Lewat Lima Program Strategis Kehutanan, Indonesia Siap Pimpin Solusi Berbasis Alam Dunia

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi pemimpin global dalam penerapan solusi berbasis alam (nature-based solutions) guna menghadapi tantangan perubahan iklim.

Pernyataan itu disampaikan dalam pidato kunci pada Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025 di Jakarta, Jumat (10/10/2025).

Raja Juli mengatakan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia menyiapkan peta jalan pembangunan hijau melalui visi Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045, dengan dua pilar utama yakni ketahanan pangan dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

“Melalui tata kelola yang transparan dan inklusif, kami ingin memastikan setiap kebijakan kehutanan memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” kata dia.

Read also:  Karhutla Tahun 2025 Turun Signifikan, Menhut: Berkat Kepemimpinan Presiden Prabowo

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menetapkan lima program strategis, meliputi digitalisasi layanan kehutanan, pengelolaan hutan berkeadilan, pengembangan hutan untuk ketahanan pangan, konservasi hutan sebagai paru-paru dunia, serta penerapan kebijakan Satu Peta (One Map Policy) untuk memperjelas status lahan dan mendorong investasi hijau.

Menhut menyoroti penurunan signifikan luas kebakaran hutan dari 2,6 juta hektare pada 2015 menjadi hanya 213 ribu hektare pada 2025, berkat sistem deteksi dini, koordinasi lintas sektor, dan keterlibatan masyarakat dalam pencegahan kebakaran.

Read also:  Lokadaya Luncurkan LOKADANA, Skema Hibah Partisipatif untuk Gerakan Masyarakat Sipil

Selain itu, pengelolaan 57 taman nasional terus diperkuat dengan prinsip zero waste dan zero accident, serta penerapan e-ticketing untuk mendorong ekowisata dan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan konservasi.

Dalam bidang restorasi, proyek rehabilitasi Taman Nasional Way Kambas senilai 150 juta dolar AS telah menciptakan 750 lapangan kerja dan nilai ekonomi hingga 450 juta dolar AS, sekaligus melindungi habitat gajah Sumatera.

Di Aceh, program Peusangan Elephant Conservation Initiative (PECI) di lahan hibah seluas 20.000 hektare dikembangkan untuk mengurangi konflik manusia–satwa dan memperkuat konservasi berbasis komunitas.

Read also:  Penyuluh Kehutanan Aceh Dikerahkan Perkuat Konservasi Gajah Sumatera Lewat Program PECI

Raja Juli menambahkan, Indonesia kini tengah mengembangkan pasar karbon hutan yang inklusif dan terhubung secara global, dengan ambisi menjadi pusat perdagangan karbon dunia.

Presiden Prabowo juga menargetkan penanaman 10 juta hektare lahan kritis sebagai bagian dari komitmen menuju pemulihan ekosistem dan peningkatan serapan karbon.

“Hutan bukan milik kita untuk dimiliki, tetapi untuk dijaga. Masa depan umat manusia bergantung pada bagaimana kita merawat hutan hari ini,” tutup Raja Juli. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Bappenas dan Mitra Jepang Mulai Studi Bersama Pengembangan Green-Enabling Super Grid di Indonesia

Ecobiz.asia — Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menandatangani Pernyataan Bersama (Joint Statement) dengan Sumitomo Corporation, Kansai Electric Power Co., Ltd., dan Summit Niaga Indonesia untuk...

Perpres 109/2025: Tarif Listrik dari Sampah Tetap, PLN Wajib Beli

Ecobiz.asia — Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan...

Jelang COP30 di Brasil, Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim Tegaskan Komitmen Indonesia pada Paris Agreement

Ecobiz.asia — Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30) akan digelar di Belem, Brasil, pada November mendatang, dan menjadi momentum penting bagi negara-negara dunia memperbarui komitmen...

Link Download Perpres Perdagangan Karbon, Peraturan Presiden No. 110 Tahun 2025 tentang NEK dan Pengendalian Emisi

Ecobiz.asia - Berikut ini adalah link download Peraturan Presiden No. 110 Tahun 2025, tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) dan Pengendalian Emisi Gas Rumah...

Kemenhut dan Satgas PKH Bongkar Kasus Pembalakan Liar Hulu-Hilir di Hutan Sipora, 4.600 M3 Kayu Ilegal Disita

Ecobiz.asia - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) membongkar jaringan pembalakan liar terorganisir di Hutan Sipora, Kepulauan Mentawai. Sebanyak 4.610,16 meter kubik...

TOP STORIES

Perpres 110/2025: Menakar Nilai Ekonomi Karbon sebagai Mesin Pertumbuhan Hijau Indonesia

Oleh: Jerry Marmen (Founder Asosiasi Penggiat Karbon dan Bisnis Berkelanjutan/Atkarbonist) Ecobiz.asia - Indonesia baru saja melangkah ke fase penting dalam pembangunan berkelanjutan. Terbitnya Peraturan Presiden...

Bappenas dan Mitra Jepang Mulai Studi Bersama Pengembangan Green-Enabling Super Grid di Indonesia

Ecobiz.asia — Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menandatangani Pernyataan Bersama (Joint Statement) dengan Sumitomo Corporation, Kansai Electric Power Co., Ltd., dan Summit Niaga Indonesia untuk...

Perpres 109/2025: Tarif Listrik dari Sampah Tetap, PLN Wajib Beli

Ecobiz.asia — Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan...

Jelang COP30 di Brasil, Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim Tegaskan Komitmen Indonesia pada Paris Agreement

Ecobiz.asia — Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30) akan digelar di Belem, Brasil, pada November mendatang, dan menjadi momentum penting bagi negara-negara dunia memperbarui komitmen...

Sebut Soal VCM, Simak Penjelasan Menteri LH Soal Perpres 110/2025 Tentang Perdagangan Karbon

Ecobiz.asia — Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq memberi penjelasan terkait terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 110 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon...