Masyarakat Sipil Tolak Pelemahan SVLK, Nilai Ekspor Kayu Indonesia Dipertaruhkan

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Sebanyak 52 organisasi masyarakat sipil, aktivis lingkungan, akademisi, dan praktisi kehutanan menyatakan penolakan terhadap rencana pemerintah untuk menderegulasi ketentuan ekspor produk kayu melalui pelemahan Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian (SVLK). 

Mereka mendesak Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) membatalkan rencana tersebut.

Dalam pernyataan bersama yang dikutip Ecobiz.asia, Senin (27/5/2025), para penandatangan menilai kebijakan deregulasi 441 kode HS sektor kehutanan serta penghilangan kewajiban dokumen V-Legal di luar pasar Uni Eropa dan Inggris dapat merusak kredibilitas Indonesia di mata dunia.

Baca juga: Produsen Plywood Antisipasi Manuver Trump Naikkan Tarif Impor Kayu

“Langkah relaksasi ini bukan hanya berisiko menurunkan daya saing, tetapi juga dapat membuka peluang bagi peningkatan penebangan liar dan merusak komitmen Indonesia dalam perjanjian internasional seperti FLEGT-VPA,” demikian pernyataan tersebut.

Read also:  Peringatan BI: Krisis Iklim Ancam Pangkas 40 Persen PDB Indonesia

Pemerintah beralasan kebijakan ini untuk merespons tarif impor Amerika Serikat dan mendorong daya saing ekspor. 

Namun, menurut koalisi masyarakat sipil, strategi tersebut justru kontra-produktif dan mengancam stabilitas ekspor jangka panjang. Mereka menyoroti bahwa SVLK yang diterapkan sejak 2010 telah mendorong reputasi Indonesia sebagai pemasok kayu legal dan berkelanjutan dengan nilai ekspor mencapai 14,5 miliar dolar AS pada 2022.

“Pasar global kini semakin selektif. Pelemahan SVLK hanya akan menciptakan kebingungan di pasar, terutama bagi UKM yang kesulitan memenuhi persyaratan legalitas tanpa sistem yang seragam,” lanjut pernyataan tersebut.

Baca juga: Pengusaha Kayu Indonesia Bidik Pasar Timteng dan Afrika Lewat Dubai, Potensinya Besar

Read also:  Pemanfaatan Panas Bumi Tak Cukup Modal Teknik, Aspek Sosial Jadi Penentu

Selain menyerukan pembatalan deregulasi, pernyataan bersama itu juga mendorong promosi produk kayu Indonesia melalui platform internasional seperti Broader Market Recognition Coalition. 

Mereka juga meminta dukungan mitra dagang seperti Uni Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat untuk memperkuat SVLK sebagai bagian dari kerja sama pembangunan.

Lembaga-lembaga yang menandatangani pernyataan ini antara lain WALHI Maluku Utara, WWF Indonesia, Yayasan Auriga, Jaringan Pemantau Independen Kehutanan (JPIK), Forest Watch Indonesia (FWI), dan Yayasan JAVLEC Indonesia.

SVLK merupakan skema sertifikasi nasional yang dikembangkan oleh Indonesia sejak 2001 sebagai respons terhadap maraknya pembalakan liar dan tekanan internasional untuk memastikan legalitas kayu yang diperdagangkan. 

Read also:  Kemenhut Gelar Operasi Merah Putih, Misi Translokasi Badak Jawa ke JRSCA Dimulai

Baca juga: Puas dengan Kualitas Kayu Indonesia, Importir Inggris Sepakat Tingkatkan Impor

SVLK bertujuan untuk memastikan bahwa produk kehutanan dan bahan bakunya dihasilkan dari sumber yang memenuhi aspek legalitas dan kelestarian, serta dapat dilacak dari hulu ke hilir. 

Pada 2016, Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang memperoleh hak menerbitkan Lisensi FLEGT (Forest Law Enforcement, Governance, and Trade) dari Uni Eropa, memungkinkan produk kayu Indonesia memasuki pasar Eropa tanpa melalui proses uji tuntas tambahan. 

SVLK juga telah diakui oleh negara-negara lain seperti Inggris dan Australia, serta membantu menurunkan laju deforestasi Indonesia sebesar 75% dari sebelumnya 450.000 hektare per tahun menjadi 115.000 hektare pada periode 2019–2020. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Laode Sulaeman Resmi Jadi Dirjen Migas, Menteri ESDM Minta Fokus Tingkatkan Lifting

Ecobiz.asia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melantik Laode Sulaeman sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Gedung...

Kemenhut Gelar Operasi Merah Putih, Misi Translokasi Badak Jawa ke JRSCA Dimulai

Ecobiz.asia — Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kehutanan resmi memulai Operasi Merah Putih dengan misi Translokasi Badak Jawa, yang akan memindahkan individu Badak Jawa (Rhinoceros...

Norwegia Puji Indonesia Soal Pemanfaatan RBC REDD+, Soroti Hibah untuk Masyarakat

Ecobiz – Pemerintah Norwegia memuji kinerja Indonesia dalam memanfaatkan dana result-based contribution (RBC) program REDD+ yang telah berjalan sejak 2022. Hingga tahap III, dana kontribusi...

Indonesia Luncurkan Rencana Investasi RBC Norwegia Tahap IV, Perkuat Agenda FOLU Net Sink

Ecobiz.asia - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni meluncurkan Rencana Investasi Result-Based Contribution (RBC) tahap IV kerja sama Indonesia–Norwegia melalui skema pengurangan emisi gas rumah...

Implementasi Asta Cita Prabowo Butuh Dukungan Hulu dan Hilir Gas

Ecobiz.asia – Industri gas bumi dipandang memegang peran strategis dalam mendukung implementasi program Asta Cita pemerintahan Prabowo Subianto, khususnya dalam mendorong transisi energi, mengurangi...

TOP STORIES

Dari Rumput Teki Jadi Green Laundry, Pertamina Dorong Ekonomi Nelayan Dumai

Ecobiz.asia - Pertamina melalui Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Dumai mendorong nelayan pesisir beralih ke usaha ramah lingkungan lewat program Green Laundry. Usaha binatu ini...

Perhutanan Sosial Bisa Cuan dari Bisnis Karbon, Begini Caranya

Ecobiz.asia – Skema perhutanan sosial dinilai memiliki peluang besar untuk masuk ke bisnis perdagangan karbon. Penasihat Utama Menteri Kehutanan, Silverius Oscar Unggul, mengatakan hutan tidak...

Dari BRGM ke Kemenhut, Strategi Rehabilitasi Mangrove Butuh Konsistensi

Oleh: Pramono Dwi Susetyo (Pernah bekerja di Kementerian Kehutanan) Ecobiz.asia - Indonesia beruntung memiliki etalase hutan yang lengkap, mulai dari pantai hingga hutan hujan dataran...

PLN Luncurkan HCS Ultima, Layanan Charging Mobil Listrik di Rumah Lebih Cepat

Ecobiz.asia – PT PLN (Persero) meluncurkan Home Charging Services (HCS) Ultima, layanan terbaru untuk pengisian daya kendaraan listrik (EV) di rumah. Dibanding versi sebelumnya, HCS...

PLN Targetkan 220 MW dari Dua Proyek PLTP di Bengkulu

Ecobiz.asia – PT PLN (Persero) mempercepat pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebagai bagian dari upaya transisi energi nasional. Dua proyek strategis kini disiapkan...