Ecobiz.asia — PT Antareja Mahada Makmur (AMM), Member of PT Putra Perkasa Abadi (PPA), menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip Good Mining Practice (GMP) dalam setiap operasi pertambangan.
Komitmen tersebut kembali ditegaskan melalui ekspansi bisnis terbaru AMM di tambang batubara milik PT Dizamatra Powerindo di Lahat, Sumatera Selatan.
AMM menargetkan ekosistem operasional tambang yang aman, efisien, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. GMP menjadi pijakan utama untuk memastikan aktivitas penambangan tidak hanya memberi nilai tambah ekonomi, tetapi juga keberlanjutan bagi masyarakat di sekitar wilayah tambang.
“Kami siap menghadirkan layanan terbaik sesuai prinsip pertambangan yang baik, sekaligus menjadi percontohan bagi lingkungan tambang di Lahat, Sumatera Selatan,” ujar Muhammad Affan, Direktur Business Development PPA Group, Jumat (3/10/2025).
Proyek di Dizamatra Powerindo akan mulai beroperasi awal 2026 dengan volume kontrak 100 juta bank cubic meter. Produksi ditargetkan bertahap hingga mencapai 7 juta ton batubara per tahun. Selain untuk ekspor, produksi ini akan memasok kebutuhan PT Priamanaya Energy di PLTU Keban Agung berkapasitas 2 x 135 MW.
Sebagai kontraktor, AMM akan mengelola kegiatan overburden removal, coal getting, coal hauling, hingga ROM management. Tahap transisi dan persiapan proyek disebut akan segera dimulai agar fase operasional berjalan sesuai rencana.
Ekspansi di Dizamatra menambah daftar proyek yang digarap AMM sepanjang 2025. Pada Juni, perusahaan telah mengamankan kontrak jangka panjang 8 tahun dari PT Vale Indonesia Tbk untuk proyek nikel di Blok 1 Bahodopi, Sulawesi Tengah. Disusul pada Juli, AMM mendapat kontrak lima tahun dari PT Kembar Emas Sultra untuk proyek nikel lainnya.
“Ekspansi ini menjadi tonggak penting bagi AMM untuk terus mengembangkan usaha yang memberi manfaat luas, termasuk bagi masyarakat sekitar,” tambah Affan. ***