Ecobiz.asia — PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) resmi menjalin kolaborasi dengan WWF-Indonesia untuk memperkuat integrasi aspek alam dalam praktik bisnis dan pembiayaan pembangunan.
Langkah ini menjadikan PT SMI sebagai lembaga pembiayaan pertama di Indonesia yang melakukan piloting penerapan kerangka Taskforce on Nature-related Financial Disclosures (TNFD).
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan di kantor PT SMI, Jakarta, Jumat (15/8/2025), oleh Direktur Utama PT SMI Reynaldi Hermansjah dan CEO WWF-Indonesia Aditya Bayunanda, serta disaksikan Kepala Direktorat Keuangan Berkelanjutan OJK, Joko Siswanto.
Kerja sama ini akan mencakup peningkatan kapasitas, asistensi teknis, serta penyusunan materi komunikasi untuk mendukung regulator keuangan membangun ekosistem kebijakan yang mengintegrasikan aspek alam.
TNFD mendorong perusahaan dan lembaga keuangan mengidentifikasi serta mengungkapkan ketergantungan dan dampaknya terhadap ekosistem, termasuk risiko dan peluang bisnis.
“Sebagai lembaga pembiayaan pembangunan, kami sadar aktivitas bisnis memiliki ketergantungan besar pada alam. Melalui kerja sama ini, PT SMI dapat merencanakan dan mengimplementasikan praktik yang lebih berkontribusi terhadap keberlanjutan,” kata Reynaldi.
CEO WWF-Indonesia, Aditya Bayunanda, menegaskan inisiatif ini diharapkan dapat memitigasi dampak pembangunan infrastruktur terhadap biodiversitas serta mendorong adopsi TNFD secara lebih luas di sektor keuangan nasional.
OJK menyambut langkah ini sebagai uji lapangan penting menjelang penerapan standar pelaporan keberlanjutan nasional.
“Piloting ini akan memberi masukan berharga untuk implementasi Standar Pengungkapan Keberlanjutan (SPK) 1 yang baru diluncurkan,” ujar Joko Siswanto.
TNFD saat ini telah diadopsi lebih dari 500 perusahaan global. Dengan bergabungnya PT SMI, Indonesia dinilai semakin siap menghadapi penerapan standar pelaporan internasional, memperkuat kepercayaan investor, dan membuka peluang pendanaan baru berbasis keuangan berkelanjutan. ***