Kemenhut Buka Peluang Lahan Eks 18 PBPH 526.144 Hektare untuk Multi Usaha Kehutanan, Bisa untuk Proyek Karbon

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan resmi mencabut 18 Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) dengan total luas 526.144 Hektare.
 
Lahan eks 18 PBPH tersebut dapat dialokasikan kembali untuk pemberian PBPH Baru dengan model bisnis Multi Usaha Kehutanan, termasuk untuk proyek karbon kehutanan.
 
“Kita mencabut 18 PBPH seluas 526.144.30 hektare, di 12 provinsi mulai dari Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kaltara, Kaltim, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Sulsel, Sulawesi Tengah, Maluku dan Papua,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Kehutanan Dida Mighfar Ridha di Jakarta, Jumat (21/2/2025).
 
Surat Keputusan Pencabutan masing-masing 18 PBPH tersebut telah ditandatangani Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni pada 6 Februari 2025 lalu.
 
Dida menjelaskan, dari 18 PBPH yang dicabut, sebanyak 7 unit merupakan PBPH Hutan Alam dengan luas 271.232 hektare. Sementara 11 lainnya adalah PBPH Hutan Tanaman dengan luas 253.328 hektare.
 
Secara rinci PBPH tersebut adalah PT Plasma Nutfah Marind Papua seluas ±64.050 ha di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, PT Hutan Sembada (±10.260 hektare/Kalimantan Selatan), PT Rimba Dwipantara (±9.930 ha/Kalimantan Tengah), PT Zedsko Permai (±30.525 ha/Sulawesi Selatan), PT Rencong Pulp dan Paper Industry (±10.384 ha/Aceh) PT. Multikarya Lisun Prima (±28.885 ha/Sumatera Barat) PT. Satyaguna Sulajaya (±27.740 ha/Sulawesi Tengah)
 
Kemudian PT Batu Karang Sakti (±43.327 ha/Kalimantan Utara), PT Cahaya Mitra Wiratama (±18.290 ha/Kalimantan Timur), PT Sari Hijau Mutiara Seluas (±20.000 ha/Riau, PT. Janggala Semesta (±12.380 ha/Kalimantan Selatan), PT Maluku Sentosa (±11.504 ha/Maluku).

Baca juga: Dukung Aksi Peduli Hutan di Tingkat Tapak, Menhut Luncurkan Layanan Dana Masyarakat Tahap Kedua

Read also:  Indonesia Luncurkan IBSAP 2025–2045, Perkuat Tata Kelola Biodiversitas untuk Hadapi Krisis Lingkungan
 
Lalu ada PT Talisan Emas (± 54.750 ha/Maluku), PT Wanakayu Batuputih (42.500 ha/Kalimantan Barat), PT Kayna Resources (±45.675 ha/Kalimantan Barat),  PT East Point Indonesia (±50.665 ha/Kalimantan Tengah), PT Cahaya Karya Dayaindo (±35.340 Ha/Kalimantan Barat) dan PT Wana Dipa Perkasa (± 8.355 ha/Kalimantan Selatan).
 
Dida mengatakan, bagian terpenting dari keputusan yang diambil adalah kebijakan pasca penutupan. Menurut dia, areal 18 unit PBPH yang dicabut akan tetap menjadi kawasan hutan untuk dimanfaatkan bagi kegiatan kehutanan sesuai ketentuan perundang-undangan, berdasarkan pada penelaahan atas kondisi tutupan lahan, potensi hasil hutan/jasa lingkungan, kondisi topografi, keadaan masyarakat sekitar dan juga aksesibilitas.
 
“Berdasarkan hasil penelaahan maka areal dimaksud dapat dialokasikan kembali untuk pemberian PBPH, untuk pemanfaatan/ penggunaan lain dan atau kebijakan yang ditetapkan pemerintah,” kata Dida.

Baca juga: Link Download SK Menhut 36 Tahun 2025, Daftar Perusahaan Perkebunan Dalam Kawasan Hutan yang Izinnya Diproses dan Ditolak Kemenhut

Read also:  Indonesia–Norwegia Kembangkan PLTS Terapung Lewat Skema Karbon Paris Agreement
Jika di lokasi tersebut kembali diterbitkan PBPH maka sesuai kebijakan Kemenhut saat ini, model bisnis yang digunakan adalah Multi Usaha Kehutanan. Berdasarkan MUK, maka PBPH tidak lagi hanya fokus pada hasil hutan kayu tetapi juga pada hasil hutan bukan kayu, ekowisata dan jasa lingkungan.
 
“PBPH dapat mengimplementasikan kegiatan penyerapan dan penyimpanan karbon,” katanya.
 
Saat ini ada 609 unit PBPH di Indonesia dengan luas areal konsesi 30,6 juta hektare. Menurut Dida, PBPH tersebut secara bertahap mulai mengimplementasikan MUK dengan mengubah dokumen Rencana Kerja Umum (RKU ) PBPH. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

DAS Sehat Jadi Kunci Mitigasi Iklim dan Nilai Ekonomi Karbon

Ecobiz.asia – Menjaga kesehatan Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu strategi utama untuk mengatasi perubahan iklim sekaligus membuka peluang pembiayaan hijau melalui Nilai...

Kemenhut dan Satgas PKH Musnahkan 360 Hektare Sawit Ilegal di TN Gunung Leuser

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama Satgas Garuda Penertiban Kawasan Hutan (PKH) memulai langkah pemulihan ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dengan memusnahkan ratusan...

RAPIMNAS APHI Pilih Soewarso Sebagai Ketua Umum Usai Indroyono Soesilo Jadi Dubes AS

Ecobiz.asia - Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) 2025 menetapkan Dr. Soewarso sebagai Ketua Umum Pergantian Antar Waktu untuk masa bakti...

Link Download Permen LH No 8/2025 Tentang Balai Pengelolaan Ekosistem Gambut dan Mangrove (BPEGM)

Ecobiz.asia – Berikut ini adalah link download Peraturan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kerja...

KLH Bentuk Balai Pengelolaan Ekosistem Gambut dan Mangrove (BPEGM), Ini Tugasnya

Ecobiz.asia – Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) resmi membentuk Balai Pengelolaan Ekosistem Gambut dan Mangrove (BPEGM), sebagai unit pelaksana teknis (UPT) yang...

TOP STORIES

Punya PLTMH dan Wisata Edukasi, Rantau Dedap Jadi Desa Energi Berdikari

Ecobiz.asia - PT Pertamina (Persero) meresmikan program Desa Energi Berdikari (DEB) di Rantau Dedap, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dengan menghadirkan fasilitas energi bersih...

Hari Pelanggan Nasional, Pertagas Tegaskan Komitmen Energi Bersih dan Layanan Prima

Ecobiz.asia — PT Pertamina Gas (Pertagas), bagian dari Subholding Gas Pertamina, menegaskan komitmen menghadirkan energi bersih dan layanan prima bagi pelanggan industri, UMKM, hingga...

Indonesia sees healthy watersheds as cornerstone of climate policy, carbon markets

Ecobiz.asia – Keeping Indonesia’s watersheds healthy is critical to tackling climate change and unlocking green finance through the country’s carbon pricing scheme, officials said...

DAS Sehat Jadi Kunci Mitigasi Iklim dan Nilai Ekonomi Karbon

Ecobiz.asia – Menjaga kesehatan Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu strategi utama untuk mengatasi perubahan iklim sekaligus membuka peluang pembiayaan hijau melalui Nilai...

Elnusa Gelar Khitanan Massal untuk 75 Anak di Kabupaten PALI

Ecobiz.asia – PT Elnusa Tbk (ELNUSA) menggelar program tanggung jawab sosial bertajuk Sehat Bersama, Harmonis & Terpadu Edukasi (SEHATI) melalui kegiatan khitanan massal di...