MORE ARTICLES

Empat Perusahaan Jadi Pelopor, Perdagangan Renewable Energy Certificate (REC) Mulai Bergulir di ICDX 

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Indonesia resmi meluncurkan Bursa Renewable Energy Certificate (REC) di bawah naungan PT Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), menandai langkah konkret dalam memperkuat perdagangan energi bersih nasional. 

Empat perusahaan publik diumumkan sebagai pelopor dalam pasar REC: PT Aneka Tambang Tbk, PT Bank Capital Indonesia Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.

REC merupakan sertifikat yang merepresentasikan jumlah energi listrik yang dihasilkan dari sumber energi baru terbarukan (EBT) seperti tenaga surya, angin, air, dan biomassa. Dengan REC, pelaku usaha dapat membuktikan penggunaan energi ramah lingkungan sesuai standar nasional maupun internasional.

Baca juga: Pasar Karbon Sukarela Jadi Senjata Strategis Capai Target FOLU Net Sink 2030

“Perdagangan REC akan memperkaya instrumen bursa, menarik investor baru, dan memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi hijau global,” ujar Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti saat peluncuran Bursa REC, yang juga memperingati ulang tahun ke-16 ICDX dan PT Indonesia Clearing House (ICH), Rabu (9/7/2025).

Direktur Utama ICDX, Fajar Wibhiyadi, menyatakan bahwa teknologi dan infrastruktur untuk perdagangan REC telah siap digunakan. 

Ia menyebut dukungan pemerintah terhadap energi terbarukan sebagai katalis penting dalam pengembangan pasar REC.

Baca juga: Tak Sekadar Jadi Penonton, Indonesia Potensial Jadi Pemimpin Pasar Karbon Sukarela Global

Kepala Bappebti Tirta Karma Senjaya menekankan bahwa peluncuran ini merupakan momentum penting di tengah reformasi sektor keuangan nasional. Ia berharap sinergi antar-lembaga keuangan dapat menjaga integritas pasar dan mendorong inovasi yang terkendali.

Hingga Mei 2025, nilai transaksi perdagangan berjangka komoditi tercatat mencapai Rp18.969,3 triliun, naik 50,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Volume transaksi juga tumbuh 3,6 persen menjadi 5,96 juta lot. ***

Read also:  Implementasi Program Dekarbonisasi, Kilang Pertamina Teken Perjanjian Pasokan Gas

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...