MORE ARTICLES

Lonjakan Kebakaran Lahan di Riau, Menteri LH: Ini Bukan Kejadian Biasa

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Menteri Lingkungan Hidup Hanif Nurcholis menyebut lonjakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau sebagai kondisi luar biasa yang membutuhkan penanganan tegas dan kolaboratif.

Hanya dalam sepekan, Polda Riau menangkap 29 tersangka pembakar lahan, menjadikan total kasus karhutla tahun ini mencapai 44 kasus dengan luas lahan terbakar mencapai 269 hektare.

“Ini bukan kejadian biasa. Lonjakan titik api dan luas kebakaran yang besar dalam waktu singkat menunjukkan lemahnya pengawasan lapangan dan rendahnya kepatuhan terhadap larangan bakar lahan,” kata Menteri Hanif dalam pernyataan resminya, Selasa (22/7/2025).

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), per 20 Juli tercatat 790 hotspot dengan 27 titik api aktif. Dalam kurun 24 jam, luas kebakaran melonjak dari 546 hektare menjadi 1.000 hektare. Pola sebaran api yang saling berdekatan menunjukkan indikasi pembakaran yang terorganisir.

Sebaran pelaku pembakar lahan meliputi wilayah Kampar (7 orang), Rokan Hilir (5), Indragiri Hulu (5), Kuantan Singingi (3), Rokan Hulu (3), serta masing-masing satu tersangka di Pelalawan, Inhil, Dumai, dan Pekanbaru.

Barang bukti yang diamankan antara lain cangkul, parang, jeriken bahan bakar, dan korek api. Beberapa kasus terjadi di kawasan gambut, hutan produksi terbatas, hingga di sekitar Taman Nasional Tesso Nilo.

KLH/BPLH mengapresiasi langkah cepat Polda Riau di bawah kepemimpinan Irjen Pol Herry Heryawan yang telah menunjukkan penegakan hukum serius. Di saat bersamaan, pemerintah pusat juga menindak perusahaan pemegang konsesi yang lalai dalam pencegahan karhutla.

Sejumlah perusahaan seperti RAPP, Sinar Mas Group, dan PTPN IV Regional III telah dipanggil untuk dimintai komitmen lebih lanjut dalam pencegahan dan pemulihan.

Upaya teknis juga digencarkan. KLH/BPLH bersama BMKG melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk memicu hujan buatan di kawasan rawan. Sementara itu, BNPB telah mengerahkan satu unit helikopter water bombing dan akan menambah tiga unit lagi. Pihak swasta juga ikut serta, salah satunya Sinar Mas yang mengirim helikopter ke wilayah Bangko Sempurna, salah satu episentrum titik api di Rokan Hilir.

Read also:  Target Pembangkit Energi Terbarukan Prabowo Dinilai Kurang Ambisius, CREA: Harusnya 210 GW

Meski status siaga karhutla sudah ditetapkan di 12 kabupaten, tantangan di lapangan masih besar. Lahan gambut kering, angin kencang, dan medan sulit menyulitkan pemadaman.

Menteri Hanif menegaskan bahwa pembakaran lahan akan ditindak tegas. “Tak ada kompromi. Setiap pelaku, baik perorangan maupun korporasi, akan dikenai sanksi pidana dan administratif. Kita tidak bisa membiarkan bencana ini jadi tradisi tahunan,” ujarnya.

Ia juga menyerukan peran aktif seluruh kepala daerah, camat, kepala desa, hingga tokoh masyarakat dalam memperkuat pengawasan. Edukasi publik, patroli darat, dan penguatan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) harus digerakkan secara masif.

“Kita semua punya tanggung jawab atas udara bersih dan hutan yang lestari. Mari hentikan pembakaran sebelum api menghentikan kehidupan kita,” tutupnya. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Gakkum Kehutanan Ungkap Jaringan Perusak Hutan, Puluhan Tersangka dan Ratusan Kayu Ilegal Disita

Ecobiz.asia - Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Kehutanan Kementerian Kehutanan membongkar serangkaian kasus kejahatan kehutanan dalam tiga bulan terakhir. Dari perburuan liar di taman...

Susun 15 Aturan Turunan UU KSDAHE, Kementerian Kehutanan Siapkan Skema PP Omnibus

Ecobiz.asia - Pemerintah cq Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyiapkan skema omnibus regulation untuk menyusun 15 peraturan pelaksana Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Konservasi Sumber...

Kemenhut Ungkap Karhutla Capai 8.594 Hektare, 93 Persen di Luar Kawasan Hutan

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan mengungkapkan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia mencapai 8.594,5 hektare selama periode 1 Januari hingga 31 Juni 2025. Provinsi...

Pertamina Fasilitasi Ekspor Perdana Kopi Kamojang ke Asia dan Eropa, Manfaatkan Teknologi Panas Bumi

Ecobiz.asia — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melepas ekspor perdana kopi Kamojang ke pasar Asia dan Eropa dengan memanfaatkan teknologi Geothermal Dry House,...

Kemenhut Libatkan Para Pihak dalam Penyusunan Aturan Turunan UU KSDAHE, Termasuk Masyarakat Adat

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memastikan akan melibatkan semua pihak pemangku kepentingan, termasuk masyarakat hukum adat dalam proses penyusunan peraturan pelaksana Undang-Undang Nomor 32...