda FOLU Net Sink

Ecobiz.asia - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni meluncurkan Rencana Investasi Result-Based Contribution (RBC) tahap IV kerja sama Indonesia–Norwegia melalui skema pengurangan emisi gas rumah...

Implementasi Asta Cita Prabowo Butuh Dukungan Hulu dan Hilir Gas

Ecobiz.asia – Industri gas bumi dipandang memegang peran strategis dalam mendukung implementasi program Asta Cita pemerintahan Prabowo Subianto, khususnya dalam mendorong transisi energi, mengurangi...

Delegasi Indonesia Perjuangkan Pendanaan Iklim 1,3 Triliun Dolar AS di Konferensi Iklim COP30

Ecobiz.asia – Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan pendanaan iklim sebesar 1,3 triliun dolar AS per tahun dari negara maju ke negara berkembang pada...

Indonesia Tawarkan Kolaborasi Strategis Pengelolaan Hutan dan Mangrove ke Sri Lanka

Ecobiz.asia – Indonesia siap berbagi pengetahuan dan memperkuat kerja sama dengan berbagai negara dan mitra internasional dalam pengelolaan hutan dan rehabilitasi mangrove untuk memperkuat...

Kemenhut Tangguhkan Proses Perizinan PBPH PT Sumber Permata Sipora di Kepulauan Mentawai

Ecobiz.asia - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) menegaskan, hingga saat ini PT Sumber Permata Sipora (PT SPS) di Pulau...

TOP STORIES

Norway Praises Indonesia’s Management of RBC REDD+ Funds, Backs Community Grants

Ecobiz.asia - Norway praised Indonesia’s performance in managing result-based contribution (RBC) funds under the REDD+ scheme, saying the country had demonstrated both strong results...

BSI Luncurkan Green Zakat Framework, Dorong Optimalisasi Zakat untuk Ekonomi Hijau

Ecobiz.asia – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menegaskan komitmennya mendukung optimalisasi zakat sekaligus pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui peluncuran Green Zakat Framework. Inisiatif ini digadang...

Indonesia Luncurkan Rencana Investasi RBC Norwegia Tahap IV, Perkuat Agenda FOLU Net Sink

Ecobiz.asia - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni meluncurkan Rencana Investasi Result-Based Contribution (RBC) tahap IV kerja sama Indonesia–Norwegia melalui skema pengurangan emisi gas rumah...

DSFI Gandeng Xurya, Jadi Pelopor PLTS di Industri Perikanan Indonesia

Ecobiz.asia – PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) menggandeng PT Xurya Daya Indonesia dalam mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 331,08 kWp...

Indonesia Pushes Stronger Fire Prevention to Secure Carbon Finance

Ecobiz.asia – Indonesia’s Forestry Ministry said on Wednesday that preventing forest fires is essential to safeguarding the credibility of global carbon markets, as the...